Menpora Imam Nahrawi: POP Fatayat NU Patut Diapresiasi
A
A
A
BOGOR - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengapresiasi gelaran Pekan Olah raga Perempuan (POP) yang diadakan oleh Fatayat Nahdlatul Ulama (NU). Pasalnya, ajang ini bisa menjadi pemicu agar olah raga bisa menjadi budaya dan gaya hidup bagi perempuan.
"POP ini harus menjadi semangat bagi kita terutama kaum perempuan untuk semangat berolahraga dan melahirkan generasi penerus atlet Indonesia melalui ibu-ibu hebat disini" jelas Imam di Bogor, Jawa Barat, Jumat 28 September 2018.
Didukung oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), event yang di ikuti oleh 26 kontingen dari DKI Jakarta, Jawa Barat dan Tangerang ini adalah zona ketiga setelah Jateng-DIY dan Jawa Timur. Kali ini bertempat di Padepokan Voli Sentul yang diikuti oleh sebanyak 245 orang peserta. Dengan mengetengahkan pembudayaan olahraga sebagai tema besarnya, POP berhasil menyedot perhatian masyarakat.
"Olah raga kan tidak hanya bicara soal prestasi dan piala atau medali. Menurut saya lebih pada edukasi gimana kita ngajarin anak-anak nilai sportivitas dan kerja sama. Jadi perlu dikedepankan nilai edukasinya juga" terangnya.
Pemerintah terus mendorong seluruh masyarakat Indonesia untuk menjadikan olah raga sebagai spirit kehidupan. Karena olah raga bisa menghasilkan branding yang baik untuk mengangkat martabat bangsa.
Selain itu, Imam juga berharap olah raga dapat menjadi standard penilaian atau masuk di kurikulum pendidikan. Selain tentang nilai sportivitas hal penting lain agar potensi olah raga anak dapat dideteksi sejak dini dan mudah dikembangkan.
Berlangsung sejak tanggal 28 September sampai 1 Oktober ada tiga cabor yang dipertandingkan yaitu bulutangkis, voli dan hadang. Dari ketiga cabor ini hadang yang paling menarik. Anggia menuturkan, olah raga tradisional semacam ini yang harus terus dilestarikan.
"Secara teknis permainan, hadang memiliki banyak nilai. Fatayat mengajak para perempuan untuk mau bergerak sehat. Apalagi ini permainan kita jaman dulu" katanya.
Anggia berharap POP menjadi event tahunan agar lebih banyak lagi perempuan yang terjun ke bidang olah raga. Meski tidak bertujuan mencetak atlet, melalui POP perempuan bisa membiasakan diri untuk berolahraga dan menjadi pencetus pembudayaan olahraga di masyarakat.
Opening Ceremony POP kali ini dibuka secara langsung oleh Menpora RI bersama dengan Ketua Umum PP Fatayat NU. Turut hadir perwakilan Kedutaan Besar Australia, anggota DPRD serta pemda Kabupaten Bogor.
"POP ini harus menjadi semangat bagi kita terutama kaum perempuan untuk semangat berolahraga dan melahirkan generasi penerus atlet Indonesia melalui ibu-ibu hebat disini" jelas Imam di Bogor, Jawa Barat, Jumat 28 September 2018.
Didukung oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), event yang di ikuti oleh 26 kontingen dari DKI Jakarta, Jawa Barat dan Tangerang ini adalah zona ketiga setelah Jateng-DIY dan Jawa Timur. Kali ini bertempat di Padepokan Voli Sentul yang diikuti oleh sebanyak 245 orang peserta. Dengan mengetengahkan pembudayaan olahraga sebagai tema besarnya, POP berhasil menyedot perhatian masyarakat.
"Olah raga kan tidak hanya bicara soal prestasi dan piala atau medali. Menurut saya lebih pada edukasi gimana kita ngajarin anak-anak nilai sportivitas dan kerja sama. Jadi perlu dikedepankan nilai edukasinya juga" terangnya.
Pemerintah terus mendorong seluruh masyarakat Indonesia untuk menjadikan olah raga sebagai spirit kehidupan. Karena olah raga bisa menghasilkan branding yang baik untuk mengangkat martabat bangsa.
Selain itu, Imam juga berharap olah raga dapat menjadi standard penilaian atau masuk di kurikulum pendidikan. Selain tentang nilai sportivitas hal penting lain agar potensi olah raga anak dapat dideteksi sejak dini dan mudah dikembangkan.
Berlangsung sejak tanggal 28 September sampai 1 Oktober ada tiga cabor yang dipertandingkan yaitu bulutangkis, voli dan hadang. Dari ketiga cabor ini hadang yang paling menarik. Anggia menuturkan, olah raga tradisional semacam ini yang harus terus dilestarikan.
"Secara teknis permainan, hadang memiliki banyak nilai. Fatayat mengajak para perempuan untuk mau bergerak sehat. Apalagi ini permainan kita jaman dulu" katanya.
Anggia berharap POP menjadi event tahunan agar lebih banyak lagi perempuan yang terjun ke bidang olah raga. Meski tidak bertujuan mencetak atlet, melalui POP perempuan bisa membiasakan diri untuk berolahraga dan menjadi pencetus pembudayaan olahraga di masyarakat.
Opening Ceremony POP kali ini dibuka secara langsung oleh Menpora RI bersama dengan Ketua Umum PP Fatayat NU. Turut hadir perwakilan Kedutaan Besar Australia, anggota DPRD serta pemda Kabupaten Bogor.
(mhd)