Keluarga Besar Al-Washliyah Pastikan Hadiri Kongres KNPI di Aceh
A
A
A
JAKARTA - Dalam menyikapi perkembangan perhelatan Nasional Kepemudaan dalam waktu dekat ini akan dilaksanakan Kongres Pemuda Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) yang akan dilaksanakan di Aceh, Desember 2018.
Momentum besar ini merupakan perhelatan besar agenda kepemudaan yang akan merumuskan arah dan masa depan KNPI sebagai wadah yang menjadi tempat berhimpun Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP). Karena itu Keluarga Besar Al-Washliyah, khususnya Organ Al-Washliyah yang berhimpun di dalam KNPI telah mencermati beberapa agenda penting yang akan menjadi poin-poin rekomendasi pada Kongres KNPI XV di Aceh.
Dalam pertemuan Organisasi Keluarga Besar Al-Wasliyah yang dilaksanakan hari ini 27 November 2018, yang dihadiri oleh Para Ketua Umum dan Sekretaris Jendral Ikatan Sarjana Al-Washliyah (ISARAH), Gerakan Pemuda Al-Washliyah (GPA), Angkatan Putri Al-Washliyah (APA), dan Ikatan Pelajar Al-Washliyah (IPA), sejumlah agenda strategis dan krusial terkait KNPI dan Dunia Kepemudaaan menjadi topik utama. Khususnya sejumlah pembahasan rekomendasi strategis menjelang Kongres KNPI.
Ketua Umum Wizdan Fauran Lubis, Gerakan Pemuda Al-Washliyah (GPA) mengatakan, menyikapi dinamika KNPI yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir ini, Keluarga Besar Al-Washliyah yang berhimpun di KNPI menegaskan secara bulat hanya akan menghadiri Kongres Pemuda/ KNPI XV yang akan diselenggarakan di Aceh bulan Desember ini.
“Momentum Kongres Pemuda Indonesia /KNPI harus menjadi momentum strategis untuk menyatukan semua elemen Pemuda Indonesia,” ujar Wizdan.
Untuk itu Keluarga Besar Al-Washliyah berharap Kongres Aceh ini menjadi titik poin kebangkitan KNPI sebagai wadah berhimpun Pemuda Indonesia yang damai dan produktif dalam menggelorakan agenda pembangunan umat dan bangsa.
Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Pelajar Al-Washliyah (IPA), Ishak Ali Muda berharap kepengurusan Muhammad Rifai Darus akan meninggalkan legacy dan warisan kepemimpinan yang mampu menyatukan organisasasi kepemudaan yang belakangan ini bergerak tak tentu arah dan menjauh dari cita KNPI.
“Kepemimpinan yang kuat dan dukungan seluruh elemen pemuda akan menjadi legitimasi yang mampu merumuskan kebijakan KNPI lebih produktif dan programatik untuk kepentingan Pemuda Indonesia,” tandasnya.
Hal senada juga diutarakan Maryam Sahar, Ketua Umum Angkatan Putri Al-Wasliyah. “Kami berharap kepemimpinan baru yang akan lahir di kongres KNPI mampu meretas berbagai sumbatan komunikasi yang selama ini sering terjadi, pendekatan komunikasi dua arah dengan OKP harus dilakukan agar tercipta diskursus yang sehat dan sinergi melalui program-program pembinaan pemuda yang berhimpun dalam KNPI, “ ujarnya.
Secara khusus, Ketua Ikatan Sarjana Al-Wasliyah (ISARAH) Adheri Z Sitompul menyatakan, bahwa ke empat OKP dari Keluarga Besar Al-Wasliyah tidak akan menghadiri Kongres KNPI yang tidak mengakomodir persatuan pemuda. “Menurut kami KNPI kepemimpinan Muhammad Rifai Darus lah yang menjadi tempat untuk menegakkan konstitusi,” tutupnya.
Momentum besar ini merupakan perhelatan besar agenda kepemudaan yang akan merumuskan arah dan masa depan KNPI sebagai wadah yang menjadi tempat berhimpun Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP). Karena itu Keluarga Besar Al-Washliyah, khususnya Organ Al-Washliyah yang berhimpun di dalam KNPI telah mencermati beberapa agenda penting yang akan menjadi poin-poin rekomendasi pada Kongres KNPI XV di Aceh.
Dalam pertemuan Organisasi Keluarga Besar Al-Wasliyah yang dilaksanakan hari ini 27 November 2018, yang dihadiri oleh Para Ketua Umum dan Sekretaris Jendral Ikatan Sarjana Al-Washliyah (ISARAH), Gerakan Pemuda Al-Washliyah (GPA), Angkatan Putri Al-Washliyah (APA), dan Ikatan Pelajar Al-Washliyah (IPA), sejumlah agenda strategis dan krusial terkait KNPI dan Dunia Kepemudaaan menjadi topik utama. Khususnya sejumlah pembahasan rekomendasi strategis menjelang Kongres KNPI.
Ketua Umum Wizdan Fauran Lubis, Gerakan Pemuda Al-Washliyah (GPA) mengatakan, menyikapi dinamika KNPI yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir ini, Keluarga Besar Al-Washliyah yang berhimpun di KNPI menegaskan secara bulat hanya akan menghadiri Kongres Pemuda/ KNPI XV yang akan diselenggarakan di Aceh bulan Desember ini.
“Momentum Kongres Pemuda Indonesia /KNPI harus menjadi momentum strategis untuk menyatukan semua elemen Pemuda Indonesia,” ujar Wizdan.
Untuk itu Keluarga Besar Al-Washliyah berharap Kongres Aceh ini menjadi titik poin kebangkitan KNPI sebagai wadah berhimpun Pemuda Indonesia yang damai dan produktif dalam menggelorakan agenda pembangunan umat dan bangsa.
Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Pelajar Al-Washliyah (IPA), Ishak Ali Muda berharap kepengurusan Muhammad Rifai Darus akan meninggalkan legacy dan warisan kepemimpinan yang mampu menyatukan organisasasi kepemudaan yang belakangan ini bergerak tak tentu arah dan menjauh dari cita KNPI.
“Kepemimpinan yang kuat dan dukungan seluruh elemen pemuda akan menjadi legitimasi yang mampu merumuskan kebijakan KNPI lebih produktif dan programatik untuk kepentingan Pemuda Indonesia,” tandasnya.
Hal senada juga diutarakan Maryam Sahar, Ketua Umum Angkatan Putri Al-Wasliyah. “Kami berharap kepemimpinan baru yang akan lahir di kongres KNPI mampu meretas berbagai sumbatan komunikasi yang selama ini sering terjadi, pendekatan komunikasi dua arah dengan OKP harus dilakukan agar tercipta diskursus yang sehat dan sinergi melalui program-program pembinaan pemuda yang berhimpun dalam KNPI, “ ujarnya.
Secara khusus, Ketua Ikatan Sarjana Al-Wasliyah (ISARAH) Adheri Z Sitompul menyatakan, bahwa ke empat OKP dari Keluarga Besar Al-Wasliyah tidak akan menghadiri Kongres KNPI yang tidak mengakomodir persatuan pemuda. “Menurut kami KNPI kepemimpinan Muhammad Rifai Darus lah yang menjadi tempat untuk menegakkan konstitusi,” tutupnya.
(kri)