KH Ma'ruf Amin Sebut Berbagi Tugas Gaet Segmen Pemilih dengan Jokowi
A
A
A
SEMARANG - Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH. Ma'ruf Amin menegaskan, kelompok Pesantren dan ulama Pesantren menjadi modal dirinya untuk menggarap suara pemilih pada Pilpres 2019 ini. Kiai Ma'ruf menyatakan hal tersebut di sela-sela Safari Politik di Semarang, Jawa Tengah, Senin (4/2/2019) malam.
Kiai Ma'ruf menganggap, Pesantren menjadi potensi yang cukup besar penyumbang suara. Maka tak heran, semua kontestan pemilu berharap bisa meraup suara di segmen pemilih ulama pesantren dan santri tersebut. (Baca: Jokowi-Ma'ruf Targetkan Raih 65 Persen Suara di Jabar, Banten dan DKI )
"Oleh karena itu harus dimaintanance jangan sampai diambil orang. Karena pesantren yang besar-besar itu punya pengaruh besar," ujar Ma'ruf.
Menurut Kiai Ma'ruf pesantren secara kultur itu identik dengan NU, maka organisasi Islam terbesar di Indonesia tersebut juga sangat berpengaruh terhadap suara pemilih. Kendati begitu, Ma'ruf mengatakan NU tidak berpolitik secara praktis secara organisatoris. (Baca juga: Ma'ruf Amin Berharap Suatu Saat Santri Bisa Jadi Presiden )
Atas dasar hal tersebut, Abah sapaan akrabnya mengungkapkan bahwa dirinya sebagai calon wakil presiden telah berbagi tugas dengan Jokowi sebagai Capres untuk berbagi segmen pemilih.
"Saya tidak pernah ketemu Pak jokowi (dalam satu lokasi). Tapi pak Jokowi masuk ke pesantren juga. Tapi tekanannya saya pada segmentasi ulama beliau non ulama," kata Ma'ruf yang juga menegaskan bahwa dirinya juga menjalin komunikasi dengan ulama Muhammadiyah dan ormas Islam lainnya.
Kiai Ma'ruf menganggap, Pesantren menjadi potensi yang cukup besar penyumbang suara. Maka tak heran, semua kontestan pemilu berharap bisa meraup suara di segmen pemilih ulama pesantren dan santri tersebut. (Baca: Jokowi-Ma'ruf Targetkan Raih 65 Persen Suara di Jabar, Banten dan DKI )
"Oleh karena itu harus dimaintanance jangan sampai diambil orang. Karena pesantren yang besar-besar itu punya pengaruh besar," ujar Ma'ruf.
Menurut Kiai Ma'ruf pesantren secara kultur itu identik dengan NU, maka organisasi Islam terbesar di Indonesia tersebut juga sangat berpengaruh terhadap suara pemilih. Kendati begitu, Ma'ruf mengatakan NU tidak berpolitik secara praktis secara organisatoris. (Baca juga: Ma'ruf Amin Berharap Suatu Saat Santri Bisa Jadi Presiden )
Atas dasar hal tersebut, Abah sapaan akrabnya mengungkapkan bahwa dirinya sebagai calon wakil presiden telah berbagi tugas dengan Jokowi sebagai Capres untuk berbagi segmen pemilih.
"Saya tidak pernah ketemu Pak jokowi (dalam satu lokasi). Tapi pak Jokowi masuk ke pesantren juga. Tapi tekanannya saya pada segmentasi ulama beliau non ulama," kata Ma'ruf yang juga menegaskan bahwa dirinya juga menjalin komunikasi dengan ulama Muhammadiyah dan ormas Islam lainnya.
(ysw)