Arif Budimanta Kritik Pernyataan Prabowo Soal Buta Literasi

Kamis, 22 November 2018 - 17:14 WIB
Arif Budimanta Kritik...
Arif Budimanta Kritik Pernyataan Prabowo Soal Buta Literasi
A A A
JAKARTA - Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta menyebut pernyataan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto yang menyebut 55% orang Indonesia buta literasi berdasarkan data World Bank salah besar.

“Benarkah rasio literasi hanya 50 persen? Kenyataannya, rasio literasi penduduk dewasa (terhadap total penduduk berumur 15 tahun ke atas) telah berada pada angka 67 persen pada 1980. Rasio tersebut telah meningkat hingga menjadi 95,5 persen per 2017,” kata Arif Budimanta di Jakarta, Kamis (22/11/2018), dalam keterangan tertulis.

Menurut Arif, pemerintah memiliki fokus terhadap peningkatan literasi masyarakat Indonesia melalui berbagai program.

Adapun program yang dijalankan sebagai upaya meningkatkan literasi oleh pemerintah, antara lain Gerakan Indonesia membaca (GIM), Gerakan Literasi Bangsa (GLB), serta Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang saat ini menjadi program wajib dan harus dilaksanakan seluruh sekolah sebelum memulai proses belajar mengajar.

Dari program-program tersebut, ratusan perpustakaan disebar ke berbagai pelosok daerah.“Bentuknya pun beragam dan kreatif seperti seperti motor pustaka, perahu pustaka, vespa pustaka, bemo pustaka, angkot pustaka, serta berbagai pustaka bergerak lainnya,’’ kata Arif.
Sebelumnya, Prabowo saat berbicara dalam Indonesia Economic Forum 2018 di Hotel Sangri-La, Jakarta, Rabu 21 November 2018 mengatakan, penyandang buta huruf fungsional masih sangat besar, yakni mencapai 55% warga Indonesia.

"Di World Bank, 55 persen (warga) Indonesia functionally illiterate (kemampuan terbatas dalam membaca). Saya sedih," ujar Prabowo di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (21/11/2018), seperti dikutip dari Okezone.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1180 seconds (0.1#10.140)