Sertijab, Ini Dua Pesan Mantan Kepala BNPB ke Doni Monardo
A
A
A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar acara sertijab dan pisah sambut antara kepala BNPB dari Laksamana Muda TNI (Purn) Willem Rampangilei kepada Letnan Jenderal TNI Doni Monardo, pada Rabu (9/1) sore, di Auditorium Graha BNPB, Jakarta Timur.
Dalam sambutannya, Willem menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh pasukan kemanusiaan BNPB yang telah bekerja keras dalam penanganan bencana alam di Indonesia yang cukup banyak terjadi.
"Saya menyampaikan rasa terima kasih dan pengharagan yang sangat tinggi kepada prajurit BNPB sestama, irtama deputi, para pejabat eselon I-IV, tenaga-tenaga ahli yang sudah bekerja keras tidak pernah mengenal lelah," ucap Willem dalam sambutannya.
"Dan rasa terima kasih saya juga tunjukan kepada rekan-rekan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) seluruh Indonesia, terima kasih kepda gubenur, bupati, wali kota," tambahnya.
Purnawirawan TNI Angkatan Laut ini juga turut menyampaikan dua pesan untuk semua elemen yang ada di BNPB, yang pertama dirinya meminta seluruh prajurit BNPB meningkatkan kinerjanya dan mendukung penuh Jenderal TNI Doni sebagai kepala BNPB yang baru sehingga BNPB semakin handal dalam memberikan pelayanan terbaik bagi bangsa.
"Kedua, jangan pernah lelah dan bosan dalam mewujudkan bangsa sebagai bangsa yang tangguh mengahadapi bencana," tuturnya.
Sementara itu, Kepala BNPB yang baru saja dilantik tadi pagi oleh Presiden Joko Widodo, Doni Mordano mengaku harus beradaptasi terlebih dahulu dengan BNPB karena ini adalah pengalaman berbeda yang dijalaninya di luar dari struktur Tentara Nasional Indonesia (TNI).
"BNPB sendiri bukan sesuatu yang asing bagi saya, karena sebelum BNPB dibentuk saya pernah terlibat dalam kegiatan penanggulan bencana seperti bencana tsunami di Aceh pada 26 Desember 2004 lalu," kata Doni.
Mantan Danjen Kopassus TNI AD ini mengaku harus banyak belajar dari para prajurit BNPB yang merupakan pasukan khusus untuk kemanusiaan yang kurang lebih diisi oleh 500 Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Saya butuh waktu untuk mendalami lebih jauh tentang semua manajemen tentang operasional apa yang sudah dikerjakan terutama penanganan bencana di NTB, Sulteng, kemudian Banten dan Lampung termasuk juga di Sulsel, dan terakhir di Sukabumi," pungkasnya.
Dalam sambutannya, Willem menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh pasukan kemanusiaan BNPB yang telah bekerja keras dalam penanganan bencana alam di Indonesia yang cukup banyak terjadi.
"Saya menyampaikan rasa terima kasih dan pengharagan yang sangat tinggi kepada prajurit BNPB sestama, irtama deputi, para pejabat eselon I-IV, tenaga-tenaga ahli yang sudah bekerja keras tidak pernah mengenal lelah," ucap Willem dalam sambutannya.
"Dan rasa terima kasih saya juga tunjukan kepada rekan-rekan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) seluruh Indonesia, terima kasih kepda gubenur, bupati, wali kota," tambahnya.
Purnawirawan TNI Angkatan Laut ini juga turut menyampaikan dua pesan untuk semua elemen yang ada di BNPB, yang pertama dirinya meminta seluruh prajurit BNPB meningkatkan kinerjanya dan mendukung penuh Jenderal TNI Doni sebagai kepala BNPB yang baru sehingga BNPB semakin handal dalam memberikan pelayanan terbaik bagi bangsa.
"Kedua, jangan pernah lelah dan bosan dalam mewujudkan bangsa sebagai bangsa yang tangguh mengahadapi bencana," tuturnya.
Sementara itu, Kepala BNPB yang baru saja dilantik tadi pagi oleh Presiden Joko Widodo, Doni Mordano mengaku harus beradaptasi terlebih dahulu dengan BNPB karena ini adalah pengalaman berbeda yang dijalaninya di luar dari struktur Tentara Nasional Indonesia (TNI).
"BNPB sendiri bukan sesuatu yang asing bagi saya, karena sebelum BNPB dibentuk saya pernah terlibat dalam kegiatan penanggulan bencana seperti bencana tsunami di Aceh pada 26 Desember 2004 lalu," kata Doni.
Mantan Danjen Kopassus TNI AD ini mengaku harus banyak belajar dari para prajurit BNPB yang merupakan pasukan khusus untuk kemanusiaan yang kurang lebih diisi oleh 500 Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Saya butuh waktu untuk mendalami lebih jauh tentang semua manajemen tentang operasional apa yang sudah dikerjakan terutama penanganan bencana di NTB, Sulteng, kemudian Banten dan Lampung termasuk juga di Sulsel, dan terakhir di Sukabumi," pungkasnya.
(pur)