Atribut Dirusak, Demokrat Ingatkan Potensi Gesekan di Bawah

Senin, 17 Desember 2018 - 15:08 WIB
Atribut Dirusak, Demokrat Ingatkan Potensi Gesekan di Bawah
Atribut Dirusak, Demokrat Ingatkan Potensi Gesekan di Bawah
A A A
JAKARTA - Deputi Kogasma Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengimbau semua pihak, untuk tak merusak demokrasi dengan perilaku anarkis. Demokrat juga mengajak seluruh partai politik kontestan Pemilu 2019 untuk menunjukkan kedewasaan politik dalam berpikir dan bertindak.

Pernyataan Herzaky mengacu pada aksi perusakan bendera dan baliho Partai Demokrat di Kota Pekanbaru, Riau. Atribut-atribut partai itu semula dipasang menyambut kedatangan Ketua Umum Partai Demorkat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ibu Ani Yudhoyono di Riau, Jumat 14 Desember 2018.

Herzaky menuturkan, setiap kali SBY berkunjung, masyarakat Riau selalu menyambut hangat dan meriah. Ini disebabkan karena hubungan baik antara masyarakat Riau dan Demokrat, khususnya SBY, yang sudah lama terjalin.

"Rupanya ada yang gerah. Kebetulan kunjungan SBY ini bertepatan dengan kunjungan Presiden Jokowi di Riau. Yang dirobek-robek dan dirusak hanya bendera Demokrat. Sedangkan bendera partai lain tetap berdiri," kata Herzaky kepada SINDOnews, Senin (17/12/2018).

"Ini merupakan upaya merusak demokrasi. Bukannya bersaing sehat, lawan politik malah melakukan tindakan pengecut dengan merusak bendera maupun baliho Demokrat. Bagaimanapun, bendera ini lambang partai, harga diri partai," imbuh politikus Demokrat asal Kalimantan Barat ini.

Herzaky menuturkan, sebelum di Riau, perusakan atribut Partai Demokrat juga terjadi saat kunjungan SBY di Kebumen, Jawa Tengah. Namun peristiwa ini luput dari sorotan. Bulan November lalu, muncul juga berita pembakaran bendera Partai Demokat di Medan, Sumatera Utara serta di Sumedang, Jawa Barat. Semuanya terjadi November lalu.

Herzaky pun mengajak seluruh partai politik agar bersaing dengan sehat. Mengutip SBY, Herzaky menyampaikan bahwa Demokrat bertekad menang di Pemilu 2019 dengan terhormat. Tidak menggunakan cara-cara kontor. Termasuk dengan mengajak pendukung ataupun membayar orang untuk melakukan tindakan vandalisme.

Herzaky pun mengapresiasi kecepatan polisi dalam mengusut kasus ini. Sudah ada pelaku yang tertangkap. Sudah ketahuan juga modus operandinya. Harapan Herzaky, polisi bisa bekerja dengan tenang tanpa diganggu pihak-pihak lain, sehingga bisa menuntaskan kasus ini dengan adil dan sesuai dengan hukum yang berlaku.

Selain itu, Herzaky juga meminta KPU dan Bawaslu mencermati situasi ini dengan serius. Perlu ada tindakan nyata dari KPU dan Bawaslu untuk mencegah kejadian seperti ini berulang. "Jika tidak, ada potensi munculnya gesekan antar pendukung parpol di akar rumput, karena ada yang merasa diperlakukan tidak adil," tandas Herzaky.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7539 seconds (0.1#10.140)