KH Maimoen Zubair Ingin KH Miftahul Gantikan Posisi KH Ma’ruf Amin

Minggu, 23 September 2018 - 13:08 WIB
KH Maimoen Zubair Ingin KH Miftahul Gantikan Posisi KH Ma’ruf Amin
KH Maimoen Zubair Ingin KH Miftahul Gantikan Posisi KH Ma’ruf Amin
A A A
REMBANG - KH Ma'ruf Amin telah resmi menyampaikan pengunduran diri sebagai Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) setelah dirinya ditetapkan sebagai calon wakil presiden (cawapres). Sebagai penggantinya, KH Miftahul Akhyar digadang-gadang menduduki Rais Aam PBNU. Salah satu tokoh NU yang menghendaki KH Miftahul Akhyar menduduki posisi Rais Aam PBNU adalah Mustasyar PBNU KH Maimoen Zubair.

Dalam sepucuk suratnya yang diperoleh SINDOnews, KH Maimoen Zubair menyatakan telah menemui KH Miftahul Akhyar dan dua kali memohon untuk bersedia menduduki Rais Aam PBNU. KH Miftahul Akhyar saat ini menduduki jabatan sebagai Wakil Rais Aam PBNU. (Baca juga: Resmi Jadi Cawapres, KH Ma'ruf Amin Mundur dari Rais Aam PBNU)

“Saya sangat menghendaki sekali melalui pemikiran yang ada permohonan petunjuk dari Allah SWT mana yang baik setelah Rais Aam Bapak Prof Dr KH Ma’ruf Amin menjadi cawapres, yang diangkat menduduki sebagai penggantinya adalah Bapak KH Miftahul Akhyar selaku Wakil Rais Aam PBNU,” ujar KH Maimoen Zubair dalam suratnya yang ditujukan kepada PBNU untuk dibacakan dalam Rapat Pleno PBNU Sabtu 22 Septmeber kemarin.

Dalam Rapat Pleno PBNU tersebut KH Maimoen Zubair memang berhalangan hadir karena sedang sakit. Ia pun merasa kecewa tidak bisa hadir sehingga memohon maaf sebesar-besarnya kepada keluarga besar PBNU.

Berikut isi lengkap surat KH Maimoen Zubair yang ditujukan kepada PBNU:

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam Silaturrahim kami sampaikan teriring doa semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT serta diberikan petunjuk dan kemudahan dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Amin.

Saya merasa gembira sekali dan bersyukur kepada Allah atas terlaksananya pertemuan hari ini yaitu Rapat Pleno PBNU yang lengkap dengan mengundang seluruh jajaran PBNU yang menentukan apa yang ada padanya. Saya yakin bahwa pertemuan ini akan membawa keutuhan NU serta kemajuan NU yang benar-benar suatu jam’iyyah keislaman yang didirikan dan diprakarsai oleh ulama’-ulama’ insyaallah akan sukses. Amin ya rabbal ‘alamin.

Dalam hal ini saya merasa kecewa terhadap diri saya sendiri tidak bisa menghadiri Rapat Pleno PBNU karena faktor kesehatan. Sakit saya diabet melonjak tinggi sehingga tidak bisa menghadiri acara pada hari ini. Saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada bapak dan ibu semuanya yang menjadi pusat khodamah-khodamah daripada jam’iyyah ini, utamanya para ulama, zu’ama dan segenap sesepuh yang hadir pada Rapat Pleno PBNU yang sangat penting.

Saya sangat menghendaki sekali melalui pemikiran yang ada permohonan petunjuk dari Allah SWT. mana yang baik setelah Rais ‘Aam Bapak Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin menjadi cawapres, yang diangkat menduduki sebagai penggantinya adalah Bapak KH. Miftahul Akhyar selaku Wakil Ro’is ‘Aam PBNU. Dan dalam hal ini saya telah menemui Bapak KH. Miftahul Akhyar dua kali memohon kepada beliau untuk bersedia menduduki Rais ‘Aam PBNU.

Saya berdoa NU sebagai jam’iyyah yang dibentuk oleh para ulama’ terdahulu yang masih menyandang ajaran as-Salafus Shalih dan Ahlus Sunnah wal jama’ah perlu untuk diperjuangkan demi kepentingan agama, ketertiban, kemaslahatan yang menuju keridhaan Allah dan sebagai cerminan العلماثة الأنا ا اثة , menjunjung islam, umat islam secara nasional, serta menjunjung Negara Kesatuan Republik Indonesia. Semoga Allah mengabulkanNya dan meridhai kita sekalian. Amin.

Sarang, 11 Muharram 1440 H/21 September 2018 M
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4248 seconds (0.1#10.140)