Marsda TNI Tatang Harlyansyah Diangkat Jadi Gubernur AAU
A
A
A
SLEMAN - Marsekal Muda (Marsda) TNI Tantang Harlyansah dilantik menjadi Gubernur Akademi Angkatan Udara (AAU) baru mengantikan Marsda TNI Sri Mulyo Handolo.
Marsda TNI Tatang Harlyansyah pernah menjadi penerbang aerobatik TNI AU Elang Biru tahun 1995-1996 itu sebelumnya bertugas sebagai Perwira Staf Ahli (Pa Sahli) TK III Bidang Kesejahteraan Personel (Jahpers) Panglima TNI.Sedangkan Marsda TNI Sri Mulyo Handoko mendapatkan tugas baru sebagai TA Pengkaji bidang ketahanan nasional Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas).
KSAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna mengharapkan pejabat baru dapat menjalankan amanah dengan baik, terutama dalam meningkatakan kualitas, baik dari kinerja kinerja organisasi maupun sumber daya manusia (SDM) serta lulusan yang dihasilkan, yaitu perwira TNI AU yang andal, tanggap dan trengginas.
“AAU diharapkan dapat menampilkan peran pendidikan secara nyata terutama dalam membekali para Taruna dan Taruni dengan kemampuan dasar profesi yang mantap dan kepribadian yang kokoh. Karena itu tingkatkan terus kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pembinaan manajemen,” kata Yuyu.Selain itu, karena tugas AAU ke depan tidak ringan, maka pejabat baru juga harus dapat mengaktualisasikan dan merevitalisasi dirinya dalam suatu sistem dan cara kerja yang profesonal, efektif dan efisien, melalui kurikulum pendidikan yang terencana dan terprogram.Termasuk mampu mengatasi tantangan-tantangan yang sedang dan akan dihadapi serta peka terhadap perkembangan lingkungan strategis.
“Karena itu, AAU dalam bekerja tidak boleh hanya berdasarkan rutinitas, namun juga dituntut mampu mengembangkan inovasi dan kreativitas. Termasuk untuk pola pendidikan dan pembinaan taruna juga harus terus dievaluasi dan disesuaikan dengan tuntutan dan tantangan tugas,” tandasnya.
Gubernur AAU Marsda Tatang Harlyansah mengakui tantangan dan tugas-tugas AAU ke depan tidaklah ringan. Di antaranya tuntutan untuk mampu mengaktualisasikan dan merevitalisasi dalam suatu sistem, mekanisme dan cara kerja yang profesional, efektif dan efesien, melalui kurikulum pendidikan yang terencana dan terprogram dengan baik.
“Untuk itu selain akan melanjutkan program yang sudah berjalan, juga akan menambah inovasi sesuai visi mis AAU. Di antaranya dengan meng-update, baik dosen maupun peralatannya,” ungkapnya.
Menurut Tatang, langkah ini bukan hanya untuk mewujudkan harapan pimpinan TNI AU, namun yang lebih penting lagi, dapat menghasilkan perwira TNI AU muda yang siap menghadapi tantangan ke depan, terutama melek teknologi kedirgantaraan dan revoluasi indutsri 4.0. Apalagi alat utama sistem persenjataan (alutsista) khususnya pesawat yang datang juga penuh dengan teknologi, yaitu generasi 4.
“Karena itu kurikulum akan disusun sesuai dengan tantangan zaman yang ada,” katanya.
Marsda TNI Tatang Harlyansyah pernah menjadi penerbang aerobatik TNI AU Elang Biru tahun 1995-1996 itu sebelumnya bertugas sebagai Perwira Staf Ahli (Pa Sahli) TK III Bidang Kesejahteraan Personel (Jahpers) Panglima TNI.Sedangkan Marsda TNI Sri Mulyo Handoko mendapatkan tugas baru sebagai TA Pengkaji bidang ketahanan nasional Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas).
KSAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna mengharapkan pejabat baru dapat menjalankan amanah dengan baik, terutama dalam meningkatakan kualitas, baik dari kinerja kinerja organisasi maupun sumber daya manusia (SDM) serta lulusan yang dihasilkan, yaitu perwira TNI AU yang andal, tanggap dan trengginas.
“AAU diharapkan dapat menampilkan peran pendidikan secara nyata terutama dalam membekali para Taruna dan Taruni dengan kemampuan dasar profesi yang mantap dan kepribadian yang kokoh. Karena itu tingkatkan terus kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pembinaan manajemen,” kata Yuyu.Selain itu, karena tugas AAU ke depan tidak ringan, maka pejabat baru juga harus dapat mengaktualisasikan dan merevitalisasi dirinya dalam suatu sistem dan cara kerja yang profesonal, efektif dan efisien, melalui kurikulum pendidikan yang terencana dan terprogram.Termasuk mampu mengatasi tantangan-tantangan yang sedang dan akan dihadapi serta peka terhadap perkembangan lingkungan strategis.
“Karena itu, AAU dalam bekerja tidak boleh hanya berdasarkan rutinitas, namun juga dituntut mampu mengembangkan inovasi dan kreativitas. Termasuk untuk pola pendidikan dan pembinaan taruna juga harus terus dievaluasi dan disesuaikan dengan tuntutan dan tantangan tugas,” tandasnya.
Gubernur AAU Marsda Tatang Harlyansah mengakui tantangan dan tugas-tugas AAU ke depan tidaklah ringan. Di antaranya tuntutan untuk mampu mengaktualisasikan dan merevitalisasi dalam suatu sistem, mekanisme dan cara kerja yang profesional, efektif dan efesien, melalui kurikulum pendidikan yang terencana dan terprogram dengan baik.
“Untuk itu selain akan melanjutkan program yang sudah berjalan, juga akan menambah inovasi sesuai visi mis AAU. Di antaranya dengan meng-update, baik dosen maupun peralatannya,” ungkapnya.
Menurut Tatang, langkah ini bukan hanya untuk mewujudkan harapan pimpinan TNI AU, namun yang lebih penting lagi, dapat menghasilkan perwira TNI AU muda yang siap menghadapi tantangan ke depan, terutama melek teknologi kedirgantaraan dan revoluasi indutsri 4.0. Apalagi alat utama sistem persenjataan (alutsista) khususnya pesawat yang datang juga penuh dengan teknologi, yaitu generasi 4.
“Karena itu kurikulum akan disusun sesuai dengan tantangan zaman yang ada,” katanya.
(dam)