TKN Jokowi-KH Ma'ruf Ajak Timses Belajar Politik Olahraga
TKN Jokowi-KH Ma'ruf Ajak Timses Belajar Politik Olahraga
A
A
A
JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Jokowi-KH Ma'ruf Amin menggelar Focus Group Discussions (FGD) bertajuk 'Politik Hukum: Jalan Pemilu Luber dan Jurdil' di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta.
Dalam sambutannya, Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto berharap ada aturan main yang tegas dari penyelenggara pemilu yakni mana yang boleh dilakukan dan mana yang dilarang.
"Mana yang gray area harus tegas. Karena dengan ketegasan kepada aturan main maka kontestasi itu akan menjadi jelas," ucap Hasto di Rumah Cemara, Selasa (18/9/2018).
Menurut Hasto, momen Asian Games yang telah berakhir beberapa waktu lalu menjadi modal berharga bahwa tim kampanye pasangan calon harus belajar dari politik olahraga yang ditunjukkan dalam perhelatan olahraga terbesar di Asia tersebut.
Di mana, kata Hasto, peserta harus fairnes yang setia kepada wasitnya. "Enggak ada yang maki-maki wasitnya. Yang setia ketika wasit meniup peluit pelanggaran, semua taat, ada fairplay di situ yang semua menyumbangkan prestasi terbaik karena kerja keras. Bukan menggunakan berbagai isu-isu yang memecah belah bangsa," tandasnya.
Dalam sambutannya, Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto berharap ada aturan main yang tegas dari penyelenggara pemilu yakni mana yang boleh dilakukan dan mana yang dilarang.
"Mana yang gray area harus tegas. Karena dengan ketegasan kepada aturan main maka kontestasi itu akan menjadi jelas," ucap Hasto di Rumah Cemara, Selasa (18/9/2018).
Menurut Hasto, momen Asian Games yang telah berakhir beberapa waktu lalu menjadi modal berharga bahwa tim kampanye pasangan calon harus belajar dari politik olahraga yang ditunjukkan dalam perhelatan olahraga terbesar di Asia tersebut.
Di mana, kata Hasto, peserta harus fairnes yang setia kepada wasitnya. "Enggak ada yang maki-maki wasitnya. Yang setia ketika wasit meniup peluit pelanggaran, semua taat, ada fairplay di situ yang semua menyumbangkan prestasi terbaik karena kerja keras. Bukan menggunakan berbagai isu-isu yang memecah belah bangsa," tandasnya.
(maf)
Explore More