Said Didu Kritik Pemerintah Soal Infrastruktur
A
A
A
JAKARTA - Mantan staf khusus Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Said Didu menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama ini sibuk bangun tol, bangun LRT, MRT, untuk kepentingan komersial. Maka itu, model pembangunan infrastruktur era Presiden Jokowi dikritiknya.
"Selama ini Jokowi sibuk bangun tol, bangun LRT, MRT, itu untuk kepentingan komersial," kata Said Didu dalam diskusi bertajuk 'Visi Misi Indonesia Menang, Kebijakan Prabowo-Sandi untuk Energi, SDA dan Infrastruktur' di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (8/2/2019).
Dia melanjutkan, sementara infrastruktur dasar untuk rakyat seperti rumah murah, gedung sekolah, puskesmas, tidak tersentuh. "Ada bangun jalan umum, tapi di perbatasan, tidak ada yang lewat. Sementara jalan lintas Sumatera tidak dibangun, padahal sangat dibutuhkan," paparnya.
Selain itu, kata dia, pembangunan infrastruktur pemerintahan Jokowi selama ini terkesan ugal-ugalan dan demi pencitraan politik. Alasannya, kata dia, infrastruktur itu dibangun tanpa perencanaan yang baik.
Dia memberikan contoh, mahalnya tarif tol trans Jawa. "Belum lagi proyek LRT yang dianggap layak kalau tiketnya Rp 45.000 sekali jalan. Lalu siapa nanti yang pakai moda transportasi ini. Sopir-sopir dan pengusaha logistik sudah teriak karena tarif tol mahal, sekarang manfaat untuk rakyat apa?" kata Said.
"Selama ini Jokowi sibuk bangun tol, bangun LRT, MRT, itu untuk kepentingan komersial," kata Said Didu dalam diskusi bertajuk 'Visi Misi Indonesia Menang, Kebijakan Prabowo-Sandi untuk Energi, SDA dan Infrastruktur' di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (8/2/2019).
Dia melanjutkan, sementara infrastruktur dasar untuk rakyat seperti rumah murah, gedung sekolah, puskesmas, tidak tersentuh. "Ada bangun jalan umum, tapi di perbatasan, tidak ada yang lewat. Sementara jalan lintas Sumatera tidak dibangun, padahal sangat dibutuhkan," paparnya.
Selain itu, kata dia, pembangunan infrastruktur pemerintahan Jokowi selama ini terkesan ugal-ugalan dan demi pencitraan politik. Alasannya, kata dia, infrastruktur itu dibangun tanpa perencanaan yang baik.
Dia memberikan contoh, mahalnya tarif tol trans Jawa. "Belum lagi proyek LRT yang dianggap layak kalau tiketnya Rp 45.000 sekali jalan. Lalu siapa nanti yang pakai moda transportasi ini. Sopir-sopir dan pengusaha logistik sudah teriak karena tarif tol mahal, sekarang manfaat untuk rakyat apa?" kata Said.
(ysw)