Raja Juli Sebut Soeharto Simbol KKN, Ini Respons Partai Berkarya
A
A
A
JAKARTA - DPP Partai Berkarya bereaksi terkait pernyataan Sekjen DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni yang menyebut Presiden RI ke-2 Soeharto sebagai simbol Korupsi Kolusi Nepotisme (KKN) di Indonesia. Raja Juli menyebut Soeharto simbol KKN saat mengomentari pernyataan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto yang menyebut korupsi di Indonesia sudah stadium 4.
"Biar bertambah daftar yang akan dilaporkan," ujar Ketua DPP Partai Berkarya, Badaruddin Andi Picunang saat dihubungi wartawan, Jumat (30/11/2018).
Andi sebelumnya ingin melaporkan Politikus PDIP, Ahmad Basarah karena Wakil Ketua MPR itu menyebut Soeharto guru korupsi. Menurut Andi, apa yang dilontarkan para elite pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin seakan tidak takut dosa.
"Jangan-jangan ideologinya sama dengan PKI. Kok mantan presiden kita dihina begitu," katanya.
Andi menduga baik Raja Juli maupun Basarah kehabisan bahan sehingga disebut pakai cara-cara PKI untuk mengadu domba. Mau bicara apa pun tentang Soeharto menurutnya penguasa Orde Baru itu masih banyak yang mengidolakannya. Terlebih dituduh yang bukan-bukan alias hoaks.
Diakuinya Soeharto memang diturunkan karena mau mengurangi KKN di Indonesia. Namun menurutnya, tidak tepat menyudutkan mantan pemimpin negara dengan sebutan yang tidak senonoh. Menurut dia, jika ada bapak korupsi dan simbol korupsi lalu siapakah sebenarnya bapak PKI dan simbol PKI.
"Kami di Partai Berkarya tidak akan mendukung yang namanya korupsi dan bangkitnya PKI. Dan panutan kami Pak Harto, tak mungkinlah beliau jadi simbol itu. Bisa jadi yang antitesis dari itu yang menyatakannya yang suka korup dan pemuja ideologi PKI," tandasnya.
"Biar bertambah daftar yang akan dilaporkan," ujar Ketua DPP Partai Berkarya, Badaruddin Andi Picunang saat dihubungi wartawan, Jumat (30/11/2018).
Andi sebelumnya ingin melaporkan Politikus PDIP, Ahmad Basarah karena Wakil Ketua MPR itu menyebut Soeharto guru korupsi. Menurut Andi, apa yang dilontarkan para elite pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin seakan tidak takut dosa.
"Jangan-jangan ideologinya sama dengan PKI. Kok mantan presiden kita dihina begitu," katanya.
Andi menduga baik Raja Juli maupun Basarah kehabisan bahan sehingga disebut pakai cara-cara PKI untuk mengadu domba. Mau bicara apa pun tentang Soeharto menurutnya penguasa Orde Baru itu masih banyak yang mengidolakannya. Terlebih dituduh yang bukan-bukan alias hoaks.
Diakuinya Soeharto memang diturunkan karena mau mengurangi KKN di Indonesia. Namun menurutnya, tidak tepat menyudutkan mantan pemimpin negara dengan sebutan yang tidak senonoh. Menurut dia, jika ada bapak korupsi dan simbol korupsi lalu siapakah sebenarnya bapak PKI dan simbol PKI.
"Kami di Partai Berkarya tidak akan mendukung yang namanya korupsi dan bangkitnya PKI. Dan panutan kami Pak Harto, tak mungkinlah beliau jadi simbol itu. Bisa jadi yang antitesis dari itu yang menyatakannya yang suka korup dan pemuja ideologi PKI," tandasnya.
(kri)