Polri Jaga Ketat 1.904 Lokasi Perayaan Tahun Baru

Jum'at, 28 Desember 2018 - 09:51 WIB
Polri Jaga Ketat 1.904...
Polri Jaga Ketat 1.904 Lokasi Perayaan Tahun Baru
A A A
JAKARTA - Polri akan memperketat penjagaan di sejumlah wilayah terkait perayaan malam tahun baru. Setidaknya ada 1.904 lokasi di seluruh Indonesia yang akan menjadi fokus pengamanan.

Ribuan lokasi tersebut merupakan objek wisata di antaranya mal, hotel, pantai, cafe, terminal, stasiun, termasuk bandara. “Kalau Natal fokus pengamanan gereja, sementara malam tahun baru sasarannya objek wisata yang dijadikan tempat perkumpulan banyak orang,” ungkap Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Jakarta, kemarin.

Dedi mengungkapkan, pengamanan tersebut masuk dalam Operasi Lilin yang digelar Polri mulai 22 Desember 2018 hingga 2 Januari 2019 dengan melibatkan 94.946 personel. Polri pun mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan konvoi kendaraan di jalan raya karena mengancam keselamatan. “Kami juga minta masyarakat tidak menggunakan bahan peledak atau petasan yang membahayakan masyarakat,” tandasnya.

Dedi menyebutkan, ada 13 polda prioritas dalam Operasi Lilin yang memiliki potensi kerawanan yang cukup tinggi saat pergantian malam tahun baru nanti. Di antaranya Polda Sumatera Utara, Lampung, Banten, Metro Jaya, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Timur, Bali, dan Papua. “Kita memiliki titik polda prioritas yang memiliki potensi kerawanan cukup tinggi. Itu menjadi fokus polisi,” ungkapnya.

Selain objek wisata, hal yang perlu diantisipasi adalah arus mudik dan balik libur Natal dan tahun baru. Dedi memprediksi, puncak arus mudik akan terjadi pada 28-29 Desember 2018 dan arus balik pada 2 Januari 2019. Polri, lanjutnya, akan melakukan diskresi jika melihat kemacetan sudah sangat parah khususnya di jalan tol.

Diskresi yang dimaksud adalah menggratiskan tarif tol, apalagi jika kemacetan parah terjadi hingga beberapa kilometer dari pintu tol. Lainnya adalah memberlakukan contra flow atau one way baik saat mudik atau arus balik. “Misalnya kemacetan di Tol Cikampek sudah sangat parah, kami akan memberlakukan diskresi,” ungkapnya.

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian sebelumnya mengungkapkan, polisi belum mendeteksi adanya ancaman teror saat perayaan Natal dan tahun baru nanti. Meski demikian, Polri tetap melakukan langkah-langkah proaktif untuk mewaspadai aksi terorisme. “Tidak ada rencana serangan teror Natal dan tahun baru. Belum ada. Tapi kita akan terus monitor,” tandas Tito.

Selain ancaman terorisme, kata mantan Kapolda Metro Jaya ini, pihaknya juga mewaspadai kasus-kasus konvensional yang ringan namun mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat. Misalnya copet, calo, premanisme, jambret, tukang hipnotis yang ada di pelabuhan, stasiun kereta api, terminal-terminal bus. “Saya sudah perintahkan kepada seluruh kapolda dan kapolres laksanakan, bersihkan, sehingga masyarakat nyaman masuk tempat publik,” tandasnya.

Kejahatan pencurian sepeda motor atau begal, terutama di daerah Lampung, Sumatera Selatan juga menjadi perhatian. “Saya tekankan khusus kepada kepolisian jajaran Lampung, Sumatera Selatan, tahun ini lebaran saya anggap sukses, karena tidak ada insiden begal di Lampung dan Sumatera Selatan. Caranya bagaimana? deteksi kelompok pelakunya biasanya itu-itu saja. Dekati mereka kalau mereka akan main, tangkap, ada barang bukti, tangkap. Sambil kita perkuat jalur,” ujarnya.

Kasubditwal dan PJR Ditgakkum Korlantas Polri Kombes Pol Bambang Sentot Widodo mengatakan, salah satu fokus pengamanan Operasi Lilin 2019 adalah mengurai kemacetan lalu lintas. Pihaknya sudah menyiapkan 72.000 personel di seluruh Indonesia. “Bukan hanya polisi lalu lintas, polisi fungsi lainnya juga,” katanya.

Menurut Bambang, salah satu titik yang menjadi fokus adalah tol Cikampek. Dia memperkirakan volume kendaraan yang melewati ruas tol tersebut akan meningkat di penghujung tahun. Untuk mengatasinya, polisi akan menerapkan pengalihan arus lalu lintas jika diperlukan. “Tentunya kita membuat manajemen pengalihan arus lalu lintas apabila terjadi penumpukan. Memberikan alternatif jalan untuk pengalihan,” tandasnya.

Bambang menambahkan, Polri juga akan mendirikan pos-pos pengamanan di ruas tol fungsional dan tempat wisata lainnya. “Ada beberapa titik di ruas jalan tol fungsional, kita berikan pos pengamanan. Tol fungsional itu tentunya fasilitas jalan masih terbatas. Tempat wisata juga kita menyiapkan pos-pos pengamanan,” paparnya. (M Yamin)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7469 seconds (0.1#10.140)