Soal 'Tampang' Boyolali, Capres Diminta Cermat Pilih Kata-kata

Senin, 05 November 2018 - 18:22 WIB
Soal Tampang Boyolali,...
Soal 'Tampang' Boyolali, Capres Diminta Cermat Pilih Kata-kata
A A A
JAKARTA - Dua kandidat calon presiden dan wakil presiden yang akan bertarung di Pilpres 2019 diminta lebih berhati-hati dalam memilih diksi atau pilihan kata saat menyampaikan pidato politik.

Bila tidak berhati-hati, pernyataan para kandidat tersebut bisa menjadi "blunder" politik bagi yang bersangkutan.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno mengatakan masyarakat Indonesia sangat sensitif bila ada pernyataan yang menyinggung suku, ras, agama dan antargolongan (SARA).

Gejala demikian, kata Adi, dialami Prabowo Subianto. Masyarakat mempersoalkan pidato "Tampang Boyolali" yang sampaikan calon presiden nomor urut 02 itu baru-baru ini.

Tidak hanya Prabowo, Adi mengatakan persoalan serupa juga pernah dialami Joko Widodo. Pernyataan capres petahana itu tentang politikus sontoloyo juga pernah menjadi cibiran lawan politiknya.

"Yang penting dua kandidat capres kita ini harus lebih berhati-hati dalam memilih diksi yang disampaikan agar tidak menimbulkan keributan," kata Adi kepada SINDOnews, Senin (5/11/2018). (Baca juga: Soal Muka Boyolali, PAN: Tak Ada Ucapan Prabowo yang Merendahkan )

Adi mengatakan, ada dua kategori dalam menilai sikap sensitif masyarakat kita. Ada sikap sensitif yang secara alamiah muncul, ada pula sikap sensitif yang memang sengaja dimobilisir. Kedua kategori tersebut dianggap Adi wajar.

Dalam tahun politik seperti saat ini, Adi mengatakan, menjadi lebih riskan untuk para kandidat mengeluarkan statement politik yang berbau SARA lantaran mudah menimbulkan sikap sensitif yang dimobilisir.

Terkait kasus yang dialami Prabowo, Adi menilai dua kategori sikap sensitif masyarakat berjalan beriringan. "Rasa sensitif yang alamiah dan rasa sensitif yang dimobilisir saling berkelindan. Hasilnya jadi ramai seperti saat ini," kata Adi.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7719 seconds (0.1#10.140)