Debat Capres Bisa Pengaruhi Pilihan Milenial
A
A
A
JAKARTA - Debat calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) yang akan digelar sebanyak lima kali dinilai bisa mempengaruhi persepsi calon pemilih, khususnya kalangan milenial.
Debat capres akan memberikan efek kepada calon pemilih milenial yang dikenal sebagai generasi melek informasi dan rasional.
"Artinya, pemilih milenial menjadikan debat sebagai salah satu preferensi mereka. Debat menentukan persepsi pemilih milenial," ujar analis Politik IndoStrategi, Arif Nurul Imam kepada SINDOnews, Minggu (13/1/2019). (Baca juga: Pengamat Nilai Teknik Debat Capres 2019 Sangat Buruk )
Sekadar informasi jumlah milenial (usia 17-35 tahun) yang memiliki suara pada Pemilu 2019 sekitar 57%.
Arif menambahkan, debat capres bisa menarik pemilih yang belum menentukan pilihan jika disuguhkan secara substansial dan menarik.
"Para pemilih semacam ini akan menggunakan debat sebagai salah satu preferensi menentukan sikap politik dalam memilih," tuturnya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menggelar lima kali debat capres yang akan dimulai pada 17 Januari 2019.l Dalam debat perdana akan dibahas mengenai persoalan hukum, HAM, korupsi, dan terorisme.
Debat capres akan memberikan efek kepada calon pemilih milenial yang dikenal sebagai generasi melek informasi dan rasional.
"Artinya, pemilih milenial menjadikan debat sebagai salah satu preferensi mereka. Debat menentukan persepsi pemilih milenial," ujar analis Politik IndoStrategi, Arif Nurul Imam kepada SINDOnews, Minggu (13/1/2019). (Baca juga: Pengamat Nilai Teknik Debat Capres 2019 Sangat Buruk )
Sekadar informasi jumlah milenial (usia 17-35 tahun) yang memiliki suara pada Pemilu 2019 sekitar 57%.
Arif menambahkan, debat capres bisa menarik pemilih yang belum menentukan pilihan jika disuguhkan secara substansial dan menarik.
"Para pemilih semacam ini akan menggunakan debat sebagai salah satu preferensi menentukan sikap politik dalam memilih," tuturnya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menggelar lima kali debat capres yang akan dimulai pada 17 Januari 2019.l Dalam debat perdana akan dibahas mengenai persoalan hukum, HAM, korupsi, dan terorisme.
(dam)