Fahira Idris: Mengecam, Itu Selemah-lemahnya Membela Muslim Uighur

Rabu, 19 Desember 2018 - 16:37 WIB
Fahira Idris: Mengecam, Itu Selemah-lemahnya Membela Muslim Uighur
Fahira Idris: Mengecam, Itu Selemah-lemahnya Membela Muslim Uighur
A A A
JAKARTA - Dunia dan lembaga internasional termasuk PBB mengecam tindakan Pemerintah China yang melakukan penahanan massal tanpa proses hukum sekitar satu juta orang-orang Uighur, Kazakhstan, dan minoritas muslim lainnya di Xinjiang.

Bahkan beberapa lembaga internasional menyatakan dalam laporannya bahwa para tahanan dibui tanpa dakwaan dan dipaksa meneriakkan slogan Partai Komunis serta tidak diberikan makanan yang cukup dan muncul laporan penindasan yang meluas.

“Apa yang dilakukan Pemerintah China terhadap muslim Uighur wajib dikecam. Mengecam adalah selemah-lemahnya kita membela Muslim Uighur. Jangan sampai bangsa besar seperti Indonesia tidak mengeluarkan pernyataan sama sekali soal nasib muslim Uighur,” kata Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Fahira Idris, di Jakarta, Rabu (19/12/2018) dalam keterangan tertulisnya.

Menurut dia, alasan China yang sejak April 2017 menangkapi sekitar satu juga masyarakat Uighur dan memasukkan ke dalam kamp-kamp konsentrasi sebagai upaya menangkal terorisme global adalah alasan tidak bisa diterima akal sehat. (Baca juga: Fadli Zon: Pemerintah Indonesia Harus Bela Muslim Uighur )

Selain sebagai bentuk nyata dari Islamphobia,kata dia, tindakan ini diduga kuat bentuk pelucutan hak-hak dasar muslim Uighur sebagai manusia.

“Identitas dan keyakinan agama itu hak dasar yang melekat pada diri manusia dan keduanya sekarang diduga kuat hendak dicabut dari Muslim Uighur. Tidak mungkin, sebagai manusia, kita tidak beraksi melihat apa yang dialami Muslim Uighur. Ini bukan soal kita ‘merecoki’ urusan dalam negeri China, tetapi ini soal kemanusiaan yang pembelaannya menembus batas-batas negara,” tutur anggota DPD dari DKI Jakarta ini.

Dia berharap dalam waktu dekat ada intervensi dari berbagai dunia dan kelompok lebih besar untuk mengakhiri krisis yang dialami muslim Uighur di Xinjiang, terutama melalui solidaritas negara-negara muslim yamhselama ini Indonesia menjadi terdepan dalam menggalang solidaritas.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7048 seconds (0.1#10.140)
pixels