Jubir Prabowo-Sandi Sayangkan Jokowi Terjebak Diksi-diksi Negatif

Senin, 12 November 2018 - 10:37 WIB
Jubir Prabowo-Sandi...
Jubir Prabowo-Sandi Sayangkan Jokowi Terjebak Diksi-diksi Negatif
A A A
JAKARTA - Istilah politik genderuwo maupun sontoloyo dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikritik oleh Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Suhendra Ratu Prawiranegara. Menurut dia, sangat disayangkan jika presiden hanya berkutat pada diksi-diksi seperti sontoloyo dan genderuwo dalam beberapa kesempatan.

Sebab, istilah tersebut bisa menciptakan suasana saling mencurigai sesama bangsa sendiri. "Tentu presiden tidak bermaksud menyamakan para pengkritik atau pihak yang dimaksud sebagai genderuwo. Namun karena kata ini telah terucap dari seorang kepala negara, mau tidak mau, pasti berimplikasi luas. Hal inilah yang patut disayangkan," ujar Suhendra dalam keterangan persnya, Senin (12/11/2018).

Dia mengatakan, China menempatkan Indonesia dalam strategi One Belt One Road (OBOR). Konsep tersebut adalah inisiasi strategi geopolitik China dengan pemanfaatan jalur transportasi dunia sebagai jalur perdagangan di kawasan Eurasia.

Gagasan OBOR itu adalah wujud untuk meningkatkan kesejahteraan dan modernisasi China pada tahun 2020, melalui peningkatan sektor perdagangan dengan penyediaan fasilitas infrastruktur yang memadai, baik infrastruktur transportasi darat maupun laut di seluruh kawasan (wilayah).

"Hal-hal semacam ini lah sebenarnya yang harus menjadi concern dari Presiden Jokowi. Harusnya beliau lebih bersiap dengan strategi global. Bukan malah menimbulkan polemik baru dengan istilah sontoloyo dan genderuwo," katanya.

Dia menambahkan, ilustrasi dan narasi atas sikap serta langkah politik pemimpin China tersebut sudah selayaknya menjadi rujukan atas sikap-sikap politik pemimpin negeri ini.

"Bukan terjebak pada diksi-diksi yang tidak memberikan kontribusi positif atas demokrasi dan kemajuan bangsa. Jawab saja tantangan global saat ini dengan program-program dan gagasan seperti optimalisasi konsep Tol Laut yang masih jauh dari harapan dan target," pungkasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5320 seconds (0.1#10.140)