Sosialisasi Antihoaks ke Milenial, Satgas Nusantara Ingin Pemilu Sejuk
A
A
A
JAKARTA - Satuan Tugas (Satgas) Nusantara Mabes Polri melakukan sosialiasi pencegahan hoaks dan ujaran kebencian di Perguruan Islam As Syafi'iyah di Jalan Jatiwaringin, Pondok Gede, Kota Bekasi, Kamis (8/11/2018).
Sosialisasi yang dilakukan kepada ribuan generasi milenial itu untuk mewujudkan Pemilu 2019 yang aman dan sejuk.
Sosialisasi tersebut dinilai penting. Apalagi saat ini marak ujaran hoaks dan ujaran kebencian di media sosial (medsos) menjelang pesta demokrasi Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019 yang menimbulkan potensi konflik di masyarakat. Untuk itu, generasi milenial atau para pelajar maupun remaja butuh mendapatkan sosialisasi ini.
Kasatgas Nusantara Mabes Polri Irjen Pol Gatot Eddy Pramono mengatakan, kehadiran Satgas Nusantara ke Perguruan Islam As As Syafi'iyah untuk mewujudkan Indonesia aman dan damai. Saat ini, Indonesia memasuki tahun politik banyak berita hoaks yang sangat mengkhwatirkan dan perlu adanya antisipasi secara dini.
"Jadi mereka (milenial) bisa menimalisasi berita hoaks, karena hoaks itu bisa memecah belah bangsa. Makanya kita lakukan silaturahmi dan sekaligus sosialisasi kepada generasi milenial," katanya. Apalagi, kata dia, di Perguruan Islam As Syafi'iyah tercatat sebanyak 3.000 generasi milenial. Jadi, mereka diberikan tetang wawasan bahaya hoaks," tutur Gatot.
Menurut dia, arus informasi yang "liar" di media sosial terus mengalis bak air menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 dan tak bisa dibendung masyarakat. Untuk membendung arus informasi yang tak terkendali di masyarakat, Satgas Nusantara melakukan sosialisasi untuk menimalisir hal tersebut.
"Bayangkan ribuan generasi milenial itu memberikan pesan damai kepada teman, saudaranya maupun tetangganya. Hal itu bisa langsung tersampaikan langsung dengan cepat kepada masyarakat melalui kemajuan teknologi, sehingga berita hoaks dengan sendirinya bisa diredam, karena generasi milenial itu sudah bisa memiliah mana yang hoak atau bukan," ujarnya.
Gatot menegaskan, Satgas Nusantara mempunyai beberapa tugas dalam pencegahan agar meminimalisasi perbuatan melawan hukum hoaks dan lain lainya.
Untuk itu, Satgas terus melakukan pendekatan preventif dan berusaha menggandeng semua tokoh dalam mengamankan Pilpres 2019 ini. Tokoh yang dimaksud, antara lain tokoh agama, tokoh masyarakat, berbagai elemen, TNI dan Polri.
Dalam masa menuju Pilpres 2019 ini, kata dia, Satgas tetap akan melaksanakan upaya penegakan hukum kepada siapa pun yang melajukan perbuatan melawan hukum.
"Polri dalam proses hukum tidak pernah melihat sosoknya. Tapi perbuatannya, jadi kita akan terus melawan ini karena upaya-upaya penehakan hukum itu dalam kapasitas mencegah agar ada efek deteren," ungkapnya.
Untuk itu, seluruh masyarakat Indonesia diminta untuk cerdas memilih mana berita hoak atau bukan.
Sosialisasi yang dilakukan kepada ribuan generasi milenial itu untuk mewujudkan Pemilu 2019 yang aman dan sejuk.
Sosialisasi tersebut dinilai penting. Apalagi saat ini marak ujaran hoaks dan ujaran kebencian di media sosial (medsos) menjelang pesta demokrasi Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019 yang menimbulkan potensi konflik di masyarakat. Untuk itu, generasi milenial atau para pelajar maupun remaja butuh mendapatkan sosialisasi ini.
Kasatgas Nusantara Mabes Polri Irjen Pol Gatot Eddy Pramono mengatakan, kehadiran Satgas Nusantara ke Perguruan Islam As As Syafi'iyah untuk mewujudkan Indonesia aman dan damai. Saat ini, Indonesia memasuki tahun politik banyak berita hoaks yang sangat mengkhwatirkan dan perlu adanya antisipasi secara dini.
"Jadi mereka (milenial) bisa menimalisasi berita hoaks, karena hoaks itu bisa memecah belah bangsa. Makanya kita lakukan silaturahmi dan sekaligus sosialisasi kepada generasi milenial," katanya. Apalagi, kata dia, di Perguruan Islam As Syafi'iyah tercatat sebanyak 3.000 generasi milenial. Jadi, mereka diberikan tetang wawasan bahaya hoaks," tutur Gatot.
Menurut dia, arus informasi yang "liar" di media sosial terus mengalis bak air menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 dan tak bisa dibendung masyarakat. Untuk membendung arus informasi yang tak terkendali di masyarakat, Satgas Nusantara melakukan sosialisasi untuk menimalisir hal tersebut.
"Bayangkan ribuan generasi milenial itu memberikan pesan damai kepada teman, saudaranya maupun tetangganya. Hal itu bisa langsung tersampaikan langsung dengan cepat kepada masyarakat melalui kemajuan teknologi, sehingga berita hoaks dengan sendirinya bisa diredam, karena generasi milenial itu sudah bisa memiliah mana yang hoak atau bukan," ujarnya.
Gatot menegaskan, Satgas Nusantara mempunyai beberapa tugas dalam pencegahan agar meminimalisasi perbuatan melawan hukum hoaks dan lain lainya.
Untuk itu, Satgas terus melakukan pendekatan preventif dan berusaha menggandeng semua tokoh dalam mengamankan Pilpres 2019 ini. Tokoh yang dimaksud, antara lain tokoh agama, tokoh masyarakat, berbagai elemen, TNI dan Polri.
Dalam masa menuju Pilpres 2019 ini, kata dia, Satgas tetap akan melaksanakan upaya penegakan hukum kepada siapa pun yang melajukan perbuatan melawan hukum.
"Polri dalam proses hukum tidak pernah melihat sosoknya. Tapi perbuatannya, jadi kita akan terus melawan ini karena upaya-upaya penehakan hukum itu dalam kapasitas mencegah agar ada efek deteren," ungkapnya.
Untuk itu, seluruh masyarakat Indonesia diminta untuk cerdas memilih mana berita hoak atau bukan.
(dam)