Peringati Sumpah Pemuda, PDIP Siapkan Acara untuk Kaum Milenial
A
A
A
JAKARTA - DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyiapkan berbagai kegiatan menyambut Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2018.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada kalangan anak muda atau kaum milenial dalam momentum sumpah pemuda.
Ketua DPP PDIP bidang Pemuda dan Olahraga, Sukur Nababan mengatakan, sejumlah kegiatan yang disiapkan seperti lomba vlog, menulis surat dengan goresan tangan hingga diskusi kebangsaan dengan menghadirkan anak muda yang berprestasi.
"Anak muda zaman now itu hampir lebih dari 35 persen dari struktur yang memiliki hak di dalam proses demokrasi di republik ini. Kalau kita lihat karakter anak muda sekarang kadang kita berfikir sulit memilih, menarik sehingga mereka ikut membangun bangsa kita," kata Sukur di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (23/10/2018).
Sukur menilai kaum milenial kerap disebutkan apatis, tidak peduli dan asyik dengan dunianya sendiri. Melalui momentum Sumpah Pemuda, diharapkan kaum milenial bisa kembali diajak untuk membangun bangsa melalui kegiatan partai.
PDIP akan menyiapkan kegiatan sejak 27-28 Oktober 2018 antara lain lomba mengirimkan surat dengan tulisan tangan bertema Satu Indonesia Kita, lomba membuat vlog dengan tema kecintaan terhadap Indonesia hingga berbagai diskusi yang akan digelar untuk kaum millenial. Untuk lomba mengirimkan surat dengan tulisan tangan, disebut Sukur merupakan ide Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Atas inisiatif Ketua Umum PDIP di era digital sekarang kita sudah jarang menulis apalagi anak-anak muda sekarang. Ketum berpikir agar menumbuhkan menulis lagi, untuk itu kita buat menuliskan dengan tanganya tentang tanggung jawab moralnya," ujarnya.
Pada 28 Agustus atau acara puncak, PDIP akan menggelar konser musik kebangsaan dengan tema Satu Indonesia Kita yang menampilkan lagu-lagu bertema kebangsaan sekaligus pembacaan Teks Sumpah Pemuda.
"Untuk menutup rangkaian itu kami membuat konser musik di Jiexpo pada tanggal 28 Oktober. Konser musik itu bukan hanya hiburan tapi mengangkat motivasi karena lagu yang dinyanyikan lagu nasionalisme," tandasnya.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada kalangan anak muda atau kaum milenial dalam momentum sumpah pemuda.
Ketua DPP PDIP bidang Pemuda dan Olahraga, Sukur Nababan mengatakan, sejumlah kegiatan yang disiapkan seperti lomba vlog, menulis surat dengan goresan tangan hingga diskusi kebangsaan dengan menghadirkan anak muda yang berprestasi.
"Anak muda zaman now itu hampir lebih dari 35 persen dari struktur yang memiliki hak di dalam proses demokrasi di republik ini. Kalau kita lihat karakter anak muda sekarang kadang kita berfikir sulit memilih, menarik sehingga mereka ikut membangun bangsa kita," kata Sukur di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (23/10/2018).
Sukur menilai kaum milenial kerap disebutkan apatis, tidak peduli dan asyik dengan dunianya sendiri. Melalui momentum Sumpah Pemuda, diharapkan kaum milenial bisa kembali diajak untuk membangun bangsa melalui kegiatan partai.
PDIP akan menyiapkan kegiatan sejak 27-28 Oktober 2018 antara lain lomba mengirimkan surat dengan tulisan tangan bertema Satu Indonesia Kita, lomba membuat vlog dengan tema kecintaan terhadap Indonesia hingga berbagai diskusi yang akan digelar untuk kaum millenial. Untuk lomba mengirimkan surat dengan tulisan tangan, disebut Sukur merupakan ide Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Atas inisiatif Ketua Umum PDIP di era digital sekarang kita sudah jarang menulis apalagi anak-anak muda sekarang. Ketum berpikir agar menumbuhkan menulis lagi, untuk itu kita buat menuliskan dengan tanganya tentang tanggung jawab moralnya," ujarnya.
Pada 28 Agustus atau acara puncak, PDIP akan menggelar konser musik kebangsaan dengan tema Satu Indonesia Kita yang menampilkan lagu-lagu bertema kebangsaan sekaligus pembacaan Teks Sumpah Pemuda.
"Untuk menutup rangkaian itu kami membuat konser musik di Jiexpo pada tanggal 28 Oktober. Konser musik itu bukan hanya hiburan tapi mengangkat motivasi karena lagu yang dinyanyikan lagu nasionalisme," tandasnya.
(dam)