Politikus PDIP Duga Temuan 25 Juta Data Pemilih Ganda Hoaks
A
A
A
JAKARTA - Kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meminta Komisi Pemilihan Umum menunda penetapan daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2019 yang rendananya dilaksanakan 5 September 2018.
Alasan mereka karena telah menemukan sekitar 25 juta pemilih ganda dari daftar pemilih sementara (DPS). (Baca juga: Koalisi Prabowo-Sandi Temukan 25 Juta Data Pemilih Ganda )
Menanggapi pernyataan kubu Prabowo-Sandi, Anggota Komisi II DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Eddy Kusuma Wijaya mengaku tidak mengetahui."Ah belum ada (temuan itu-red). Belum dibahas sama kita," ujar Eddy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/9/2018).
Dia menegaskan sejauh ini Komisi II DPR bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan pemerintah belum pernah membahas temuan tersebut.
"Mestinya kalau itu ada kan dibahas dengan KPU atau dengan pemerintah. Belum masuk di kita. Mungkin masih isu hoaks kali," ujarnya.
Namun, dia memastikan temuan itu akan ditindaklanjuti Komisi II DPR bersama Kementerian Dalam Negeri dan KPU."Sedangkan yang kita peroleh kan itu e-KTP sudah bagus, sudah siap semua. Kita belum dapat informasi data ganda itu," katanya.
Alasan mereka karena telah menemukan sekitar 25 juta pemilih ganda dari daftar pemilih sementara (DPS). (Baca juga: Koalisi Prabowo-Sandi Temukan 25 Juta Data Pemilih Ganda )
Menanggapi pernyataan kubu Prabowo-Sandi, Anggota Komisi II DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Eddy Kusuma Wijaya mengaku tidak mengetahui."Ah belum ada (temuan itu-red). Belum dibahas sama kita," ujar Eddy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/9/2018).
Dia menegaskan sejauh ini Komisi II DPR bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan pemerintah belum pernah membahas temuan tersebut.
"Mestinya kalau itu ada kan dibahas dengan KPU atau dengan pemerintah. Belum masuk di kita. Mungkin masih isu hoaks kali," ujarnya.
Namun, dia memastikan temuan itu akan ditindaklanjuti Komisi II DPR bersama Kementerian Dalam Negeri dan KPU."Sedangkan yang kita peroleh kan itu e-KTP sudah bagus, sudah siap semua. Kita belum dapat informasi data ganda itu," katanya.
(dam)