Sebut Jokowi Santri, Ma'ruf Amin Dinilai Lindungi Petahana
Sebut Jokowi Santri, Ma'ruf Amin Dinilai Lindungi Petahana
A
A
A
JAKARTA - Pernyataan Calon Wakil Presiden Nomor Urut 01, Ma'ruf Amin yang menyebut Joko Widodo (Jokowi) sebagai santri dianggap upaya melindungi calon petahana itu. Sebab, Presiden Jokowi dianggap telah diidentik tidak pro-Islam.
"Saya kalau melihat dari perspektif politik, nah mungkin kan Pak Ma'ruf sebagai orang pesantren segala macam dan Jokowi yang misalkan suka diidentikan enggak pro Islam, beliau perlu melindungi Pak Jokowi," kata Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Farouk Abdullah di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya 35, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (14/11/2018).
Untuk itu, lanjut dia, Ma'ruf Amin perlu memanggil Presiden Jokowi sebagai santri. "Beliau perlu lindungi supaya Jokowi ini santri. Ibaratnya kenapa kamu melihat beliau enggak pro-Islam gitu, beliau santri, kalau saya simple aja itu urusan politik saja," ujarnya.
Sementara itu, pernyataan Ma'ruf Amin tersebut membuat heran Politikus Partai Amanat Nasional (PAN), Dimam Abror. Sebab, menurut Dimam, hal-hal substansial yang harus dibicarakan. Menurut dia, pernyataan Ma'ruf Amin tersebut hal yang tidak perlu.
"Seharusnya kita tetap kembali tema kampanye yang mencerdaskan dan konstruktif. Yang bisa mencerdaskan masyarakat. Sehingga tidak membuat hal yang sebenarnya remeh," tuturnya di lokasi yang sama.
"Saya kalau melihat dari perspektif politik, nah mungkin kan Pak Ma'ruf sebagai orang pesantren segala macam dan Jokowi yang misalkan suka diidentikan enggak pro Islam, beliau perlu melindungi Pak Jokowi," kata Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Farouk Abdullah di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya 35, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (14/11/2018).
Untuk itu, lanjut dia, Ma'ruf Amin perlu memanggil Presiden Jokowi sebagai santri. "Beliau perlu lindungi supaya Jokowi ini santri. Ibaratnya kenapa kamu melihat beliau enggak pro-Islam gitu, beliau santri, kalau saya simple aja itu urusan politik saja," ujarnya.
Sementara itu, pernyataan Ma'ruf Amin tersebut membuat heran Politikus Partai Amanat Nasional (PAN), Dimam Abror. Sebab, menurut Dimam, hal-hal substansial yang harus dibicarakan. Menurut dia, pernyataan Ma'ruf Amin tersebut hal yang tidak perlu.
"Seharusnya kita tetap kembali tema kampanye yang mencerdaskan dan konstruktif. Yang bisa mencerdaskan masyarakat. Sehingga tidak membuat hal yang sebenarnya remeh," tuturnya di lokasi yang sama.
(wib)
Explore More