Pembagian Tugas Kampanye Jokowi dan KH Ma'ruf Amin
A
A
A
JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Jokowi-KH Ma'ruf Amin terus mematangkan jadwal kampanye yang akan dilakukan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang mengusung tagline 'Indonesia Maju' ini.
Kampanye yang akan diikuti Jokowi-Ma'ruf akan berlangsung sekira 8 bulan mendatang. Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding mengaku pihaknya sudah membagi tugas yang akan dilakukan Jokowi-Ma'ruf.
Menurutnya, Kiai Ma'ruf akan fokus kepada hal-hal yang membangun narasi persatuan dan kebudayaan. "Kemudian untuk lokasinya basis kantong muslim terutama dianggap salah paham terhadap pemikiran Pak Jokowi, curiga atas identitas keagamaan Pak Jokowi," kata Karding di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, kemarin.
Karding menjelaskan, Kiai Ma'ruf yang juga mantan Rais Aam PBNU ini akan bertugas menjelaskan kepada masyarakat khususnya umat bahwa Jokowi justru selama ini memperhatikan umat.
Sebab, Jokowi telah menempatkan ulama tak sekadar sebagai yang disebutnya pendorong mobil mogok, melainkan bisa berkiprah di dalam pemerintahan. Menurut Karding, hadirnya Ma'ruf sebagai cawapres akan membuat kebijkan yang menguntungkan umat.
"Jadi logikanya jangan dibalik. sekarang dibuat umat pecah, apa yang pecah, pecahnya dimana justru karena masuk ke sini inilah kesempatan umat untuk memberdayakan kesempatan lewat komitmen," ujarnya.
Sementara Jokowi akan terus memberikan pemahaman tentang gagasan yang telah dicapai dalam nawacita jilid pertama yang kemudian akan dilanjutkan dalam nawacita kedua. Terkait pembagian wilayah yang akan dikunjungi Jokowi-Ma'ruf, TKN mengaku terus mematangkan.
"Yang jelas beberapa misalnya mungkin kiai Ma'ruf akan banyak di sekitar Jawa barat ya Jawa Sumatra itulah," tandasnya.
Kampanye yang akan diikuti Jokowi-Ma'ruf akan berlangsung sekira 8 bulan mendatang. Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding mengaku pihaknya sudah membagi tugas yang akan dilakukan Jokowi-Ma'ruf.
Menurutnya, Kiai Ma'ruf akan fokus kepada hal-hal yang membangun narasi persatuan dan kebudayaan. "Kemudian untuk lokasinya basis kantong muslim terutama dianggap salah paham terhadap pemikiran Pak Jokowi, curiga atas identitas keagamaan Pak Jokowi," kata Karding di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, kemarin.
Karding menjelaskan, Kiai Ma'ruf yang juga mantan Rais Aam PBNU ini akan bertugas menjelaskan kepada masyarakat khususnya umat bahwa Jokowi justru selama ini memperhatikan umat.
Sebab, Jokowi telah menempatkan ulama tak sekadar sebagai yang disebutnya pendorong mobil mogok, melainkan bisa berkiprah di dalam pemerintahan. Menurut Karding, hadirnya Ma'ruf sebagai cawapres akan membuat kebijkan yang menguntungkan umat.
"Jadi logikanya jangan dibalik. sekarang dibuat umat pecah, apa yang pecah, pecahnya dimana justru karena masuk ke sini inilah kesempatan umat untuk memberdayakan kesempatan lewat komitmen," ujarnya.
Sementara Jokowi akan terus memberikan pemahaman tentang gagasan yang telah dicapai dalam nawacita jilid pertama yang kemudian akan dilanjutkan dalam nawacita kedua. Terkait pembagian wilayah yang akan dikunjungi Jokowi-Ma'ruf, TKN mengaku terus mematangkan.
"Yang jelas beberapa misalnya mungkin kiai Ma'ruf akan banyak di sekitar Jawa barat ya Jawa Sumatra itulah," tandasnya.
(maf)