Hadiri Istighosah, Ma'ruf: Berharap Nanti Ada Kader NU Jadi Presiden
A
A
A
JAKARTA - Cawapres nomor urut 01, KH Maruf Amin menghadiri istighosah dan doa untuk bangsa dalam rangka Harlah Nahdlatul Ulama (NU) ke-93 tahun di Gelanggang Remaja Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (2/2/2019).
Nampak ratusan Nahdliyin dan warga Jakarta Pusat tumpah ruah di dalam gedung gelanggang remaja. Acara ini pun didahului menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan bernyanyi mars Ya Lal Wathon.
Dalam sambutannya, cawapres nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin meminta kepada Nahdliyin dan warga yang hadir untuk mendukung dan mendoakan dirinya karena telah ditunjuk oleh capres Joko Widodo untuk mendampingi.
"Mohon dukungan kepada seluruh hadirin supaya saya sekarang ini diajak oleh Jokowi jadi wakil presiden," kata KH Ma'ruf.
Siap mendoakan? Siap mendukung," tanyanya. "Siap," teriak peserta acara.
Ma'ruf menyebut, banyak yang bertanya kenapa bisa Jokowi memilihnya, padahal kata dia, saat itu dirinya menjabat sebagai ketua MUI serta Rais Aam PBNU.
"Karena pak Jokowi menghormati dan menghargai NU karena itu saya anggap ini penghargaan. Kalau ini saya jadi wakil mudah-mudahan nanti adalagi NU yang jadi presiden. Siapa tau presidennnya dari Jakarta Pusat," ujarnya.
Selain itu, mantan Rais Aam ini mengatakan bahwa alasannya menerima pinangan Jokowi, karena dirinya menganggap Jokowi sangat menghormati ulama. Padahal kata dia, Jokowi bisa saja mengambil dari pihak lainnya misal politikus dan pengusaha.
"Ada yang bilang harus didukung oleh ulama padahal itu dari dulu ulama tukang dukung kalau dukung selalu dukung. Tapi pak Jokowi tidak hanya minta dukungan ulama tapi menggandeng ulama makanya nahdliyin wakilnya saya mewakili ulama. Kok katanya anti ulama, loh wakilnya saja ulama," ungkapnya.
"Mudah-mudahan ulama ini nanti adalagi ke depan yang bukan jadi wakil tapi presiden makanya ulama harus siap jadi apa saja," tutupnya.
Nampak ratusan Nahdliyin dan warga Jakarta Pusat tumpah ruah di dalam gedung gelanggang remaja. Acara ini pun didahului menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan bernyanyi mars Ya Lal Wathon.
Dalam sambutannya, cawapres nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin meminta kepada Nahdliyin dan warga yang hadir untuk mendukung dan mendoakan dirinya karena telah ditunjuk oleh capres Joko Widodo untuk mendampingi.
"Mohon dukungan kepada seluruh hadirin supaya saya sekarang ini diajak oleh Jokowi jadi wakil presiden," kata KH Ma'ruf.
Siap mendoakan? Siap mendukung," tanyanya. "Siap," teriak peserta acara.
Ma'ruf menyebut, banyak yang bertanya kenapa bisa Jokowi memilihnya, padahal kata dia, saat itu dirinya menjabat sebagai ketua MUI serta Rais Aam PBNU.
"Karena pak Jokowi menghormati dan menghargai NU karena itu saya anggap ini penghargaan. Kalau ini saya jadi wakil mudah-mudahan nanti adalagi NU yang jadi presiden. Siapa tau presidennnya dari Jakarta Pusat," ujarnya.
Selain itu, mantan Rais Aam ini mengatakan bahwa alasannya menerima pinangan Jokowi, karena dirinya menganggap Jokowi sangat menghormati ulama. Padahal kata dia, Jokowi bisa saja mengambil dari pihak lainnya misal politikus dan pengusaha.
"Ada yang bilang harus didukung oleh ulama padahal itu dari dulu ulama tukang dukung kalau dukung selalu dukung. Tapi pak Jokowi tidak hanya minta dukungan ulama tapi menggandeng ulama makanya nahdliyin wakilnya saya mewakili ulama. Kok katanya anti ulama, loh wakilnya saja ulama," ungkapnya.
"Mudah-mudahan ulama ini nanti adalagi ke depan yang bukan jadi wakil tapi presiden makanya ulama harus siap jadi apa saja," tutupnya.
(pur)