Perang Dagang Jadi Ancaman Serius

Sabtu, 13 Oktober 2018 - 07:30 WIB
Perang Dagang Jadi Ancaman Serius
Perang Dagang Jadi Ancaman Serius
A A A
Pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pembukaan rapat pleno pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF)-World Bank (Bank Dunia) di Bali yang dihadiri pimpinan negara, pimpinan lembaga internasional, gubernur bank sentral, menteri ekonomi hingga pejabat di bidang pembangunan dari ratusan negara mendapat pujian.

Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde menyatakan, pidato tersebut sangat baik, “Saya rasa kami tidak bisa menyaingi dalam menyampaikan pesan seperti itu.”

Pernyataan serupa juga dilontarkan Presiden Bank Dunia Jim Yong-Kim yang menilai pidato Presiden Jokowi sangat bagus. Pidato Jokowi mendapat apresiasi tersendiri karena dinilai sangat mengena dengan kondisi ekonomi global saat ini yang disampaikan secara sederhana.

Kondisi ekonomi global, sebagaimana dipaparkan dalam pidato itu, tak ubahnya dengan cerita serial televisi Game of Thrones. Para Great Houses bertarung untuk mengambil alih The Iron Throne. Padahal di balik pertarungan tersebut ada ancaman dari evil winter yang akan menghancurkan mereka semua. Jokowi menyebut ada bahaya bersama yang mengancam keberlangsungan semua negara di dunia, baik negara maju, berkembang maupun miskin. Dan di antara sesama negara maju mereka saling bertarung untuk menjadi yang terbesar.

Pertarungan di antara negara maju yang disampaikan Jokowi mengacu pada perang dagang sesama negara dengan ekonomi terkuat di dunia saat ini. Dengan melihat kondisi perekonomian dunia tersebut Jokowi mengatakan, “Sudah cukup bagi kita untuk mengatakan bahwa winter is coming,” ujarnya.

Karena itu Jokowi mengajak negara anggota IMF dan Bank Dunia terus bekerja sama dan berkoordinasi mencegah terjadinya potensi kehancuran ekonomi dunia. Dibutuhkan kebijakan moneter dan fiskal yang mampu menyanggah dampak dari perang dagang, disrupsi teknologi hingga ketidakpastian pasar. Jokowi penuh harap pertemuan tahunan IMF-World Bank kali ini berlangsung produktif.

Tak bisa dimungkiri kondisi perekonomian global yang disampaikan Jokowi diamini Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde yang menilai ekonomi global saat ini terus dibayangi ketidakpastian, dipicu sisi perdagangan yang berada dalam lingkup ketegangan saat ini. Dampak dari ketegangan dagang tersebut bisa menggerus 1% produk domestik bruto global pada 2019.

Dengan alasan itu, IMF yang semula memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global hingga akhir 2018 sekitar 3,9% dikoreksi menjadi sekitar 3,7%. Seluruh negara, sebagaimana dinyatakan Lagarde, perlu bergandengan tangan dalam menyelesaikan persoalan perdagangan global. Caranya, mereformasi sistem perdagangan global yang lebih baik dan adil untuk seluruh negara.

Sementara itu pertumbuhan ekonomi Asia diproyeksikan mencapai sekitar 5,6% pada tahun ini. Namun untuk tahun depan, IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi Asia terkoreksi sebesar 0,2% dari 2018 menjadi sekitar 5,4%. Walau demikian Direktur Departemen Asia dan Pasifik IMF Changyong Rhee, tetap mengakui bahwa Asia telah menciptakan proses yang luar biasa dalam dekade terakhir. Kini menjadi terdepan dalam hal pertumbuhan pada perekonomian global.

Namun, di balik pengakuan IMF itu terdapat sejumlah tantangan serius yang mengahadang Asia. Dalam jangka pendek sejumlah risiko di depan mata adalah kondisi finansial yang mengetat, peningkatan ketegangan perdagangan, dan harga minyak dunia yang naik. Dalam jangka menengah beberapa risiko bersifat fundemental, di antaranya keberlanjutan model pertumbuhan Asia yang lebih banyak didorong perdagangan.

Tantangan lainnya adalah melambatnya produktivitas. Jadi, apa yang diungkapkan Presiden Jokowi dalam pidatonya memang menohok jantung persoalan perekonomian global. Kita berharap, peringatan yang disampaikan Jokowi bisa menyadarkan para pemimpin negara untuk saling bergandengan tangan menyelesaikan masalah perdagangan global demi terciptanya keadilan untuk seluruh negara di dunia.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6339 seconds (0.1#10.140)