Prabowo Gaungkan Jargon 'Make Indonesia Great Again'
A
A
A
JAKARTA - Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto menyoroti hilangnya kekayaan nasional Indonesia. Menurutnya, elite negara kini tidak lagi peduli terhadap kondisi masyarakat dan hanya menguntungkan golongan dan keluarganya.
Prabowo pun menggaungkan jargon "Make Indonesia Great Again". Istilah tersebut mirip dengan slogan yang dipakai Presiden AS Donald Trump saat kampanye sebagai capres AS yakni "Make America Great Again".
Hal ini disampaikan Prabowo saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Tahun 2018 di Pondok Pesantren (Ponpes) Minhajurrosyidin, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Kamis (11/10/2018). Capres nomor urut 02 itu menuturkan, slogan khas Trump tersebut bisa diadopsi bangsa Indonesia.
"Begitu AS merasa kalah bersaing dengan Tiongkok, mereka menyatakan perang dagang. Tidak ada free trade (perdagangan bebas). Kenapa mereka mengatakan America First, Make America Great Again, dia mengatakan the important sign is American job," kata Prabowo. "Mengapa pemimpin Indonesia tak ada yang berani mengatakan yang penting adalah 'pekerjaan bagi rakyat Indonesia'," sambungnya.
Bagi Prabowo, ekonomi suatu bangsa dinilai berhasil jika mampu mempertahankan kepentingan nasional masing-masing. Dia juga meminta bangsa Indonesia tak benci terhadap bangsa lain. "Kita harus belajar dari bangsa mana pun, tapi kita jangan jadi pecundang di depan bangsa asing. Kita tidak boleh jadi kacung bangsa lain, pesuruh bangsa lain. Kita tidak boleh kehilangan tanah dan air kita," ujarnya.
Sementara itu, Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin (KMA) menilai narasi ekonomi yang dibangun kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno (PAS) asal bunyi dan cenderung tidak valid. Bahkan, narasi ekonomi yang cenderung bombastis mengarah pada berita bohong (hoax) karena tidak ditunjang data dan fakta yang akurat.
"Saya menangkap kesan Prabowo benar-benar tidak diberikan informasi yang valid tentang kondisi bangsa kita hari ini sehingga yang beliau sampaikan out of date. Seharusnya timnya Prabowo-Sandi, terutama tim ekonominya, memberikan narasi yang benar. Kalau seperti ini, akhirnya hoax di bidang ekonomi, bukan hanya isu di sosial media, tetapi disampaikan langsung dari mulutnya Prabowo," ujar Lukman Edy dari Direktorat Saksi TKN Jokowi-KMA di Media Center Cemara, Menteng, Jakarta, Kamis (11/10/2018).
Ketua DPP PKB ini mengatakan, pernyataan-pernyataan kubu Prabowo-Sandi di ruang publik cenderung tidak memedulikan kondisi bangsa dan negara yang sedang ditimpa banyak bencana alam, namun lebih mencari keuntungan untuk pihak mereka sendiri. (kiswondari/abdul rochim)
Prabowo pun menggaungkan jargon "Make Indonesia Great Again". Istilah tersebut mirip dengan slogan yang dipakai Presiden AS Donald Trump saat kampanye sebagai capres AS yakni "Make America Great Again".
Hal ini disampaikan Prabowo saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Tahun 2018 di Pondok Pesantren (Ponpes) Minhajurrosyidin, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Kamis (11/10/2018). Capres nomor urut 02 itu menuturkan, slogan khas Trump tersebut bisa diadopsi bangsa Indonesia.
"Begitu AS merasa kalah bersaing dengan Tiongkok, mereka menyatakan perang dagang. Tidak ada free trade (perdagangan bebas). Kenapa mereka mengatakan America First, Make America Great Again, dia mengatakan the important sign is American job," kata Prabowo. "Mengapa pemimpin Indonesia tak ada yang berani mengatakan yang penting adalah 'pekerjaan bagi rakyat Indonesia'," sambungnya.
Bagi Prabowo, ekonomi suatu bangsa dinilai berhasil jika mampu mempertahankan kepentingan nasional masing-masing. Dia juga meminta bangsa Indonesia tak benci terhadap bangsa lain. "Kita harus belajar dari bangsa mana pun, tapi kita jangan jadi pecundang di depan bangsa asing. Kita tidak boleh jadi kacung bangsa lain, pesuruh bangsa lain. Kita tidak boleh kehilangan tanah dan air kita," ujarnya.
Sementara itu, Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin (KMA) menilai narasi ekonomi yang dibangun kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno (PAS) asal bunyi dan cenderung tidak valid. Bahkan, narasi ekonomi yang cenderung bombastis mengarah pada berita bohong (hoax) karena tidak ditunjang data dan fakta yang akurat.
"Saya menangkap kesan Prabowo benar-benar tidak diberikan informasi yang valid tentang kondisi bangsa kita hari ini sehingga yang beliau sampaikan out of date. Seharusnya timnya Prabowo-Sandi, terutama tim ekonominya, memberikan narasi yang benar. Kalau seperti ini, akhirnya hoax di bidang ekonomi, bukan hanya isu di sosial media, tetapi disampaikan langsung dari mulutnya Prabowo," ujar Lukman Edy dari Direktorat Saksi TKN Jokowi-KMA di Media Center Cemara, Menteng, Jakarta, Kamis (11/10/2018).
Ketua DPP PKB ini mengatakan, pernyataan-pernyataan kubu Prabowo-Sandi di ruang publik cenderung tidak memedulikan kondisi bangsa dan negara yang sedang ditimpa banyak bencana alam, namun lebih mencari keuntungan untuk pihak mereka sendiri. (kiswondari/abdul rochim)
(poe)