Rampak Gendang Iringi Raja Salman Resmikan Paviliun Indonesia
A
A
A
RIYADH - Pelayan Dua Masjid Suci, Raja Salman Bin Abdulaziz Al Saud meresmikan Paviliun Indonesia dalam Festival Janadriyah ke-33 di Riyadh, Arab Saudi, Kamis (20/12/2018). Indonesia didaulat menjadi tamu kehormatan dalam Festival Budaya terbesar di Timur Tengah tersebut.
Kedatangan Raja Salman yang didampingi Menteri Garda Nasional, Pangeran Khalid bin Abdulaziz bin Ayyaf Al Muqrin, disambut meriah dengan iringan musik kesenian Rampak Gendhang. Raja Salman disambut Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani didampingi Dubes Luar Biasa Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Arab Saudi merangkap Wakil Tetap untuk Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Agus Maftuh Abegebriel.
Raja Salman mengelilingi Paviliun Indonesia seluas 2.000 meter persegi menggunakan kendaraan golf. Kunjungan diawali dengan menyaksikan kapal Phinisi yang menjadi focus of interest Paviliun Indonesia. Selanjutnya rombongan Raja Salman mendapat penjelasan dari Dubes Agus mengenai pameran sejarah hubungan kedua negara. Khususnya sejak kunjungan masyarakat Indonesia untuk berhaji pada masa kolonial, sampai dengan saling kunjung pemimpin dua negara, termasuk kunjungan Raja Faisal ke Indonesia pada tahun 1970. Raja Salman juga diberikan penjelasan ringkas mengenai situasi Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan dengan beragam kekayaan budaya Indonesia.
Raja Salman selanjutnya menuju area 3D Raja Ampat. Di situ 40 siswa Sekolah Indonesia Riyadh (SIR) menyambut dengan nyanyian Al Salman sambil melambaikan bendera Indonesia dan Arab Saudi. Raja Salman tampak antusias menikmati penampilan para siswa SIR sambil membalas dengan lambaian tangan. Rombongan Raja Salman terus berkeliling ke seluruh sudut pameran sebelum meninggalkan Paviliun Indonesia.
Peresmian Paviliun Indonesia menjadi salah satu rangkaian acara pembukaan Festival Janadriyah. Sebelumnya, Raja Salman bersama dengan pejabat tinggi undangan dari negara sahabat turut menyaksikan lomba balap unta yang merupakan tradisi panjang dalam kebudayaan Arab Saudi.
Selain Menteri Puan sebagai wakil Indonesia, beberapa pejabat tinggi negara sahabat yang hadir antara lain Putera Mahkota Kuwait, Sheikh Nawaf Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah. Kemudian Wakil Pribadi Raja Bahrain, Sheikh Abdullah bin Hamad Al Khalifa, Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Uni Emirat Arab, Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan, dan Penasihat Sultan Oman, Shihab bin Tariq Al Saeed.
Rangkaian acara pembukaan Festival Janadriyah ditutup dengan acara puncak pertunjukan operet berjudul “Exemplify, O Nation,” menghadirkan penyanyi kenamaan di dunia Arab. Menteri Puan menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Pemerintah Arab Saudi, khususnya Raja Salman, atas terplihnya Indonesia sebagai tamu kehormatan.
“Festival Janadriyah adalah hadiah terbaik bagi pemerintah dan rakyat Indonesia, untuk merayakan masa keemasan hubungan bilateral antara kedua negara. Masa keemasan Saunesia, Arab Saudi dan Indonesia, khususnya setelah kunjungan bersejarah Raja Salman bin Abdulaziz ke Indonesia pada tahun 2017, yang memberikan momentum politik yang kuat bagi hubungan bilateral,” katanya.Puan juga menekankan pentingnya kerja sama kebudayaan di antara negara-negara di dunia. Menurutnya, kerja sama kebudayan merupakan alat terbaik untuk saling mengenal satu sama lain. Kerja sama kebudayaan bisa diimplementasikan melalui pertukaran kebudaayaan, saling mengenal pondasi masing-masing bangsa. Misalnya bahasa, adat kebiasaan dan tradisi budaya."Saya berharap, melalui Festival Janadriyah ini, rakyat Arab Saudi dapat mempunyai pemahaman yang lebih baik mengenai Indonesia. Tidak hanya kebudayaannya, namun juga perkembangan sosial dan kemajuan ekonominya,” ujarnya.
Kedatangan Raja Salman yang didampingi Menteri Garda Nasional, Pangeran Khalid bin Abdulaziz bin Ayyaf Al Muqrin, disambut meriah dengan iringan musik kesenian Rampak Gendhang. Raja Salman disambut Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani didampingi Dubes Luar Biasa Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Arab Saudi merangkap Wakil Tetap untuk Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Agus Maftuh Abegebriel.
Raja Salman mengelilingi Paviliun Indonesia seluas 2.000 meter persegi menggunakan kendaraan golf. Kunjungan diawali dengan menyaksikan kapal Phinisi yang menjadi focus of interest Paviliun Indonesia. Selanjutnya rombongan Raja Salman mendapat penjelasan dari Dubes Agus mengenai pameran sejarah hubungan kedua negara. Khususnya sejak kunjungan masyarakat Indonesia untuk berhaji pada masa kolonial, sampai dengan saling kunjung pemimpin dua negara, termasuk kunjungan Raja Faisal ke Indonesia pada tahun 1970. Raja Salman juga diberikan penjelasan ringkas mengenai situasi Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan dengan beragam kekayaan budaya Indonesia.
Raja Salman selanjutnya menuju area 3D Raja Ampat. Di situ 40 siswa Sekolah Indonesia Riyadh (SIR) menyambut dengan nyanyian Al Salman sambil melambaikan bendera Indonesia dan Arab Saudi. Raja Salman tampak antusias menikmati penampilan para siswa SIR sambil membalas dengan lambaian tangan. Rombongan Raja Salman terus berkeliling ke seluruh sudut pameran sebelum meninggalkan Paviliun Indonesia.
Peresmian Paviliun Indonesia menjadi salah satu rangkaian acara pembukaan Festival Janadriyah. Sebelumnya, Raja Salman bersama dengan pejabat tinggi undangan dari negara sahabat turut menyaksikan lomba balap unta yang merupakan tradisi panjang dalam kebudayaan Arab Saudi.
Selain Menteri Puan sebagai wakil Indonesia, beberapa pejabat tinggi negara sahabat yang hadir antara lain Putera Mahkota Kuwait, Sheikh Nawaf Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah. Kemudian Wakil Pribadi Raja Bahrain, Sheikh Abdullah bin Hamad Al Khalifa, Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Uni Emirat Arab, Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan, dan Penasihat Sultan Oman, Shihab bin Tariq Al Saeed.
Rangkaian acara pembukaan Festival Janadriyah ditutup dengan acara puncak pertunjukan operet berjudul “Exemplify, O Nation,” menghadirkan penyanyi kenamaan di dunia Arab. Menteri Puan menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Pemerintah Arab Saudi, khususnya Raja Salman, atas terplihnya Indonesia sebagai tamu kehormatan.
“Festival Janadriyah adalah hadiah terbaik bagi pemerintah dan rakyat Indonesia, untuk merayakan masa keemasan hubungan bilateral antara kedua negara. Masa keemasan Saunesia, Arab Saudi dan Indonesia, khususnya setelah kunjungan bersejarah Raja Salman bin Abdulaziz ke Indonesia pada tahun 2017, yang memberikan momentum politik yang kuat bagi hubungan bilateral,” katanya.Puan juga menekankan pentingnya kerja sama kebudayaan di antara negara-negara di dunia. Menurutnya, kerja sama kebudayan merupakan alat terbaik untuk saling mengenal satu sama lain. Kerja sama kebudayaan bisa diimplementasikan melalui pertukaran kebudaayaan, saling mengenal pondasi masing-masing bangsa. Misalnya bahasa, adat kebiasaan dan tradisi budaya."Saya berharap, melalui Festival Janadriyah ini, rakyat Arab Saudi dapat mempunyai pemahaman yang lebih baik mengenai Indonesia. Tidak hanya kebudayaannya, namun juga perkembangan sosial dan kemajuan ekonominya,” ujarnya.
(poe)