Bencana di Sulteng, Apdesi Kirim Bantuan 3 Ton Perlengkapan Bayi
A
A
A
JAKARTA - Bantuan dari berbagai organisasi atau asosiasi terus mengalir untuk para korban bencana gempa-tsunami di Palu, Donggala, Sigi, dan wilayah lain di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Kali ini, Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) juga ikut mengirimkan sumbangan untuk para korban gempa diwilayah tersebut, Sumbangan yang bakal dikirim lewat Makassar kemudian ditempuh lewat jalur darat itu rencananya dikirim hari ini.
Pemberian sumbangan di pimpin langsung oleh Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Suhardi Buyung, didampingi Sekretaris Jenderal Ipin Arifin dan Bendahara Umum APDESI Patrika S Andi Paturusi.
"APDESI peduli Palu akan berangkat Hari ini menuju Palu dengan membawa bantuan Berupa Tenda, sarung, selimut makanan dan susu bayi," tutur Ketua Umum APDESI Suhardi Buyung dalam press rilisnya, Jumat (11/010/2018).
Sejumlah bantuan termasukperlengkapan Bayi ini merupakan sumbangan dari kepala-kepala desa di Seluruh Indonesia.
Suhardi berharap, bantuan yang dikirim nanti bisa terdistribusi dan diterima korban sehingga bisa dirasakan langsung manfaatnya.
"Kami juga terus berdoa,kegiatan ekonomi di Palu, Donggala, dan Sigi bisa segera pulih dan kembali bangkit," katanya.
Menurut Suhardi Buyung, sejumlah bantuan ini sebetulnya sudah terkumpul lama. Namun pihaknya baru bisa mengirim hari ini karena sempat kesulitan untuk mengangkut sumbangan-sumbangan itu.
"Akhirnya diputuskan kirim ke Makassar kemudian dari Makassar dikirim melalui jalur darat," katanya.
Bendahara Umum APDESI Patrika S Andi Paturusi menambahkan, pihaknya membawa banyak susu dan makanan bayi, juga pakaian dan pampers. "Total 3 ton," katanya.
Sekadar info,Gempa berkekuatan magnitudo 7,4 disertai tsunami menerjangPalu, Sulawesi Tengah, dan sekitarnya pada Jumat petang, 28 September 2018.Dalam jumpa pers Kamis (11/10), Sutopo Purwo Nugroho juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut bahwa korban tewas hingga kamis mencapai 2.073 orang,setelah ditemukan 28 jenazah tambahan.
Semuanya sudah dimakamkan 994 di pemakaman masal, dan 1079 dimakamkan oleh keluarga. "Yang masih hilang, 680 orang, terbanyak di Palu, jumlahnya 652 orang," katanya.
Kali ini, Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) juga ikut mengirimkan sumbangan untuk para korban gempa diwilayah tersebut, Sumbangan yang bakal dikirim lewat Makassar kemudian ditempuh lewat jalur darat itu rencananya dikirim hari ini.
Pemberian sumbangan di pimpin langsung oleh Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Suhardi Buyung, didampingi Sekretaris Jenderal Ipin Arifin dan Bendahara Umum APDESI Patrika S Andi Paturusi.
"APDESI peduli Palu akan berangkat Hari ini menuju Palu dengan membawa bantuan Berupa Tenda, sarung, selimut makanan dan susu bayi," tutur Ketua Umum APDESI Suhardi Buyung dalam press rilisnya, Jumat (11/010/2018).
Sejumlah bantuan termasukperlengkapan Bayi ini merupakan sumbangan dari kepala-kepala desa di Seluruh Indonesia.
Suhardi berharap, bantuan yang dikirim nanti bisa terdistribusi dan diterima korban sehingga bisa dirasakan langsung manfaatnya.
"Kami juga terus berdoa,kegiatan ekonomi di Palu, Donggala, dan Sigi bisa segera pulih dan kembali bangkit," katanya.
Menurut Suhardi Buyung, sejumlah bantuan ini sebetulnya sudah terkumpul lama. Namun pihaknya baru bisa mengirim hari ini karena sempat kesulitan untuk mengangkut sumbangan-sumbangan itu.
"Akhirnya diputuskan kirim ke Makassar kemudian dari Makassar dikirim melalui jalur darat," katanya.
Bendahara Umum APDESI Patrika S Andi Paturusi menambahkan, pihaknya membawa banyak susu dan makanan bayi, juga pakaian dan pampers. "Total 3 ton," katanya.
Sekadar info,Gempa berkekuatan magnitudo 7,4 disertai tsunami menerjangPalu, Sulawesi Tengah, dan sekitarnya pada Jumat petang, 28 September 2018.Dalam jumpa pers Kamis (11/10), Sutopo Purwo Nugroho juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut bahwa korban tewas hingga kamis mencapai 2.073 orang,setelah ditemukan 28 jenazah tambahan.
Semuanya sudah dimakamkan 994 di pemakaman masal, dan 1079 dimakamkan oleh keluarga. "Yang masih hilang, 680 orang, terbanyak di Palu, jumlahnya 652 orang," katanya.
(maf)