Kongres GMKI, Jokowi: Persatuan-Kerukunan Aset Terbesar Bangsa
A
A
A
BOGOR - Presiden RI Jokowi menyampaikan Pidato Sambutan Pembukaan Kongres Nasional sekaligus Membuka Kongres Nasional, dengan Tuan Rumah Penyelenggara GMKI Cabang Jakarta. Presiden RI Jokowi menyampaikan beberapa pemikiran strategis dan visioner mengenai "Persatuan dan Kerukunan Aset Terbesar Bangsa Hadapi Perubahan".
Presiden Jokowi kembali mengingatkan bahwa persatuan dan kerukunan seluruh elemen bangsa merupakan aset terpenting yang dimiliki bangsa Indonesia. "Seluruh anak bangsa diharapkan dapat menjaga dan merawat kerukunan di tengah perbedaan yang ada," kata Presiden Jokowi di sela-sela pidato sambutan Kongres Nasional GMKI di Bogor, Jumat (14/9/2018).
Jokowi melanjutkan, Indonesia dengan 263 juta penduduk yang tersebar di 17 ribu pulau menjadikannya sebagai sebuah negara besar. Dengan bahasa daerah lebih dari 1.100, tidak ada negara yang perbedaan dan keragamannya seperti negara Indonesia.
Semangat kerukunan dan persaudaraan tanpa disadari sebenarnya sangat terasa dalam perhelatan Asian Games 2018 beberapa waktu lalu. Sebagian besar rakyat Indonesia kompak memberikan dukungan bagi para atlet Indonesia ketika bertanding.
Presiden juga menyebutkan bahwa lompatan kemajuan dan adaptasi perubahan global tersebut hanya dapat diwujudkan bila seluruh elemen bangsa bersatu dan bahu membahu demi kepentingan besar bangsa Indonesia.
Presiden mengajak seluruh pihak untuk menjaga kerukunan dan persatuan sekaligus bersiap terhadap tantangan zaman. Presiden mengajak untuk mempersiapkan diri menghadapi perubahan-perubahan itu.
Dalam konggres GMKI, turut hadir KH. Ma'ruf Amin, Sandiaga Uno, Ketua DPD-RI Oesman Sapta Odang, sejumlah tamu penting, dan ribun peserta serta peninjau dari seluruh wilayah dan cabang Indonesia.
Sehari sebelum Presiden RI Jokowi Membuka Kongres Nasional, Firman Jaya Daeli (mantan Komisi Politik Dan Hukum DPR) dan sejumlah Pembicara diundang juga untuk menyampaikan pemikiran sebagai Pembicara di dalam Kongres Nasional GMKI, di Bogor, Kamis, 13 September 2018.
Materi pokok pemikiran dan pembahasan dalam Panel Studi Meeting Kongres Nasional adalah "Pergunakanlah Waktu Dan Tetaplah Berpengharapan". Materi pokok ini merupakan Tema Sentral GMKI yang menjadi pengkajian dan pembahasan peserta dan peninjau Kongres Nasional.
Tema sentral ini akan menjadi dan selanjutnya merupakan Tema Dasar dan Panduan Pergerakan dan Pelayanan untuk beberapa tahun ke depan. Firman Jaya Daeli diundang untuk menyampaikan pemikiran mengenai Tema dan Sub Tema dari perspektif Politik Dan Hukum.
Dalam acara Pembukaan Kongres Nasional, Jumat (14/9), terlebih dahulu Ketua Panitia Pelaksana Kongres Dr. A.A. Yewanggoe (Badan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila/BPIP) menyampaikan Sambutan Laporan.
Selanjutnya Ketua Umum PP GMKI Sahat Sinurat, menyampaikan Kata Sambutan. Kemudian acara Pembukaan Kongres dimaknai dan diakhiri dengan acara puncak yaitu Penyampaian Kata Sambutan oleh Presiden RI Jokowi sekaligus Membuka secara resmi penyelenggaraan Kongres Nasional.
GMKI adalah sebuah Ormas Kemahasiswaan Tingkat Nasional yang berdiri tahun 1950, di mana cikal bakal GMKI sudah ada sejak tahun 1932 yang didirikan di Kaliurang, Yogyakarta.
Presiden Jokowi kembali mengingatkan bahwa persatuan dan kerukunan seluruh elemen bangsa merupakan aset terpenting yang dimiliki bangsa Indonesia. "Seluruh anak bangsa diharapkan dapat menjaga dan merawat kerukunan di tengah perbedaan yang ada," kata Presiden Jokowi di sela-sela pidato sambutan Kongres Nasional GMKI di Bogor, Jumat (14/9/2018).
Jokowi melanjutkan, Indonesia dengan 263 juta penduduk yang tersebar di 17 ribu pulau menjadikannya sebagai sebuah negara besar. Dengan bahasa daerah lebih dari 1.100, tidak ada negara yang perbedaan dan keragamannya seperti negara Indonesia.
Semangat kerukunan dan persaudaraan tanpa disadari sebenarnya sangat terasa dalam perhelatan Asian Games 2018 beberapa waktu lalu. Sebagian besar rakyat Indonesia kompak memberikan dukungan bagi para atlet Indonesia ketika bertanding.
Presiden juga menyebutkan bahwa lompatan kemajuan dan adaptasi perubahan global tersebut hanya dapat diwujudkan bila seluruh elemen bangsa bersatu dan bahu membahu demi kepentingan besar bangsa Indonesia.
Presiden mengajak seluruh pihak untuk menjaga kerukunan dan persatuan sekaligus bersiap terhadap tantangan zaman. Presiden mengajak untuk mempersiapkan diri menghadapi perubahan-perubahan itu.
Dalam konggres GMKI, turut hadir KH. Ma'ruf Amin, Sandiaga Uno, Ketua DPD-RI Oesman Sapta Odang, sejumlah tamu penting, dan ribun peserta serta peninjau dari seluruh wilayah dan cabang Indonesia.
Sehari sebelum Presiden RI Jokowi Membuka Kongres Nasional, Firman Jaya Daeli (mantan Komisi Politik Dan Hukum DPR) dan sejumlah Pembicara diundang juga untuk menyampaikan pemikiran sebagai Pembicara di dalam Kongres Nasional GMKI, di Bogor, Kamis, 13 September 2018.
Materi pokok pemikiran dan pembahasan dalam Panel Studi Meeting Kongres Nasional adalah "Pergunakanlah Waktu Dan Tetaplah Berpengharapan". Materi pokok ini merupakan Tema Sentral GMKI yang menjadi pengkajian dan pembahasan peserta dan peninjau Kongres Nasional.
Tema sentral ini akan menjadi dan selanjutnya merupakan Tema Dasar dan Panduan Pergerakan dan Pelayanan untuk beberapa tahun ke depan. Firman Jaya Daeli diundang untuk menyampaikan pemikiran mengenai Tema dan Sub Tema dari perspektif Politik Dan Hukum.
Dalam acara Pembukaan Kongres Nasional, Jumat (14/9), terlebih dahulu Ketua Panitia Pelaksana Kongres Dr. A.A. Yewanggoe (Badan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila/BPIP) menyampaikan Sambutan Laporan.
Selanjutnya Ketua Umum PP GMKI Sahat Sinurat, menyampaikan Kata Sambutan. Kemudian acara Pembukaan Kongres dimaknai dan diakhiri dengan acara puncak yaitu Penyampaian Kata Sambutan oleh Presiden RI Jokowi sekaligus Membuka secara resmi penyelenggaraan Kongres Nasional.
GMKI adalah sebuah Ormas Kemahasiswaan Tingkat Nasional yang berdiri tahun 1950, di mana cikal bakal GMKI sudah ada sejak tahun 1932 yang didirikan di Kaliurang, Yogyakarta.
(pur)