Sandiaga Uno Siap Jawab Tuduhan HAM Prabowo
A
A
A
JAKARTA - Calon Wakil Presiden Sandiaga Salahuddin Uno siap menjawab tuduhan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) kepada pasangannya di Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019, Prabowo Subianto.Bahkan, kata dia, Prabowo Subianto pun siap menghadapi serangan isu HAM tersebut. "Pak Prabowo siap, saya siap untuk menjawab semua tuduhan itu," ujar Sandiaga Uno di Kawasan Bulungan, Jakarta Selatan, Jumat (28/12/2018).
Dia pun tidak khawatir jika isu HAM itu dibahas dalam debat perdana calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 17 Januari 2018 nanti. Diketahui, selain HAM, debat perdana Capres dan Cawapres itu juga membahas persoalan hukum dan korupsi.
"Ya silakan kita bahas seterang benderangnya, dan kenapa isu (HAM, red) ini timbul hanya lima tahun sekali," kata mantan wakil gubernur DKI Jakarta ini.
Maka itu, menurut dia, masyarakat harus paham bahwa isu HAM itu merupakan alat untuk menyerang Prabowo Subianto. "Masyarakat harus paham bahwa ini adalah bentuk dari politisasi kasus untuk menyerang Pak Prabowo," ungkapnya.
Sebab, kata dia, tuduhan pelanggaran HAM kepada Prabowo Subianto itu hingga kini tidak terbukti. "Sebelumnya ada empat presiden ya, ada Gus Dur, ada Presiden Habibie, ada Bu Mega, ada Pak SBY, ada Pak Jokowi, ada lima presiden yang diberi kesempatan untuk menuntaskan kasus itu, dan memang terbukti tidak ada, jadi mestinya enggak akan jadi masalah utama," pungkasnya.
Dia pun tidak khawatir jika isu HAM itu dibahas dalam debat perdana calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 17 Januari 2018 nanti. Diketahui, selain HAM, debat perdana Capres dan Cawapres itu juga membahas persoalan hukum dan korupsi.
"Ya silakan kita bahas seterang benderangnya, dan kenapa isu (HAM, red) ini timbul hanya lima tahun sekali," kata mantan wakil gubernur DKI Jakarta ini.
Maka itu, menurut dia, masyarakat harus paham bahwa isu HAM itu merupakan alat untuk menyerang Prabowo Subianto. "Masyarakat harus paham bahwa ini adalah bentuk dari politisasi kasus untuk menyerang Pak Prabowo," ungkapnya.
Sebab, kata dia, tuduhan pelanggaran HAM kepada Prabowo Subianto itu hingga kini tidak terbukti. "Sebelumnya ada empat presiden ya, ada Gus Dur, ada Presiden Habibie, ada Bu Mega, ada Pak SBY, ada Pak Jokowi, ada lima presiden yang diberi kesempatan untuk menuntaskan kasus itu, dan memang terbukti tidak ada, jadi mestinya enggak akan jadi masalah utama," pungkasnya.
(pur)