Ma'ruf Amin: Jangan Gunakan Isu Agama, Berbahaya!
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Calon wakil presiden Ma'ruf Amien menyambangi Pondok Pesantren Madinatujannah, Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan, Minggu (13/1/2019).
Ma'ruf menghadiri diskusi atau halaqoh bersama ulama dan tokoh masyarakat sekitar. Dalam acara itu turut dipaparkan tentang kepemimpinan Rasulullah Muhammad SAW.
"Nabi Muhammad adalah nabi terakhir, penggantinya para ulama. Karena para ulama itu warosatul anbiyaa. Jadi yang menuntun umat Islam saat ini adalah ulamanya," katanya dalam sambutan.
Para santri, ulama dan masyarakat yang menghadiri acara tersebut terlihat antusias. Mereka serius memerhatikan pemaparan Ma'ruf dalam diskusi. Umumnya, peserta yang hadir merupakan pengurus Nahdhatul Ulama (NU) dari berbagai wilayah.
Ma'ruf pun ikut menanggapi masih adanya potensi politisasi agama dalam Pemilu 2019. Menurut dia, cara yang keliru menjadikan ayat-ayat suci untuk mendompleng suara pemilih. Karena hal demikian, bisa memancing konflik sesama umat islam itu sendiri.
"Jangan gunakan isu agama, karena itu bisa berbahaya, bisa memancing konflik antar umat itu sendiri. Biarlah umat memilih dengan cara dan pilihannya sendiri, karena mereka sudah cerdas kok. Jangan dipengaruhi oleh isu-isu keagamaan, dan akhirnya terjadi perang ayat, itu tidak bagus," tuturnya.
Kunjungan Kiai Ma'ruf menemui alim ulama di Kota Tangsel bukan kali pertama. Sebelumnya dia sempat beberapa kali mengunjungi pondok pesantren di wilayah Tangerang Raya.
"Kita harapkan dapat dukungan lebih banyak lagi di kalangan masyarakat, kalangan pesantren, kalangan santri, ormas-ormas Islam khususnya NU. Mereka akan semakin solid dan terkonsolidasi memberikan dukungan," tuturnya.
Ma'ruf menghadiri diskusi atau halaqoh bersama ulama dan tokoh masyarakat sekitar. Dalam acara itu turut dipaparkan tentang kepemimpinan Rasulullah Muhammad SAW.
"Nabi Muhammad adalah nabi terakhir, penggantinya para ulama. Karena para ulama itu warosatul anbiyaa. Jadi yang menuntun umat Islam saat ini adalah ulamanya," katanya dalam sambutan.
Para santri, ulama dan masyarakat yang menghadiri acara tersebut terlihat antusias. Mereka serius memerhatikan pemaparan Ma'ruf dalam diskusi. Umumnya, peserta yang hadir merupakan pengurus Nahdhatul Ulama (NU) dari berbagai wilayah.
Ma'ruf pun ikut menanggapi masih adanya potensi politisasi agama dalam Pemilu 2019. Menurut dia, cara yang keliru menjadikan ayat-ayat suci untuk mendompleng suara pemilih. Karena hal demikian, bisa memancing konflik sesama umat islam itu sendiri.
"Jangan gunakan isu agama, karena itu bisa berbahaya, bisa memancing konflik antar umat itu sendiri. Biarlah umat memilih dengan cara dan pilihannya sendiri, karena mereka sudah cerdas kok. Jangan dipengaruhi oleh isu-isu keagamaan, dan akhirnya terjadi perang ayat, itu tidak bagus," tuturnya.
Kunjungan Kiai Ma'ruf menemui alim ulama di Kota Tangsel bukan kali pertama. Sebelumnya dia sempat beberapa kali mengunjungi pondok pesantren di wilayah Tangerang Raya.
"Kita harapkan dapat dukungan lebih banyak lagi di kalangan masyarakat, kalangan pesantren, kalangan santri, ormas-ormas Islam khususnya NU. Mereka akan semakin solid dan terkonsolidasi memberikan dukungan," tuturnya.
(dam)