Tim Prabowo: Pernyataan Wali Kota Semarang Provokatif
A
A
A
JAKARTA - Pernyataan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi membuat geram Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno, Andre Rosiade.
Pernyataan Hendar yang menyebut kalau tidak mau mendukung Joko Widodo (Jokowi) jangan menggunakan jalan tol dinilai provokatif.
Menurut Andre, pernyataan itu bisa menyulut kemarahan semua pihak yang menginginkan kesejukan demokrasi menjelang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019. Apalagi, hal tersebut disampaikan oleh seorang pejabat negara.
"Jelas ini pernyataan provokatif. Apalagi dia penyelenggara negara yang gajinya dibayar rakyat. Rakyat disekat-sekat dan diadu domba. Rakyat berhak menikmati seluruh fasilitas negara," kata Andre Rosiade dalam keterangan tertulisnya, Senin (4/2/2019).
Dia juga mengkritik pernyataan Hendrar selaku kader PDIP yang membanggakan infrastruktur era Jokowi yang dibangun dengan cara berutang.
"Wali kota dan kader PDIP ini konyol. Rakyat tidak boleh masuk jalan tol, sementara tol dibangun dengan utang. Berani tidak utang tol itu dibayar tidak melibatkan rakyat. PDIP dan Jokowi bayar sendiri jangan libatkan rakyat? Rakyat yang menanggung hutang ini," kata politikus Partai Gerindra ini.
Dia pun berharap agar pernyataan Hendrar Prihadi itu diusut oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) atau seluruh perangkat penegak hukum.
"Karena ini menyesatkan dan provokatif. Kami minta penegak hukum tegas terhadap yang semacam ini. Sekali lagi, ini sangat bahaya untuk iklim demokrasi di Indonesia. Fanatik buta," tuturnya.
Pernyataan Hendar yang menyebut kalau tidak mau mendukung Joko Widodo (Jokowi) jangan menggunakan jalan tol dinilai provokatif.
Menurut Andre, pernyataan itu bisa menyulut kemarahan semua pihak yang menginginkan kesejukan demokrasi menjelang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019. Apalagi, hal tersebut disampaikan oleh seorang pejabat negara.
"Jelas ini pernyataan provokatif. Apalagi dia penyelenggara negara yang gajinya dibayar rakyat. Rakyat disekat-sekat dan diadu domba. Rakyat berhak menikmati seluruh fasilitas negara," kata Andre Rosiade dalam keterangan tertulisnya, Senin (4/2/2019).
Dia juga mengkritik pernyataan Hendrar selaku kader PDIP yang membanggakan infrastruktur era Jokowi yang dibangun dengan cara berutang.
"Wali kota dan kader PDIP ini konyol. Rakyat tidak boleh masuk jalan tol, sementara tol dibangun dengan utang. Berani tidak utang tol itu dibayar tidak melibatkan rakyat. PDIP dan Jokowi bayar sendiri jangan libatkan rakyat? Rakyat yang menanggung hutang ini," kata politikus Partai Gerindra ini.
Dia pun berharap agar pernyataan Hendrar Prihadi itu diusut oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) atau seluruh perangkat penegak hukum.
"Karena ini menyesatkan dan provokatif. Kami minta penegak hukum tegas terhadap yang semacam ini. Sekali lagi, ini sangat bahaya untuk iklim demokrasi di Indonesia. Fanatik buta," tuturnya.
(dam)