Ini Pengakuan Pendeta yang Hampir Kena Peluru Nyasar di Gedung DPR

Selasa, 16 Oktober 2018 - 10:04 WIB
Ini Pengakuan Pendeta...
Ini Pengakuan Pendeta yang Hampir Kena Peluru Nyasar di Gedung DPR
A A A
JAKARTA - Seorang pendeta bernama Hanski Roring diperiksa polisi sebagai saksi di kasus penembakan yang terjadi di ruang anggota DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan. Dia hampir saja terkena peluru tembakan itu saat tengah berada di ruangan Anggota DPR dari Fraksi Gerindra, Wenny Warouw.

"Puji Tuhan bisa selamat dari musibah siang tadi. Jadi, saya lagi ngobrol dengan pak Jenderal Wenny, anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, Komisi III yah, tiba-tiba ada tembakan," ujar Pendeta Hanski Roring pada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Senin (15/10/2018).

Menurutnya, saat dia baru saja mengobrol selama 10 menit dengan Jenderal Wenny dan salah satu anggota keluarganya di ruangannya, dia lalu mendengar suara tembakan. Reflek dan panik, dia pun berteriak tiarap. Setelah dirasa cukup aman, seisi ruangan itu pun keluar dan memanggil pihak keamanan untuk dilakukan investigasi.

"Sekali (tembakannya), di atas kepala saya tadi (tembakannya), sejengkal dari saya loh. Saya (telinganya) sampai berdengung-dengung ini dan percikan kacanya juga ke saya juga (terlemparnya)," tuturnya.

Proyektil yang masuk ke dalam ruangan Jenderal Wenny itu, kata dia, cukup besar hingga kaca di ruangan itu berlubang seukuran jempol tangan, yang mana peluru itu sempat pula di foto oleh Jenderal Wenny. Bila saja dia posisi tempat duduknya lebih tinggi ataupun postur tubuhnya tinggi, kemungkinan peluru itu pun bakal bersarang di kepalanya.

"Kita duduk di ruangan saling berhadapan, suaranya juga keras, tapi puji Tuhan saya selamat. Kita lalu ke ruangan lain, khawatir ada lagi (tembakan), lalu beberapa menit kemudian, sudah ada lagi susulan (tembakan)," terangnya.

Dia mengungkapkan, 20 menit setelah berada di tempat aman, dia pun menerima kabar akan adanya tembakan susulan, yang mana tembakan kedua itu berada di Lantai 13. Anggota kepolisian yang ada di lokasi menuju ke lokasi tembakan kedua untuk melakukan pemeriksaan.

Sebelumnya, tambahnya, dia tak pernah memiliki masalah apapun dengan seseorang, dia pun tak menerima teror dalam bentuk apapun. Namun, dia tak bisa menjawab apakah tembakan itu berhubungan dengan Jenderal Wenny selaku anggota DPR RI ataukah tidak.

"Kita mohon untuk diproses. Namanya peluru, coba kalau saya kena, pokoknya proses hukum lah. Apalagi ke ruangan anggota dewan (pelurunya), pejabat publik, jadi harus diproses dengan baik," katanya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0927 seconds (0.1#10.140)