Tabloid Indonesia Barokah dan Obor Rakyat Dinilai Miliki Kesamaan

Rabu, 30 Januari 2019 - 14:27 WIB
Tabloid Indonesia Barokah...
Tabloid Indonesia Barokah dan Obor Rakyat Dinilai Miliki Kesamaan
A A A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI), Karyono Wibowo mengatakan bahwa adanya kesamaan antara tabloid Indonesia Barokah dengan Obor Rakyat. Menurutnya, kedua media tersebut memiliki kesamaan sebagai media propaganda dan framing.

"Antara tabloid Indonesia Barokah dengan Obor Rakyat memilik beberapa kesamaan, tapi juga ada sejumlah perbedaan, persamaannya adalah sama-sama media propaganda, media framing sama-sama media yang didisain untuk kepentingan kontestasi elektoral yang momentumnya juga sama," ujar Karyono dalam diskusi di kawasan Slipi, Jakarta Barat, Rabu (30/1/2019).

Karyono menjelaskan untuk momentumnya Obor Rakyat muncul kurang lebih sekitar 1 bulan pada Pilpres 2014, sedangkan tabloid Indonesia Barokah muncul kurang dari 80 hari menunju Pemilu Serentak 2019. (Baca juga: Tim Prabowo-Sandi Tak Akan Buang Waktu Cari Dalang Tabloid Barokah )

"Ada kesaman yang lain yakni tidak ada cover both side, tidak melakukan wawacara yang berimbang," jelasnya.

Selain kesamaan, Karyo juga mengungkapkan adanya perbedaan diksi yang cukup signifikan antara Indonesia Barokah dengan Obor Rakyat, perbedaan diksi tersebut ada pada pengarahan tulisan tanpa adanya sumber yang jelas di dalam tubuh tabloid Obor Rakyat sementara diksi dalam tabloid Indonesia Barokah memakai kalimat humanis dan lebih santun.

"Ada perbedaan yang jelas dirasakan. Untuk Obor Rakyat kalimatnya sangat vulgar dan sarkas. Ini tabloid saat itu kuat disinyalir adalah produk dukungan Prabowo-Hatta Rajasa pilpres tahun 2014 lalu. Kalau Indonesia Barokah diksi kalimatnya mengandung kelugasan dengan bahasa yang lebih santun," ungkap Karyo.

Karyo juga sempat melihat adanya penyertaan nama akademisi politik komunikasi dari Universitas Negeri Islam (UIN) Syarief Hidayatulloh, Jakarta Gun Gun Heriyanto pada tabloid Obor Rakyat. Meskipun secara tegas, Gun Gun membantah konten wawancara dirinya.

"Iya memang walaupun di Obor Eakyat itu ada penyertaan nama Mas Gun Gun Heriyanto saat itu. Tapi dijelaskan banyak kalimat Gun Gun justru dipelintir. Dari situ saja terasa sekali aroma fitnahnya," katanya.

Selain itu Karyo juga melihat perbedaan signifikan lain dimana ada sejumlah kutipan dari ahli sejarah, ahli politik lainnya yang termuat dalam Indonesia Barokah sesuai dengan pernyataan yang disebutkan di sejumlah media massa di Indonesia.

"Dalam tabloid Indonesia Barokah ada sejumlah narasumber yang ditampilkan. Dan semua kutipan narasumber bisa dipertanggungjawabkan," tutupnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8300 seconds (0.1#10.140)