Pasca Deklarasi Ijtima Ulama II, Dukungan Pada Prabowo-Sandi Naik
A
A
A
JAKARTA - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei pergeseran dukungan ulama bagi dua pasangan capres dan cawapres di Pemilu 2019. Terutama pasca deklarasi dukungan Ijtima Ulama II yang memihak ke salah satu pasangan capres dan cawapres.
Menindaklanjuti hal tersebut, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis survei nasional terkait dengan hasil Ijtima Ulama II yang dilaksanakan pada 16 September 2018. Hasilnya, dengan adanya Ijtima Ulama II, dukungan dari Persaudaraan Alumni (PA) 212 pasangan Prabowo-Sandi yang disurvei LSI naik 13,9% dari survei sebelumnya.
"Pada bulan Agustus 2018 dukungan segmen ini terhadap Prabowo-Sandiaga di angka 61,1 persen. Pada bulan September 2018 menjadi 75 persen," ujar Peneliti LSI, Ardian Sopa di kantor LSI Denny JA, Jakarta Timur, Kamis (27/9/2018).
Walaupun hasil survei di kalangan PA 212 meningkat, hal tersebut tidak terjadi untuk kalangan dari para pemilih dengan latar belakang Nahdlatul Ulama (NU). Suara dukungan NU kepada pasangan Prabowo-Sandi memperoleh angka 26,1% setelah Ijtima Ulama II memutuskan dukungannya.
"Suara dukungan itu menurun 0,9 persen dari bulan Agustus 2018 di mana Prabowo-Sandiaga Uno mendapat dukungan sebanyak 26,1 persen," jelasnya.
Hal berbeda terjadi pada pasangan calon Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin dimana perolehan suara dari PA 212 mengalami penurunan, sedangkan dari kalangan NU mengalami peningkatan setelah Ijtima Ulama II selesai diadakan.
"Hak sebaliknya terjadi pada Jokowi-Ma'ruf dimana pada bulan Agustus 2018 dukungan segmen NU sebanyak 54,7 persen, dan pada bulan september 2018 naik menjadi 55,5 persen," tuturnya.
Survei nasional LSI Denny JA digelar pada tanggal 14-22 September 2018 dengan metode sampling multistage random sampling kepada 1.200 responden, menggunakan sistem wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner dengan margin of error 2,9%.
Menindaklanjuti hal tersebut, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis survei nasional terkait dengan hasil Ijtima Ulama II yang dilaksanakan pada 16 September 2018. Hasilnya, dengan adanya Ijtima Ulama II, dukungan dari Persaudaraan Alumni (PA) 212 pasangan Prabowo-Sandi yang disurvei LSI naik 13,9% dari survei sebelumnya.
"Pada bulan Agustus 2018 dukungan segmen ini terhadap Prabowo-Sandiaga di angka 61,1 persen. Pada bulan September 2018 menjadi 75 persen," ujar Peneliti LSI, Ardian Sopa di kantor LSI Denny JA, Jakarta Timur, Kamis (27/9/2018).
Walaupun hasil survei di kalangan PA 212 meningkat, hal tersebut tidak terjadi untuk kalangan dari para pemilih dengan latar belakang Nahdlatul Ulama (NU). Suara dukungan NU kepada pasangan Prabowo-Sandi memperoleh angka 26,1% setelah Ijtima Ulama II memutuskan dukungannya.
"Suara dukungan itu menurun 0,9 persen dari bulan Agustus 2018 di mana Prabowo-Sandiaga Uno mendapat dukungan sebanyak 26,1 persen," jelasnya.
Hal berbeda terjadi pada pasangan calon Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin dimana perolehan suara dari PA 212 mengalami penurunan, sedangkan dari kalangan NU mengalami peningkatan setelah Ijtima Ulama II selesai diadakan.
"Hak sebaliknya terjadi pada Jokowi-Ma'ruf dimana pada bulan Agustus 2018 dukungan segmen NU sebanyak 54,7 persen, dan pada bulan september 2018 naik menjadi 55,5 persen," tuturnya.
Survei nasional LSI Denny JA digelar pada tanggal 14-22 September 2018 dengan metode sampling multistage random sampling kepada 1.200 responden, menggunakan sistem wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner dengan margin of error 2,9%.
(kri)