Danseskoal Serukan Peningkatan Keamanan di Samudera India
A
A
A
INDIA - Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Danseskoal) Laksamana Muda TNI, Amarulla Octavian menyerukan pentingnya peningkatan kerja sama keamanan maritim di Samudera Hindia melalui pendekatan ancaman non tradisional.
Hal itu disampaikan Octavian saat menjadi pembicara dalam International Maritime Symposium yang diselenggarakan India Naval War College di INS. Mandovi, Goa, India pada Selasa (16/10/2018).
Simposium bertema Building Stronger Maritime Partnership in Indian Ocean Region ini merupakan kegiatan rutin yang digelar setiap dua tahun sekali. Tujuannya untuk menghimpun berbagai ide, prakarsa dan inisiatif kerja sama keamanan maritim di Samudera Hindia dari para akademisi dan praktisi.
Simposium dibuka secara resmi oleh Kasal India Laksamana (Admiral) Sunil Lanba yang dihadiri sekitar 150 peserta dari berbagai kalangan dan perwakilan. Hadir pula pejabat utama Angkatan Laut India, Coast Guard, Angkatan Darat dan Angkatan Udara India, Kepolisian India, serta para profesor dari Jawaharlal Nehru University dan Goa University serta Atase Pertahanan beberapa negara.
"Kerja sama keamanan maritim antara Angkatan Laut, Coast Guard dan berbagai institusi pemerintah dari negara-negara kawasan Samudera Hindia harus selaras dengan kepentingan global dan program PBB, yakni Sustainable Development Goals (SDG)," ujar Octavian dalam keterangan pers yang diterima SINDOnews, Rabu (17/10/2018).
Menurut Octavian, inisiatif Indonesia tersebut disampaikan secara komprehensif manakala ekosistem kelautan dan sumber daya hayati maritim harus dilindungi dan dijaga bersama dari berbagai ancaman.
"Pengalaman Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan visi Poros Maritim Dunia sangat berhubungan erat dengan kepentingan negara-negara di kawasan Samudera Hindia," ucapnya.
Seruan dan inisiatif Indonesia tersebut mendapat apresiasi dan diterima menjadi salah satu agenda pertemuan IORA dan IONS berikutnya. Beberapa hasil simposium tersebut juga akan menjadi topik-topik tesis dan penelitian Seskoal pada tahun 2019.
Hal itu disampaikan Octavian saat menjadi pembicara dalam International Maritime Symposium yang diselenggarakan India Naval War College di INS. Mandovi, Goa, India pada Selasa (16/10/2018).
Simposium bertema Building Stronger Maritime Partnership in Indian Ocean Region ini merupakan kegiatan rutin yang digelar setiap dua tahun sekali. Tujuannya untuk menghimpun berbagai ide, prakarsa dan inisiatif kerja sama keamanan maritim di Samudera Hindia dari para akademisi dan praktisi.
Simposium dibuka secara resmi oleh Kasal India Laksamana (Admiral) Sunil Lanba yang dihadiri sekitar 150 peserta dari berbagai kalangan dan perwakilan. Hadir pula pejabat utama Angkatan Laut India, Coast Guard, Angkatan Darat dan Angkatan Udara India, Kepolisian India, serta para profesor dari Jawaharlal Nehru University dan Goa University serta Atase Pertahanan beberapa negara.
"Kerja sama keamanan maritim antara Angkatan Laut, Coast Guard dan berbagai institusi pemerintah dari negara-negara kawasan Samudera Hindia harus selaras dengan kepentingan global dan program PBB, yakni Sustainable Development Goals (SDG)," ujar Octavian dalam keterangan pers yang diterima SINDOnews, Rabu (17/10/2018).
Menurut Octavian, inisiatif Indonesia tersebut disampaikan secara komprehensif manakala ekosistem kelautan dan sumber daya hayati maritim harus dilindungi dan dijaga bersama dari berbagai ancaman.
"Pengalaman Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan visi Poros Maritim Dunia sangat berhubungan erat dengan kepentingan negara-negara di kawasan Samudera Hindia," ucapnya.
Seruan dan inisiatif Indonesia tersebut mendapat apresiasi dan diterima menjadi salah satu agenda pertemuan IORA dan IONS berikutnya. Beberapa hasil simposium tersebut juga akan menjadi topik-topik tesis dan penelitian Seskoal pada tahun 2019.
(kri)