Revolusi Mental Dilanjutkan, Kubu Prabowo Nilai Masih Banyak Masalah
A
A
A
JAKARTA - Salah satu Juru Kampanye Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Putu Supadma Rudana mengakui bahwa revolusi mental yang digaungkan pemerintah Joko Widodo (Jokowi) gagal. Indikasinya, masih banyak persoalan yang dialami masyarakat hingga saat ini.
Putu mengatakan bahwa Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) maupun Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menerima banyak keluhan masyarakat. Keluhan itu diterima SBY dan AHY saat keliling ke beberapa daerah di Indonesia.
"Mereka memberikan masukan ke SBY, ke AHY, mas kondisinya kebutuhan pokok banyak meningkat, lapangan kerja susah, belum lagi akses permodalan berat, belum lagi bahan pokok berat, makanya petani kesulitan, garam diimpor, beras diimpor," ujar Putu di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (27/9/2018).
Putu menuturkan, sejumlah aspirasi masyarakat itu harus dijawab pemerintah. Sehingga, kata dia, siapapun yang terpilih menjadi presiden dan wakil presiden periode 2019-2024 mendatang harus bisa memberikan solusi komprehensif terhadap peningkatan ekonomi masyarakat, serta peningkatan lapangan kerja masyarakat.
"Dan pada akhirnya peningkatan kesejahteraan, memberikan keadilan oleh mereka hadir hidup dan berusaha sebagai warga negara," kata Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat ini.
Hal demikian dikatakan Putu menanggapi revolusi mental yang kembali dimasukkan ke dalam visi-misi Pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.
Putu mengatakan bahwa Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) maupun Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menerima banyak keluhan masyarakat. Keluhan itu diterima SBY dan AHY saat keliling ke beberapa daerah di Indonesia.
"Mereka memberikan masukan ke SBY, ke AHY, mas kondisinya kebutuhan pokok banyak meningkat, lapangan kerja susah, belum lagi akses permodalan berat, belum lagi bahan pokok berat, makanya petani kesulitan, garam diimpor, beras diimpor," ujar Putu di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (27/9/2018).
Putu menuturkan, sejumlah aspirasi masyarakat itu harus dijawab pemerintah. Sehingga, kata dia, siapapun yang terpilih menjadi presiden dan wakil presiden periode 2019-2024 mendatang harus bisa memberikan solusi komprehensif terhadap peningkatan ekonomi masyarakat, serta peningkatan lapangan kerja masyarakat.
"Dan pada akhirnya peningkatan kesejahteraan, memberikan keadilan oleh mereka hadir hidup dan berusaha sebagai warga negara," kata Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat ini.
Hal demikian dikatakan Putu menanggapi revolusi mental yang kembali dimasukkan ke dalam visi-misi Pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.
(kri)