Demokrat Ingatkan Masyarakat untuk Tak Mudah Terpecah Belah
A
A
A
JAKARTA - Anggota Komisi X DPR Edhie Baskoro Yudhoyono mengajak warga Desa Takeran, Kabupaten Magetan, Jawa Timur selalu hidup rukun dengan bertoleransi dan tidak mudah terpecah belah hanya dengan isu yang belum diketahui kebenarannya.
Ajakan itu disampaikannya saat melakukan sosialisasi empat pilar. Perkembangan media sosial dianggapnya membuat informasi di kalangan masyarakat berkembang cepat, apalagi jika masyarakat minim pengetahuan dalam tata cara berbangsa dan bernegara yang baik.
"Tidak boleh mudah terpecah belah, sesama agama, antarumat beragama, karena Indonesia jika ingin maju harus terus menjaga persatuan dan kesatuan," kata pria yang akrab disapa Ibas ini dalam keterangan tertulisnya, Jumat (26/10/2018).
Menurut dia, toleransi dalam berbangsa merupakan hal yang mendasar dan harus ditanamkan dalam diri setiap individu. Ibas mengatakan, toleransi menimbulkan sikap saling menghormati antara agama.
"Kita perlu menunjukkan sikap saling menghormati sesama aliran dalam agama, kita tidak boleh memaksakan orang lain mengikuti agama atau kepercayaan kita, ataupun mengajak untuk membenci agama lainnya," tutur ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR ini.
Dia melanjutkan, sikap toleransi tumbuh dalam setiap diri dan memberikan nilai dalam kehidupan bermasyarakat. "Tanpa toleransi, disintegrasi pasti akan terjadi perkelahian ataupun perpecahan bangsa," jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, Indonesia adalah negara yang diberkahi keanekaragaman baik suku, bangsa dan agama. Sehingga, diharapkan dengan keragaman justru memperkaya bangsa.
"Kebebasan beragama perlu dilindungi, saling menghormati antar kelompok, harmoni menimbulkan kedamaian dan kesejahteraan," pungkasnya.
Ajakan itu disampaikannya saat melakukan sosialisasi empat pilar. Perkembangan media sosial dianggapnya membuat informasi di kalangan masyarakat berkembang cepat, apalagi jika masyarakat minim pengetahuan dalam tata cara berbangsa dan bernegara yang baik.
"Tidak boleh mudah terpecah belah, sesama agama, antarumat beragama, karena Indonesia jika ingin maju harus terus menjaga persatuan dan kesatuan," kata pria yang akrab disapa Ibas ini dalam keterangan tertulisnya, Jumat (26/10/2018).
Menurut dia, toleransi dalam berbangsa merupakan hal yang mendasar dan harus ditanamkan dalam diri setiap individu. Ibas mengatakan, toleransi menimbulkan sikap saling menghormati antara agama.
"Kita perlu menunjukkan sikap saling menghormati sesama aliran dalam agama, kita tidak boleh memaksakan orang lain mengikuti agama atau kepercayaan kita, ataupun mengajak untuk membenci agama lainnya," tutur ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR ini.
Dia melanjutkan, sikap toleransi tumbuh dalam setiap diri dan memberikan nilai dalam kehidupan bermasyarakat. "Tanpa toleransi, disintegrasi pasti akan terjadi perkelahian ataupun perpecahan bangsa," jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, Indonesia adalah negara yang diberkahi keanekaragaman baik suku, bangsa dan agama. Sehingga, diharapkan dengan keragaman justru memperkaya bangsa.
"Kebebasan beragama perlu dilindungi, saling menghormati antar kelompok, harmoni menimbulkan kedamaian dan kesejahteraan," pungkasnya.
(maf)