PKS Sowan ke Tiga Partai Koalisi PH Pemenang Pemilu Malaysia
A
A
A
JAKARTA - Malaysia baru-baru ini mengalami fenomena politik yang mencengangkan. Tepatnya Rabu 9 Mei 2018 menjadi hari paling kelabu bagi koalisi Barisan Nasional atau BN. Koalisi yang sebelumnya disebut Aliansi ini akhirnya terjungkal dari pucuk kekuasaan setelah 60 tahun berkuasa di Malaysia.
Mereka dikalahkan oleh partai koalisi baru, Pakatan Harapan (PH), yang memenangkan 122 kursi parlemen. Koalisi ini dipimpin oleh Mahathir Mohamad, yang dulunya merupakan kader terbaik dari koalisi BN. Tentu saja hasil ini ini begitu mengejutkan.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang tengah memperluas dan mengembangkan jaringan secara global, melihat fakta yang terjadi di negeri Jiran itu sebagai sebuah pencapaian yang luar biasa. Inilah yang kemudian yang medorong PKS untuk melakukan lawatan atau sowan ke beberapa partai yang tergabung dalam Pakatan Harapan (PH) di Malaysia baru-baru ini.
Dalam lawatan itu PKS mengirimkan sejumlah delegasinya yang dipimpin oleh Farouk Abdullah Alwyni (FAA) selaku Head, Foreign Service and Public Diplomacy Bureau. Rombongan terdiri atas Ahmad Zaki Sabewhi LC selaku Adviser PKS Malaysian Chapter, Ali Sofyan selaku Coordinator of PKS Malaysian Chapter, Sapto Waluyo MM selaku Deputy Head Planning Division, Teddy Surya Gunawan selaku Head Asia Pacific Bureau, serta Umar Salim MM selaku General Secretary Youth Division.
Ketua Delegasi FAA mengatakan, selain kebutuhan untuk mendengar langsung kesuksesan PH menumbangkan koalisi BN yang berkuasa selama setengah abad lebih, kelompok PH juga dianggap memiliki kesamaan visi dengan PKS dalam hal keinginan untuk melaksanakan good governance di pemerintahan.
Adapun ketiga partai koalisi PH yang dikunjungi yakni Parti Keadilan Rakyat (PKR), Parti Amanah Negara (Amanah), dan Parti Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM). PKS, kata FAA, merasa terinspirasi oleh prestasi dari ketiga partai tersebut.
Pria yang juga dikenal sebagai praktisi keuangan Islam dan dosen di sejumlah perguruan tinggi terkemuka ini juga menandaskan bahwa PH mampu memenangkan pemilu di Malaysia dengan strategi-strategi jitu yang disusun dengan sangat baik oleh partai koalisi. Di antaranya dengan mengangkat isu pajak GST yang dianggap memberatkan masyarakat Malaysia, disamping juga isu persoalan korupsi dan governance dari pemerintahan sebelumnya.
“Tetapi yang lebih penting dari semua itu, di sini kita mencoba membangun jaringan komunikasi yang baik dengan partai-partai yang tergabung dalam PH itu, dan masing-masing bisa saling belajar terkait 'strength dan weakness dari masing-masing partai," ujar FAA dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Minggu (16/9/2018).
Juga yang tidak kalah penting, lanjut dia, terkait upaya PKS menyuarakan persoalan-persoalan yang dihadapi TKI di Malaysia. Khususnya para TKI yang telah lama tinggal di Malaysia tetapi tidak mempunyai status yang jelas, atau yang dikenal dengan istilah TKI irregular, dimana jumlahnya cukup besar.
"Kami menyuarakan hal tersebut dalam pertemuan dengan ketiga paitai yang tergabung dalam koalisi Pakatan Harapan tersebut dengan sungguh-sungguh,” tandasnya.
Mereka dikalahkan oleh partai koalisi baru, Pakatan Harapan (PH), yang memenangkan 122 kursi parlemen. Koalisi ini dipimpin oleh Mahathir Mohamad, yang dulunya merupakan kader terbaik dari koalisi BN. Tentu saja hasil ini ini begitu mengejutkan.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang tengah memperluas dan mengembangkan jaringan secara global, melihat fakta yang terjadi di negeri Jiran itu sebagai sebuah pencapaian yang luar biasa. Inilah yang kemudian yang medorong PKS untuk melakukan lawatan atau sowan ke beberapa partai yang tergabung dalam Pakatan Harapan (PH) di Malaysia baru-baru ini.
Dalam lawatan itu PKS mengirimkan sejumlah delegasinya yang dipimpin oleh Farouk Abdullah Alwyni (FAA) selaku Head, Foreign Service and Public Diplomacy Bureau. Rombongan terdiri atas Ahmad Zaki Sabewhi LC selaku Adviser PKS Malaysian Chapter, Ali Sofyan selaku Coordinator of PKS Malaysian Chapter, Sapto Waluyo MM selaku Deputy Head Planning Division, Teddy Surya Gunawan selaku Head Asia Pacific Bureau, serta Umar Salim MM selaku General Secretary Youth Division.
Ketua Delegasi FAA mengatakan, selain kebutuhan untuk mendengar langsung kesuksesan PH menumbangkan koalisi BN yang berkuasa selama setengah abad lebih, kelompok PH juga dianggap memiliki kesamaan visi dengan PKS dalam hal keinginan untuk melaksanakan good governance di pemerintahan.
Adapun ketiga partai koalisi PH yang dikunjungi yakni Parti Keadilan Rakyat (PKR), Parti Amanah Negara (Amanah), dan Parti Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM). PKS, kata FAA, merasa terinspirasi oleh prestasi dari ketiga partai tersebut.
Pria yang juga dikenal sebagai praktisi keuangan Islam dan dosen di sejumlah perguruan tinggi terkemuka ini juga menandaskan bahwa PH mampu memenangkan pemilu di Malaysia dengan strategi-strategi jitu yang disusun dengan sangat baik oleh partai koalisi. Di antaranya dengan mengangkat isu pajak GST yang dianggap memberatkan masyarakat Malaysia, disamping juga isu persoalan korupsi dan governance dari pemerintahan sebelumnya.
“Tetapi yang lebih penting dari semua itu, di sini kita mencoba membangun jaringan komunikasi yang baik dengan partai-partai yang tergabung dalam PH itu, dan masing-masing bisa saling belajar terkait 'strength dan weakness dari masing-masing partai," ujar FAA dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Minggu (16/9/2018).
Juga yang tidak kalah penting, lanjut dia, terkait upaya PKS menyuarakan persoalan-persoalan yang dihadapi TKI di Malaysia. Khususnya para TKI yang telah lama tinggal di Malaysia tetapi tidak mempunyai status yang jelas, atau yang dikenal dengan istilah TKI irregular, dimana jumlahnya cukup besar.
"Kami menyuarakan hal tersebut dalam pertemuan dengan ketiga paitai yang tergabung dalam koalisi Pakatan Harapan tersebut dengan sungguh-sungguh,” tandasnya.
(thm)