Plus Minus Erick Thohir Pimpin Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf
A
A
A
JAKARTA - Erick Thohir resmi memimpin Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin. Sebagai seorang pengusaha, publik pun menanyakan pengalaman politik Erick memimpin tim pemenangan ini.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menilai ada plus minus dari figur Erick Thohir memimpin TKN Jokowi-Ma'ruf. Menurutnya, Erick memiliki keunggulan manajerial. Erick Thohir sudah terbukti sukses memimpin banyak perusahaan, media, komunitas, dan klub olahraga ternama.
"Bahkan yang teranyar, Erick mampu mendisain perhelatan Asian Games dengan maha dahsyat. Kemampuan manajerial Erick inilah yang menjadi bekal utama menjadi Timses Pemenangan Jokowi-ma'ruf," ujar Adi saat dihubungi SINDOnews, Senin (10/9/2018).
Selain itu, kata Adi, kemampuan elektoral yang dimiliki Bos Inter Milan tersebut. Adi menganggap, sosok Erick memiliki magnet elektoral bagi kalangan muda milenial dan pengusaha muda.
"Sosoknya yang muda dan sudah cukup lama malang melintang di bidang usaha, otomaticly akan menyihir para pemilih milenial yang jumlahnya signifikan. Bisa jadi, Erick bisa menutup aura Sandi yang selama ini jualan kampanye isu ekonomi dan kaum milenial," tandasnya.
Kendati begitu, Adi menganggap, kelemahan Erick karena tidak berasal dari partai politik. Muncul kekhawatiran Erick akan kewalahan menkonsolidasi kekuatan timses yang diisi oleh para pemain bintang seperti ketua umum dan sekjen partai yang sudah lama mengakar di politik.
"Salah satu tantangan Erick adalah menjinakkan ego sektoral masing-masing partai untuk solid menangkan Jokowi," tandasnya.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menilai ada plus minus dari figur Erick Thohir memimpin TKN Jokowi-Ma'ruf. Menurutnya, Erick memiliki keunggulan manajerial. Erick Thohir sudah terbukti sukses memimpin banyak perusahaan, media, komunitas, dan klub olahraga ternama.
"Bahkan yang teranyar, Erick mampu mendisain perhelatan Asian Games dengan maha dahsyat. Kemampuan manajerial Erick inilah yang menjadi bekal utama menjadi Timses Pemenangan Jokowi-ma'ruf," ujar Adi saat dihubungi SINDOnews, Senin (10/9/2018).
Selain itu, kata Adi, kemampuan elektoral yang dimiliki Bos Inter Milan tersebut. Adi menganggap, sosok Erick memiliki magnet elektoral bagi kalangan muda milenial dan pengusaha muda.
"Sosoknya yang muda dan sudah cukup lama malang melintang di bidang usaha, otomaticly akan menyihir para pemilih milenial yang jumlahnya signifikan. Bisa jadi, Erick bisa menutup aura Sandi yang selama ini jualan kampanye isu ekonomi dan kaum milenial," tandasnya.
Kendati begitu, Adi menganggap, kelemahan Erick karena tidak berasal dari partai politik. Muncul kekhawatiran Erick akan kewalahan menkonsolidasi kekuatan timses yang diisi oleh para pemain bintang seperti ketua umum dan sekjen partai yang sudah lama mengakar di politik.
"Salah satu tantangan Erick adalah menjinakkan ego sektoral masing-masing partai untuk solid menangkan Jokowi," tandasnya.
(kri)