Tim Kampanye Hargai Sikap Khofifah Tolak Masuk Timses Jokowi-Ma'ruf
A
A
A
JAKARTA - Direktur Program Tim Kampanye Nasional (TKN) Pasangan Jokowi-Ma'ruf, Aria Bima menganggap banyak kepala daerah yang mendukung Jokowi namun tak ingin masuk dalam struktur resmi tim sukses.
Menurut Aria, sikap tersebut juga ditunjukkan oleh Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah Indar Parawansa yang menolak masuk dalam TKN Jokowi-Ma'ruf.
"Kalau Bu Khofifah tidak masuk dalam tim resmi tim kampanye daerah, itu adalah sesuatu yang bisa kita pahami," ujar Aria di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta, Jumat (21/9/2018).
Politikus PDIP itu mengaku Khofifah tak harus masuk dalam timses Jokowi-Ma'ruf karena pergerakannya lebih leluasa jika berada di luar timses. Menurutnya, dukungan yang diberikan Khofifah sudah cukup.
Masih kata Aria, keputusan Khofifah mendukung Jokowi-Ma'ruf cukup singnifikan karena Ketua Umum Muslimat NU itu memiliki perangkat dan tim yang solid saat menjadi calon gubernur.
"Itu tidak menjadi persoalan buat pendapat saya dan saya yakin mesin politik Ibu Khofifah yang menjadi mesin politik dalam pilgub kemarin itu tetap akan menjadi mesin penggalangan untuk dukungan Pak Jokowi dan KH Ma'ruf Amin," tandasnya.
Sebelumnya, Khofifah menolak menjadi timses karena tidak dikonfirmasi dahulu. Mantan Menteri Sosial itu juga memiliki alasan menolak menjadi timses agar leluasa membangun komunikasi dengan berbagai pihak.
Menurut Aria, sikap tersebut juga ditunjukkan oleh Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah Indar Parawansa yang menolak masuk dalam TKN Jokowi-Ma'ruf.
"Kalau Bu Khofifah tidak masuk dalam tim resmi tim kampanye daerah, itu adalah sesuatu yang bisa kita pahami," ujar Aria di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta, Jumat (21/9/2018).
Politikus PDIP itu mengaku Khofifah tak harus masuk dalam timses Jokowi-Ma'ruf karena pergerakannya lebih leluasa jika berada di luar timses. Menurutnya, dukungan yang diberikan Khofifah sudah cukup.
Masih kata Aria, keputusan Khofifah mendukung Jokowi-Ma'ruf cukup singnifikan karena Ketua Umum Muslimat NU itu memiliki perangkat dan tim yang solid saat menjadi calon gubernur.
"Itu tidak menjadi persoalan buat pendapat saya dan saya yakin mesin politik Ibu Khofifah yang menjadi mesin politik dalam pilgub kemarin itu tetap akan menjadi mesin penggalangan untuk dukungan Pak Jokowi dan KH Ma'ruf Amin," tandasnya.
Sebelumnya, Khofifah menolak menjadi timses karena tidak dikonfirmasi dahulu. Mantan Menteri Sosial itu juga memiliki alasan menolak menjadi timses agar leluasa membangun komunikasi dengan berbagai pihak.
(kri)