Kiai Ma'ruf Amin Ingin Ingatkan Pentingnya Toleransi Masyarakat
A
A
A
JAKARTA - Masa kampanye Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019 tengah bergulir.
Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) terus berupaya merebut hati masyarakat untuk memenangkan perhelatan tersebut.
Perbedaan pilihan politik menimbulkan perpecahan di masyarakat. Bahkan tidak sedikit yang beranggapan, berbeda pilihan pasangan capres berarti tidak boleh bersama meski kawan sekalipun.
Cawapres nomor urut 02 KH Ma'ruf Amin mencermati adanya fenomena itu. Bahkan ada warga yang sampai mengaitkan perbedaan pilihan politik dengan keyakinan seseorang.
Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Muhammad Cholil Nafis menjelaskan apa yang disampaikan Ma'ruf beberapa waktu lalu. (Baca juga: KH Ma'ruf Amin: Tak Ada Lagi Ungkapan Bagimu Agamamu, Bagiku Agamaku )
Menurut dia ucapan Ma'ruf untuk mengingatkan tentang toleransi. "Ucapan Kiai Ma'ruf Amin itu sering disampaikan sejak sebelumnya, bahwa hidup ini harus sering bertoleransi. Kalau Alquran menjelaskan tetang agamamu adalah agamamu, maka sekarang harus ada toleransi antara pengikut paham keagamaan dan perbedaan organisasi," tutur Nafis kepada SINDOnews, Rabu (7/11/2018).
"Kiai Ma'ruf Amin mencontohkan untuk menarik mana ayat itu untuk menjaga persaudaraan meskipun beda pilihan politiknya," lanjutnya.
Nafis pun menegaskan ucapan Ma'ruf untuk mengingatkan kepada masyarakat bahwa perbedaan itu ada dan masyarakat harus bertoleransi.
"Tak mungkin ingin mengubah ayat Alquran. Kiai Ma'ruf Amin melakukan iqtibas (saduran bahasa dari Alqura) untuk menjelaskan gagasannya. Itu biasa dalam ilmu sastra bahasa Arab (balaghah)," tuturnya.
Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) terus berupaya merebut hati masyarakat untuk memenangkan perhelatan tersebut.
Perbedaan pilihan politik menimbulkan perpecahan di masyarakat. Bahkan tidak sedikit yang beranggapan, berbeda pilihan pasangan capres berarti tidak boleh bersama meski kawan sekalipun.
Cawapres nomor urut 02 KH Ma'ruf Amin mencermati adanya fenomena itu. Bahkan ada warga yang sampai mengaitkan perbedaan pilihan politik dengan keyakinan seseorang.
Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Muhammad Cholil Nafis menjelaskan apa yang disampaikan Ma'ruf beberapa waktu lalu. (Baca juga: KH Ma'ruf Amin: Tak Ada Lagi Ungkapan Bagimu Agamamu, Bagiku Agamaku )
Menurut dia ucapan Ma'ruf untuk mengingatkan tentang toleransi. "Ucapan Kiai Ma'ruf Amin itu sering disampaikan sejak sebelumnya, bahwa hidup ini harus sering bertoleransi. Kalau Alquran menjelaskan tetang agamamu adalah agamamu, maka sekarang harus ada toleransi antara pengikut paham keagamaan dan perbedaan organisasi," tutur Nafis kepada SINDOnews, Rabu (7/11/2018).
"Kiai Ma'ruf Amin mencontohkan untuk menarik mana ayat itu untuk menjaga persaudaraan meskipun beda pilihan politiknya," lanjutnya.
Nafis pun menegaskan ucapan Ma'ruf untuk mengingatkan kepada masyarakat bahwa perbedaan itu ada dan masyarakat harus bertoleransi.
"Tak mungkin ingin mengubah ayat Alquran. Kiai Ma'ruf Amin melakukan iqtibas (saduran bahasa dari Alqura) untuk menjelaskan gagasannya. Itu biasa dalam ilmu sastra bahasa Arab (balaghah)," tuturnya.
(dam)