Melayat Istri Panda Nababan, Mega Kenang Kongres Sukolilo 1993
A
A
A
TANGERANG - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, melayat ke rumah duka Panda Nababan, di Jalan Raya Jombang, Gang Damai, Pondok Aren, Tangerang.
Megawati datang dengan dikawal sejumlah petinggi partai, yang di antaranya Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Kedatangan Mega disambut hangat Panda Nababan dan keluarga, dan langsung beramah tamah.
"Ketika beliau mengetahui kabar ini, beliau langsung mengucapkan berita duka cita yang mendalam," kata Hasto, yang mewakili Megawati Soekarnoputri, Kamis (13/9/2018) sore.
Dijelaskan Hasto, Panda Nababan dan Istri sangat berjasa terhadap Megawati, saat berlangsungnya KLB PDI, di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, 2-6 Desember 1993.
"Ini terkait persahabatan. Pak Panda dan keluarganya selalu mendampingi ibu Megawati. Itu saat kongres di Asrama Haji Sukolilo, tahun 1993. Mereka kan sama-sama dalam kongres itu," jelasnya.
Saat Kongres Sukolilo, Megawati yang saat itu menjabat Ketua DPC PDI Jakarta Selatan terpilih menjadi ketua umum, meskipun pemerintah Orde Baru saat itu tidak mau mengakui Megawati Soekarnoputri.
Pemerintah Orde Baru baru mengakui kepemimpinan Megawati melalui Musyawarah Nasional PDI, di Jakarta pada 22-23 Desember 1993, dan menghasilkan kepengurusan untuk periode 1993-1998.
Megawati datang dengan dikawal sejumlah petinggi partai, yang di antaranya Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Kedatangan Mega disambut hangat Panda Nababan dan keluarga, dan langsung beramah tamah.
"Ketika beliau mengetahui kabar ini, beliau langsung mengucapkan berita duka cita yang mendalam," kata Hasto, yang mewakili Megawati Soekarnoputri, Kamis (13/9/2018) sore.
Dijelaskan Hasto, Panda Nababan dan Istri sangat berjasa terhadap Megawati, saat berlangsungnya KLB PDI, di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, 2-6 Desember 1993.
"Ini terkait persahabatan. Pak Panda dan keluarganya selalu mendampingi ibu Megawati. Itu saat kongres di Asrama Haji Sukolilo, tahun 1993. Mereka kan sama-sama dalam kongres itu," jelasnya.
Saat Kongres Sukolilo, Megawati yang saat itu menjabat Ketua DPC PDI Jakarta Selatan terpilih menjadi ketua umum, meskipun pemerintah Orde Baru saat itu tidak mau mengakui Megawati Soekarnoputri.
Pemerintah Orde Baru baru mengakui kepemimpinan Megawati melalui Musyawarah Nasional PDI, di Jakarta pada 22-23 Desember 1993, dan menghasilkan kepengurusan untuk periode 1993-1998.
(maf)