Debat Capres, Jokowi Sebut Seleksi CPNS Transparan dan Akuntabel

Jum'at, 18 Januari 2019 - 13:31 WIB
Debat Capres, Jokowi...
Debat Capres, Jokowi Sebut Seleksi CPNS Transparan dan Akuntabel
A A A
JAKARTA - Dalam debat perdana Pilpres 2019, Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) membeberkan proses seleksi aparatur sipil negara (ASN) di era pemerintahannya sudah berjalan dengan akuntabel dan transparan.

Bahkan, anak Jokowi, Kahiyang Ayu pun tidak lolos seleksi CPNS yang digelar pada bulan Oktober 2017 lalu karena saking transparannya.

"(Soal tes CPNS) rekrutmennya berjalan dengan transparan, akuntabel, dan bisa semua orang melihat dan sekarang sudah kita lakukan. Semuanya bisa cek, hasilnya juga bisa cek, anak saya tidak bisa terima di situ karena memang tidak lulus," ujar Jokowi dalam debat Pilpres di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta, kemarin malam.

Diketahui, Kahiyang Ayu pada 2017 lalu mengikuti seleksi tes CPNS sebagai Pemeriksa Pertama Pemerintah Kota Surakarta. Total capaian poin Kahiyang adalah 300, terdiri dari nilai Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) 50, Tes Intelegensia Umum (TIU) 95, dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP) 155.

Merujuk pada peraturan CPNS saat itu, seorang peserta CPNS dinyatakan lolos bila memenuhi passing grade 70 untuk TWK, 75 untuk TIU, dan 126 untuk TKP. Kemudian, tahun 2018 kemarin, penerimaan CPNS kembali dibuka.

Pemerintah membuka lowongan baru menjadi PNS untuk 238.015 posisi, terdiri atas 51.271 formasi untuk 76 kementerian dan lembaga di tingkat pusat, dan 186.744 formasi untuk 525 pemerintah daerah seluruh Indonesia. Pemerintah Indonesia hendak mencari talenta terbaik di antara jutaan anak bangsa untuk mengabdi kepada negara.

Sejak awal, pelaksanaan seleksi CPNS tahun 2018 ini sudah dipersiapkan dengan matang. "Tidak boleh cacat, harus berlangsung transparan dan bersih," ujar Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Syafruddin saat awal pelaksanaan Seleksi CPNS tahun 2018.

Maka itu, negara sampai melibatkan Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk membantu pengamanan pelaksanaan seleksi CPNS ini, bukan hanya pengamanan fisik tapi juga pengamanan siber, ancaman hacker, dan lain-lain.

"Supaya mereka yang berjuang, ikut seleksi CPNS, bisa menerima hasilnya dengan ikhlas. Kalau dia lulus, Alhamdulillah. Kalau tidak lulus, dia akan menerima," papar Syafruddin.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1438 seconds (0.1#10.140)