Bantuan BUMN Terus Mengalir untuk Korban Gempa Donggala dan Palu
A
A
A
JAKARTA - Bantuan dan aksi cepat tanggap bencana Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus mengalir ke Palu dan Donggala. Pasca gempa bermagnitudo 7,4 di Donggala yang diikuti tsunami dan beberapa gempa susulan, seluruh perusahaan negara langsung bergerak cepat menurunkan relawan dan menyalurkan bantuan bagi para korban.
Setelah Bank Mandiri yang berupaya menyiapkan dan mengoptimalkan sarana pendukung layanan perbankan, Bank BNI dan Bank BRI pun turut menyalurkan bantuannya. Saat ini BNI tengah mengidentifikasi dampak bencana tersebut terhadap operasional BNI di kota-kota tersebut, termasuk untuk mengetahui bantuan-bantuan yang sangat diperlukan para korban disaat masa tanggap darurat ini.
Pada tahap pertama, BNI mengirimkan 360 selimut, 400 buah handuk, 600 potong pakaian, 12 set tenda berukuran besar. Sedangkan Bank BRI telah menyalurkan bantuan senilai lebih dari Rp200 juta berupa bantuan bahan pangan, obat-obatan dan keperluan lainnya yang dibutuhkan korban bencana. Bank BRI juga membuka posko tanggap darurat BRI Peduli di lokasi Kabupaten Parigi dan Palu.
Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN, Hambra Samal mengatakan pemerintah terus mendorong agar BUMN terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat, BNPB dan seluruh stakeholder untuk bersinergi dalam menyalurkan bantuan kepada korban bencana agar tepat sasaran sebagai wujud nyata komitmen BUMN Hadir Untuk Negeri.
"Bantuan dari BUMN pun akan terus bertambah seiring dengan membaiknya akses pengangkutan ke lokasi bencana. Saat ini kami terus berkoordinasi dengan sejumlah BUMN untuk mendata bantuan-bantuan yang telah dan akan disalurkan," ujar Hambra melalui rilis yang diterima SINDOnews, Minggu (30/9/2018).
Selain memberikan bantuan, baik Bank BRI maupun Bank BNI juga memastikan layanan perbankan ke warga setempat akan tetap beroperasi sehingga kegiatan perekonomian dapat segera berangsur pulih. Meski tak sedikit kantor cabang perbankan Himbara yang rusak terdampak bencana.
Sementara itu, Jasa Raharja telah membentuk Tim Penanganan dan Pemulihan di wilayah yang terdampak dengan mengirimkan bantuan obat dan makanan. Bantuan tersebut telah tiba dan langsung disalurkan pada daerah yang berdampak bencana di Palu dan Donggala. Jasa Raharja juga mengerahkan bantuan tenaga dan bantuan obat obatan, makanan siap guna dan kebutuhan dasar seperti pembalut wanita, selimut, pampers, alat penerangan.
Pada fase pemulihan dan fase rekonstruksi, tim Jasa Raharja akan melakukan inventarisasi dan assessment terhadap sarana dan prasarana yang perlu direvitalisasi yang berkoordinasi dengan koordinator BUMN Peduli dan instansi terkait untuk menentukan bentuk sinergi program atau bantuan yang diperlukan.
Dalam rangka untuk memastikan keselamatan bagi Karyawan dan Keluarganya, dan untuk memulihkan operasional oerusahaan, Jasa Raharja mengaktifkan Sistem Business Continuity Management (BCM). Selanjutnya BCM diharapkan dapat bekerja dengan fokus untuk mencari solusi atas permasalahan yang timbul dan mengambil langkah konkrit yang efektif untuk mengurangi dampak dari bencana yang terjadi sehingga pelayanan publik dapat diselenggarakan secara sementara pada 1 Oktober 2018.
Pembukaan Bandara
Hambra berharap proses penyaluran relawan dan bantuan untuk para korban dapat berjalan dengan cepat dan efektif, menyusul telah dibukanya akses penerbangan menuju bandara Palu.
Pada hari ini (30/9), Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (AirNav Indonesia) telah menerbitkan NOTAM no HO755/18 tentang pembukaan bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu untuk penerbangan komersial dengan pelayanan navigasi VFR (Visual Flight Rules).
Pembukaan untuk penerbangan komersial ini melanjutkan proses sebelumnya dimana Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu telah diupayakan dibuka untuk penerbangan emergency, SAR dan kemanusiaan.
Sebagai aksi cepat tanggap darurat, AirNav Indonesia telah mengirimkan personil dari Makassar dan Balikpapan untuk memastikan layanan navigasi penerbangan di bandara Palu berjalan dengan baik guna memaksimalkan proses pemulihan pasca gempa.
"BUMN akan terus hadir untuk memberikan bantuan penanganan bencana, agar masyarakat terbantu dalam memperoleh kebutuhan dasar seperti bahan makanan, air bersih maupun tempat berlindung," ujar Hambra.
Untuk memudahkan distribusi bantuan, Pelindo IV telah membuka tiga posko distribusi di Makassar, Balikpapan dan Bitung. Perseroan juga tengah menyiapkan Pelabuhan Pantoloan agar dapat digunakan untuk proses evakuasi maupun menerima bantuan. Untuk mendukung hal tersebut, Pelni pun akan mengerahkan dua armadanya yakni KM Lambelu dan KM Labobar untuk melayani penyaluran bantuan sembako, relawan dan medis ke Pelabuhan Pantoloan.
Setelah Bank Mandiri yang berupaya menyiapkan dan mengoptimalkan sarana pendukung layanan perbankan, Bank BNI dan Bank BRI pun turut menyalurkan bantuannya. Saat ini BNI tengah mengidentifikasi dampak bencana tersebut terhadap operasional BNI di kota-kota tersebut, termasuk untuk mengetahui bantuan-bantuan yang sangat diperlukan para korban disaat masa tanggap darurat ini.
Pada tahap pertama, BNI mengirimkan 360 selimut, 400 buah handuk, 600 potong pakaian, 12 set tenda berukuran besar. Sedangkan Bank BRI telah menyalurkan bantuan senilai lebih dari Rp200 juta berupa bantuan bahan pangan, obat-obatan dan keperluan lainnya yang dibutuhkan korban bencana. Bank BRI juga membuka posko tanggap darurat BRI Peduli di lokasi Kabupaten Parigi dan Palu.
Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN, Hambra Samal mengatakan pemerintah terus mendorong agar BUMN terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat, BNPB dan seluruh stakeholder untuk bersinergi dalam menyalurkan bantuan kepada korban bencana agar tepat sasaran sebagai wujud nyata komitmen BUMN Hadir Untuk Negeri.
"Bantuan dari BUMN pun akan terus bertambah seiring dengan membaiknya akses pengangkutan ke lokasi bencana. Saat ini kami terus berkoordinasi dengan sejumlah BUMN untuk mendata bantuan-bantuan yang telah dan akan disalurkan," ujar Hambra melalui rilis yang diterima SINDOnews, Minggu (30/9/2018).
Selain memberikan bantuan, baik Bank BRI maupun Bank BNI juga memastikan layanan perbankan ke warga setempat akan tetap beroperasi sehingga kegiatan perekonomian dapat segera berangsur pulih. Meski tak sedikit kantor cabang perbankan Himbara yang rusak terdampak bencana.
Sementara itu, Jasa Raharja telah membentuk Tim Penanganan dan Pemulihan di wilayah yang terdampak dengan mengirimkan bantuan obat dan makanan. Bantuan tersebut telah tiba dan langsung disalurkan pada daerah yang berdampak bencana di Palu dan Donggala. Jasa Raharja juga mengerahkan bantuan tenaga dan bantuan obat obatan, makanan siap guna dan kebutuhan dasar seperti pembalut wanita, selimut, pampers, alat penerangan.
Pada fase pemulihan dan fase rekonstruksi, tim Jasa Raharja akan melakukan inventarisasi dan assessment terhadap sarana dan prasarana yang perlu direvitalisasi yang berkoordinasi dengan koordinator BUMN Peduli dan instansi terkait untuk menentukan bentuk sinergi program atau bantuan yang diperlukan.
Dalam rangka untuk memastikan keselamatan bagi Karyawan dan Keluarganya, dan untuk memulihkan operasional oerusahaan, Jasa Raharja mengaktifkan Sistem Business Continuity Management (BCM). Selanjutnya BCM diharapkan dapat bekerja dengan fokus untuk mencari solusi atas permasalahan yang timbul dan mengambil langkah konkrit yang efektif untuk mengurangi dampak dari bencana yang terjadi sehingga pelayanan publik dapat diselenggarakan secara sementara pada 1 Oktober 2018.
Pembukaan Bandara
Hambra berharap proses penyaluran relawan dan bantuan untuk para korban dapat berjalan dengan cepat dan efektif, menyusul telah dibukanya akses penerbangan menuju bandara Palu.
Pada hari ini (30/9), Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (AirNav Indonesia) telah menerbitkan NOTAM no HO755/18 tentang pembukaan bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu untuk penerbangan komersial dengan pelayanan navigasi VFR (Visual Flight Rules).
Pembukaan untuk penerbangan komersial ini melanjutkan proses sebelumnya dimana Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu telah diupayakan dibuka untuk penerbangan emergency, SAR dan kemanusiaan.
Sebagai aksi cepat tanggap darurat, AirNav Indonesia telah mengirimkan personil dari Makassar dan Balikpapan untuk memastikan layanan navigasi penerbangan di bandara Palu berjalan dengan baik guna memaksimalkan proses pemulihan pasca gempa.
"BUMN akan terus hadir untuk memberikan bantuan penanganan bencana, agar masyarakat terbantu dalam memperoleh kebutuhan dasar seperti bahan makanan, air bersih maupun tempat berlindung," ujar Hambra.
Untuk memudahkan distribusi bantuan, Pelindo IV telah membuka tiga posko distribusi di Makassar, Balikpapan dan Bitung. Perseroan juga tengah menyiapkan Pelabuhan Pantoloan agar dapat digunakan untuk proses evakuasi maupun menerima bantuan. Untuk mendukung hal tersebut, Pelni pun akan mengerahkan dua armadanya yakni KM Lambelu dan KM Labobar untuk melayani penyaluran bantuan sembako, relawan dan medis ke Pelabuhan Pantoloan.
(kri)