Menko Polhukam: Reuni 212 Jangan Ditunggangi Politik dan Radikalisme

Sabtu, 01 Desember 2018 - 16:59 WIB
Menko Polhukam: Reuni 212 Jangan Ditunggangi Politik dan Radikalisme
Menko Polhukam: Reuni 212 Jangan Ditunggangi Politik dan Radikalisme
A A A
JAKARTA - Staf Ahli Menko Polhukam Sri Yunanto mengingatkan agar aksi reuni alumni 212 tidak ditunggangi oleh kepentingan-kepentingan politik ataupun paham-paham radikalisme.

"Kami ingatkan jangan sampai aksi ini digunakan untuk misi-misi politik. Iya, ini kami mengingatkan. Jangan sampai acara besok ditunggangi oleh radikalisme atau kepentingan politis karena yang pada gerakan sebelumnya sudah ada buktinya," ujar Staf Ahli Menko Polhukam Sri Yunanto mengingatkan.

"Kami ingatkan jangan sampai aksi ini digunakan untuk misi-misi politik. Iya, ini kami mengingatkan. Jangan sampai acara besok ditungangi oleh radikalisme atau kepentingan politis karena yang pada gerakan sebelumnya sudah ada buktinya," kata Yunanto dalam acara diskusi Polemik MNC Trijaya Network dengan tajuk 'Seberapa Greget Reuni 212' di D' CONSULATE Resto & Lounge, Jakarta Pusat, Sabtu (1/12/2018).

Yunanto mengaku tidak mempermasalahkan aksi tersebut. Namun, dia berharap keseriusan panitia dalam menjaga marwah reuni ini untuk bersilaturahmi terhadap sesama umat muslim.

"Saya pertanyakan, bisa ga panitia, bisa ga PA (Persaudaraan Alumni) 212 menjaga kemurnian daripada misi ini. Walaupun misi awalnya sudah tidak ada, kan misi awalnya terkait dengan Pak Ahok dan itu sudah selesai," tambahnya.

Yunanto juga mengungkapkan dalam aksi tersebut sudah ada pihak-pihak keamanan yang akan mengamankan. Dan bila ada kegiatan yang subvertif maka pihak keamanan akan menindak tegas.

"Begitu ada misi-misi politis dan memperlemah kesatuan NKRI maka harus disemprit dan itu adalah tugas dari pihak keamanan," tuturnya.

Raka Dwi Novianto
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0303 seconds (0.1#10.140)