Erick Thohir Ajak Milenial Kembangkan Potensi dan Manfaatkan Teknologi
A
A
A
JAKARTA - Sumber daya manusia tidak dapat dilepaskan dari kemajuan pembangunan ekonomi dan infrastruktur Indonesia dalam empat tahun belakangan ini,
Untuk melanjutkan rencana pembangunan Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) yang terangkum dalam Nawacita 2, human capital yang menjadi kekayaan Indonesia harus terus disiapkan dan ditempa agar mampu menjawab kebutuhan dan persaingan di masa mendatang.
Hal itu diungkapkan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) calon presiden-calon wakil presiden, Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Erick Thohir saat General Lecture secara online bertajuk Ngopi Bareng Erick Thohir: Aktivasi Jaringan Matahari untuk Kemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin, di Epicentrum, Kuningan, Jakarta, Selasa (27/11/2018)
Acara yang dikemas dalam konferensi online itu diikuti organisasi Jaringan Matahari di 24 provinsi. Perwakilan Jaringan Matahari dari sejumlah provinsi melakukan tanya jawab interaktif melalui webinar system (video conference) dengan Erick di Jakarta. Jaringan Matahari merupakan organisasi masyarakat resmi yang menjadi relawan untuk mendukung pemenangan pasangan Jokowi-Amin dalam Pilpres 2019.
Dalam acara bertema Milenial, Industri 4,0 dan Visi Indonesia Maju itu, Erick mengajak seluruh lapisan masyarakat, terutama kalangan generasi muda untuk bekerja di setiap lapangan pekerjaan dengan mengembangkan potensi dan kemajuan teknologi.
“Semua bidang pekerjaan, asal halal, sudah pasti bagus. Termasuk profesi tukang ojek. Apalagi bisa bermanfaat bagi orang sekitarnya yang akhirnya berujung pada pembangunan ekonomi Indonesia," tandasnya.
Dia menolak jika ada stigma sebuah pekerjaan dianggap rendahan. Padahal profesi tersebut memberikan manfaat bagi orang lain.
Erick mengajak generasi muda dan kalangan milenial untuk berkiprah di bidang pekerjaan apa pun selama itu halal.
"Terlebih tantangan yang akan dihadapi dalam revolusi industri 4,0 butuh kualitas manusia Indonesia yang hebat, inovatif, kreatif, dan tahan banting,” ujarnya.
Dia menegaskan pemerintah akan mempersiapkan banyak hal untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Selain pembangunan infrastruktur, sektor pendidikan akan terus dikembangkan agar bisa menjawab tantangan dan persaingan di era globalisasi ini.
Untuk melanjutkan rencana pembangunan Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) yang terangkum dalam Nawacita 2, human capital yang menjadi kekayaan Indonesia harus terus disiapkan dan ditempa agar mampu menjawab kebutuhan dan persaingan di masa mendatang.
Hal itu diungkapkan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) calon presiden-calon wakil presiden, Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Erick Thohir saat General Lecture secara online bertajuk Ngopi Bareng Erick Thohir: Aktivasi Jaringan Matahari untuk Kemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin, di Epicentrum, Kuningan, Jakarta, Selasa (27/11/2018)
Acara yang dikemas dalam konferensi online itu diikuti organisasi Jaringan Matahari di 24 provinsi. Perwakilan Jaringan Matahari dari sejumlah provinsi melakukan tanya jawab interaktif melalui webinar system (video conference) dengan Erick di Jakarta. Jaringan Matahari merupakan organisasi masyarakat resmi yang menjadi relawan untuk mendukung pemenangan pasangan Jokowi-Amin dalam Pilpres 2019.
Dalam acara bertema Milenial, Industri 4,0 dan Visi Indonesia Maju itu, Erick mengajak seluruh lapisan masyarakat, terutama kalangan generasi muda untuk bekerja di setiap lapangan pekerjaan dengan mengembangkan potensi dan kemajuan teknologi.
“Semua bidang pekerjaan, asal halal, sudah pasti bagus. Termasuk profesi tukang ojek. Apalagi bisa bermanfaat bagi orang sekitarnya yang akhirnya berujung pada pembangunan ekonomi Indonesia," tandasnya.
Dia menolak jika ada stigma sebuah pekerjaan dianggap rendahan. Padahal profesi tersebut memberikan manfaat bagi orang lain.
Erick mengajak generasi muda dan kalangan milenial untuk berkiprah di bidang pekerjaan apa pun selama itu halal.
"Terlebih tantangan yang akan dihadapi dalam revolusi industri 4,0 butuh kualitas manusia Indonesia yang hebat, inovatif, kreatif, dan tahan banting,” ujarnya.
Dia menegaskan pemerintah akan mempersiapkan banyak hal untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Selain pembangunan infrastruktur, sektor pendidikan akan terus dikembangkan agar bisa menjawab tantangan dan persaingan di era globalisasi ini.
(dam)