ANRI Nilai BKKBN Punya Sejarah Penting Soal Pembangunan Manusia
A
A
A
JAKARTA - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengadakan Rapat Telaah Tengah Tahun (Review) Program-program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) dengan mengangkat tema “Penguatan Kampung KB sebagai Upaya Mempercepat Terwujudnya Kualitas Sumber Daya Manusia”.
Hal tersebut diselenggarakan untuk menyikapi perubahan lingkungan strategis dan untuk percepatan pemerataan manfaat program KKBPK, maka BKKBN berkomitmen untuk mengembangkan “Kampung KB” sebagai instruksi Presiden RI yang merupakan wujud dan peran serta BKKBN dalam mensukseskan Agenda Prioritas Pembangunan (NAWACITA).
Khususnya pada perwujudan CITA ke-3, ke-5, dan ke-8, serta mencapai target atau sasaran yang tertuang dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Strategis (RENSTRA) BKKBN tahun 2015-2019.
Untuk menjalin kerja sama dengan mitra, maka pada Rapat Telaah Tengah Tahun ini juga dilakukan penandatanganan kesepahaman bersama (MoU) BKKBN dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dengan Perpustakaan Nasional, dan penyerahan arsip Statis BKKBN secara simbolis ke Arsip Nasional RI (ANRI).
Kepala ANRI, Mustari Irawan mengatakan bahwa pihaknya dengan BKKBN bukan kali ini saja menjalin kerja sama. Bahkan sudah lama dilakukan kerja sama yang terjalin dari kedua instansi tersebut.
"Kami sudah lama menjalin kerja sama dengan BKKBN, bersamaan dengan rapat tengah tahun ini BKKBN menyerahkan arsipnya ke ANRI," ujar Mustari di Hotel El Royale, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (21/9/2018).
Mustari menjelaskan arsip yang diserahkan BKKBN merupakan pencanangan kampung KB yang berada di Cirebon yang diresmikan langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2016.
"Saya kira ini peristiwa yang sangat penting sekali karena kita tahu bahwa BKKBN punya sejarah yang penting sekali yang berkaitan dengan pembangunan manusia di Indonesia baik itu yang terkait dengan kesehatan, kesejahteraan dan kebahagiaann rumah tangga keluarga," jelasnya.
Dirinya berharap dengan penyerahan arsip statis BKKBN kepada pihaknya dapat menjadi momentum untuk semua masyarakat Indonesia guna menyadari tentang kondisi kependudukan.
"Dan juga mungkin keluarga di Indonesia yang semakin dinamis dan juga semakin berkembang dan itu saya kira harus mendapatkan pelatihan yang sangat luas bukan hanya dari pemerintah tapi dari kita semua dari masyarakat. Mudah-mudahan kita bisa mendapatkan bonus demografis seperti yang dikatakan Pak Sigit, sehingga nanti itu menjadi sebuah kekuatan kita membangun secara bersama-sama," tuturnya.
Hal tersebut diselenggarakan untuk menyikapi perubahan lingkungan strategis dan untuk percepatan pemerataan manfaat program KKBPK, maka BKKBN berkomitmen untuk mengembangkan “Kampung KB” sebagai instruksi Presiden RI yang merupakan wujud dan peran serta BKKBN dalam mensukseskan Agenda Prioritas Pembangunan (NAWACITA).
Khususnya pada perwujudan CITA ke-3, ke-5, dan ke-8, serta mencapai target atau sasaran yang tertuang dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Strategis (RENSTRA) BKKBN tahun 2015-2019.
Untuk menjalin kerja sama dengan mitra, maka pada Rapat Telaah Tengah Tahun ini juga dilakukan penandatanganan kesepahaman bersama (MoU) BKKBN dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dengan Perpustakaan Nasional, dan penyerahan arsip Statis BKKBN secara simbolis ke Arsip Nasional RI (ANRI).
Kepala ANRI, Mustari Irawan mengatakan bahwa pihaknya dengan BKKBN bukan kali ini saja menjalin kerja sama. Bahkan sudah lama dilakukan kerja sama yang terjalin dari kedua instansi tersebut.
"Kami sudah lama menjalin kerja sama dengan BKKBN, bersamaan dengan rapat tengah tahun ini BKKBN menyerahkan arsipnya ke ANRI," ujar Mustari di Hotel El Royale, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (21/9/2018).
Mustari menjelaskan arsip yang diserahkan BKKBN merupakan pencanangan kampung KB yang berada di Cirebon yang diresmikan langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2016.
"Saya kira ini peristiwa yang sangat penting sekali karena kita tahu bahwa BKKBN punya sejarah yang penting sekali yang berkaitan dengan pembangunan manusia di Indonesia baik itu yang terkait dengan kesehatan, kesejahteraan dan kebahagiaann rumah tangga keluarga," jelasnya.
Dirinya berharap dengan penyerahan arsip statis BKKBN kepada pihaknya dapat menjadi momentum untuk semua masyarakat Indonesia guna menyadari tentang kondisi kependudukan.
"Dan juga mungkin keluarga di Indonesia yang semakin dinamis dan juga semakin berkembang dan itu saya kira harus mendapatkan pelatihan yang sangat luas bukan hanya dari pemerintah tapi dari kita semua dari masyarakat. Mudah-mudahan kita bisa mendapatkan bonus demografis seperti yang dikatakan Pak Sigit, sehingga nanti itu menjadi sebuah kekuatan kita membangun secara bersama-sama," tuturnya.
(kri)