Pemuda Kreatif Perkokoh Kemajuan Bangsa
A
A
A
JAKARTA - Era digital dinilai harus dimanfaatkan kaum milenial untuk kemajuan bangsa. Pemuda-pemuda yang kreatif dipercaya mampu memperkokoh kemajuan bangsa.
Hasil karya pemuda era digital seperti start up secara positif membangkitkan perekonomian rakyat. Hal ini ditegaskan Ketua Panitia Sumpah Pemuda ke-90, Nico Siahaan kepada wartawan di Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu 28 Oktober 2018.
"Banyak hasil karya positif pemuda dari pelosok negeri. Mereka berkiprah dalam bidangnya masing-masing," ungkapnya.
Menurut dia, para pemuda kreatif bisa menjadi virus positif bagi pemuda untuk memperkokoh kemajuan bangsa secara mandiri.
"Saat ini ada sekitar 40 persen anak muda dari jumlah penduduk di Indonesia. Jika mereka semua berkiprah, bangsa ini akan menjadi kuat dan sejahtera," ucapnya.
Dalam perayaan sumpah pemuda di Gedung JI-Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memberikan apresiasi kepada 10 pemuda dengan memberikan penghargaan kepada pemuda.
"Para pemuda ini rela mendedikasikan hidupnya untuk masyarakat. Memang banyak anak muda yg inspiratif tapi kami memilih 10 ini untuk mengingatkan kita pada kata-kata Bung Karno: beri aku sepuluh pemuda akan aku goncangkan dunia," tutur Nico
10 pemuda inspiratif yang mendapatkan penghargaan, yakni Linswell Kwok (atlet wushu peraih medali emas Asian Games), Ulus Purnawan (pertanian di Lembang Jabar) Pandeglang Putu Setiawan (pendidikan sekolah alam di Bali).
Lalu, Ivan Lanin (aktivis bahasa yang baik dan benar), David Christiani (pendaur ulang limbah menjadi gelas dan higenis bisa di makan), Andi Taufan Garuda (eneterprrniur dan startup penghadang rentenir), Gracety Shabrina (dokter gigi rimba), Rizki Ramadhan (komunitas menulis di kartu pos), Tyovan Ari Widagdo (anak muda berpengaruh versi Forbes) dan Yansen Kamto (pendiri gerakan startup).
Penghargaan diberikan oleh Menko PMK Puan Maharani dan Ketua DPP Bidang Pemuda dan Olahraga PDIP Sukur H Nababan.
Rico menilai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai partai terbuka untuk semua kalangan dan peduli dengan hasil karya kaum muda.
Linswell Kwok mengatakan, akan terus berkiprah dalam mengharumkan bangsa Indonesia di dunia internasional."Ketekunan dan pantang menyerah adalah kunci dalam prestasi," ungkapnya.
Sementara itu, Pandeglang Putu Setiawan menyatakan, dirinya tergerak saat melihat masyarakat yang pendidikannya banyak terputus. Dengan memanfaatkan sarana alam sekitar, dia membuat konsep sekolah alam di Bali.
Kini komunitas sekolah alam kata Putu terus dikembangkan hingga pelosok desa di Bali.
"Pengabdian saya tidak seberapa ketimbang para pahlawan yang telah mendirikan bangsa ini. Paling tidak dengan sekolah alam inilah saya mendedikasikan hidupnya saya buat sesama," ujarnya.
Hasil karya pemuda era digital seperti start up secara positif membangkitkan perekonomian rakyat. Hal ini ditegaskan Ketua Panitia Sumpah Pemuda ke-90, Nico Siahaan kepada wartawan di Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu 28 Oktober 2018.
"Banyak hasil karya positif pemuda dari pelosok negeri. Mereka berkiprah dalam bidangnya masing-masing," ungkapnya.
Menurut dia, para pemuda kreatif bisa menjadi virus positif bagi pemuda untuk memperkokoh kemajuan bangsa secara mandiri.
"Saat ini ada sekitar 40 persen anak muda dari jumlah penduduk di Indonesia. Jika mereka semua berkiprah, bangsa ini akan menjadi kuat dan sejahtera," ucapnya.
Dalam perayaan sumpah pemuda di Gedung JI-Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memberikan apresiasi kepada 10 pemuda dengan memberikan penghargaan kepada pemuda.
"Para pemuda ini rela mendedikasikan hidupnya untuk masyarakat. Memang banyak anak muda yg inspiratif tapi kami memilih 10 ini untuk mengingatkan kita pada kata-kata Bung Karno: beri aku sepuluh pemuda akan aku goncangkan dunia," tutur Nico
10 pemuda inspiratif yang mendapatkan penghargaan, yakni Linswell Kwok (atlet wushu peraih medali emas Asian Games), Ulus Purnawan (pertanian di Lembang Jabar) Pandeglang Putu Setiawan (pendidikan sekolah alam di Bali).
Lalu, Ivan Lanin (aktivis bahasa yang baik dan benar), David Christiani (pendaur ulang limbah menjadi gelas dan higenis bisa di makan), Andi Taufan Garuda (eneterprrniur dan startup penghadang rentenir), Gracety Shabrina (dokter gigi rimba), Rizki Ramadhan (komunitas menulis di kartu pos), Tyovan Ari Widagdo (anak muda berpengaruh versi Forbes) dan Yansen Kamto (pendiri gerakan startup).
Penghargaan diberikan oleh Menko PMK Puan Maharani dan Ketua DPP Bidang Pemuda dan Olahraga PDIP Sukur H Nababan.
Rico menilai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai partai terbuka untuk semua kalangan dan peduli dengan hasil karya kaum muda.
Linswell Kwok mengatakan, akan terus berkiprah dalam mengharumkan bangsa Indonesia di dunia internasional."Ketekunan dan pantang menyerah adalah kunci dalam prestasi," ungkapnya.
Sementara itu, Pandeglang Putu Setiawan menyatakan, dirinya tergerak saat melihat masyarakat yang pendidikannya banyak terputus. Dengan memanfaatkan sarana alam sekitar, dia membuat konsep sekolah alam di Bali.
Kini komunitas sekolah alam kata Putu terus dikembangkan hingga pelosok desa di Bali.
"Pengabdian saya tidak seberapa ketimbang para pahlawan yang telah mendirikan bangsa ini. Paling tidak dengan sekolah alam inilah saya mendedikasikan hidupnya saya buat sesama," ujarnya.
(dam)