Debat Capres-Cawapres Bakal Digelar Lima Kali
A
A
A
JAKARTA - Komisi Pemillihan Umum (KPU) menyatakan debat pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) Pemilu 2019 baru digelar mulai awal tahun 2019.
Ketua KPU Arief Budiman menyatakan Debat publik merupakan salah satu bentuk kampanye yang diatur oleh UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.
"Debatnya nanti akan diadakan lima kali dan kami bikin di awal 2019, mulai Januari, Februari, Maret, April atau selama empat bulan," ucap Arief, Kamis (26/9/2018).
Menurutnya, pertimbangan debat capres dan cawapres digelar menjelang hari pemungutan suara yang jatuh pada tanggal 17 April 2019 agar masyarakat tetap ingat apa yang menjadi visi-misi dan program dari capres-cawapres yang disampaikan pada saat debat tersebut.
"Rencananya debat digelar mendekati dengan hari pemungutan suara. Sebab kalau debatnya sekarang, nanti pada hari pencoblosan masyarakat sudah lupa tentang apa yang dijelaskan dalam visi dan misi yang disampaikan capres cawapres (dalam debat kandidat) dulu," ungkapnya.
Begitu pun dengan Komisioner KPU Pramono Ubaid Tantowi menyatakan pihaknya akan melibatkan seluruh pihak dalam menyusun format tersebut. "Jadi tetap kita akan diskusikan, itu masih agak panjang. Kita enggak usah buru-buru soal itu," jelasnya.
Menurutnya, banyak variabel format yang harus disepakati mulai dari durasi, jumlah segmen, moderator, narasumber, dan panelis dalam debat tersebut. "Format tak bisa ditentukan satu pihak. Harus berdasarkan kesepakatan dua belah pihak," pungkasnya.
Ketua KPU Arief Budiman menyatakan Debat publik merupakan salah satu bentuk kampanye yang diatur oleh UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.
"Debatnya nanti akan diadakan lima kali dan kami bikin di awal 2019, mulai Januari, Februari, Maret, April atau selama empat bulan," ucap Arief, Kamis (26/9/2018).
Menurutnya, pertimbangan debat capres dan cawapres digelar menjelang hari pemungutan suara yang jatuh pada tanggal 17 April 2019 agar masyarakat tetap ingat apa yang menjadi visi-misi dan program dari capres-cawapres yang disampaikan pada saat debat tersebut.
"Rencananya debat digelar mendekati dengan hari pemungutan suara. Sebab kalau debatnya sekarang, nanti pada hari pencoblosan masyarakat sudah lupa tentang apa yang dijelaskan dalam visi dan misi yang disampaikan capres cawapres (dalam debat kandidat) dulu," ungkapnya.
Begitu pun dengan Komisioner KPU Pramono Ubaid Tantowi menyatakan pihaknya akan melibatkan seluruh pihak dalam menyusun format tersebut. "Jadi tetap kita akan diskusikan, itu masih agak panjang. Kita enggak usah buru-buru soal itu," jelasnya.
Menurutnya, banyak variabel format yang harus disepakati mulai dari durasi, jumlah segmen, moderator, narasumber, dan panelis dalam debat tersebut. "Format tak bisa ditentukan satu pihak. Harus berdasarkan kesepakatan dua belah pihak," pungkasnya.
(nag)