Ratusan Jamaah Haji Indonesia Diturunkan Paksa di Jalan
A
A
A
MEKKAH - Jamaah haji yang selesai melontar jumrah mulai dipulangkan ke hotel masing-masing di Mekkah. Namun, proses pemulangan diwarnai keributan. Sebab, beberapa sopir bus menolak mengantar jamaah sampai ke hotel.
Mereka menurunkan jamaah begitu saja di pinggir jalan. Alasannya, akses menuju hotel ditutup. Nasib tak mengenakkan itu dialami beberapa kloter. Antara lain, LOP (Lombok) 10 dan SOC (Solo) 94.
Hotel mereka berada di sektor 5, Mahbas Jin. Namun, sopir bus malah menurunkan paksa penumpang di sektor 7, Aziziah. Padahal, jarak antara Mahbas Jin dan Aziziah masih sekitar 3 kilometer lagi.
Melihat ulah sopir bus, beberapa petugas kloter mencoba berdebat. Namun, kendala bahasa menyulitkan komunikasi. Beberapa petugas kloter tampak marah karena beberapa jamaah haji yang sakit juga diminta turun dari bus. “Kalau tidak sedang ibadah, saya bunuh dia,” ujar seorang jamaah yang marah.
Yang membuat jamaah haji makin kesal, sebelum bus berangkat, sopir dan kernet bus meminta tambahan tip dari jamaah haji. Masing-masing akhirnya menyumbang 1 hingga 5 riyal. “Udah dimintain duit, eh ternyata malah diturunin di pinggir jalan begitu saja,” katanya.
Saat itu, kebetulan ada petugas haji yang melintas. Melihat ada petugas berseragam, petugas kloter dan jamaah haji datang meminta bantuan. “Tolong Pak. Kami diturunin di pinggir jalan. Ada jamaah kami yang pingsan dan kesakitan,” katanya. Petugas haji tersebut akhirnya mendatangkan mobil operasional milik Media Center Haji (MCH) dari Daker Madinah.
Jamaah yang sakit dan pingsan digotong ke dalam mobil dan diantar ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Jamaah lain diminta berteduh dulu di hotel-hotel di sepanjang jalan yang ditempati jamaah haji Indonesia. Jamaah lain yang lansia diajak ke kantor daker Al-Mabrur untuk beristirahat.
Di kantor Daker Al-Mabrur, jamaah haji diterima langsung oleh Direktur Bina Haji Kementerian Agama (Kemenag) Khoirizi H. Dasir. Dia menenangkan jamaah yang masih terlihat marah itu. Dia juga menyuguhkan makanan kepada mereka. “Bapak-ibu tenang saja dulu di sini. Nanti kami antar ke hotel,” katanya.
Kasi Transportasi Daker Madinah Sri Darfathihati yang menerima laporan kasus tersebut langsung bergerak. Dia meminta agar jamaah haji yang keleleran berteduh dulu di hotel-hotel lain yang ditempati jamaah haji Indonesia. “Nanti setelah Salat Jumat dan lalu lintas lancar, kami akan jemput jamaah itu dan mengantar ke hotel masing-masing,” ujar Sri.
Mereka menurunkan jamaah begitu saja di pinggir jalan. Alasannya, akses menuju hotel ditutup. Nasib tak mengenakkan itu dialami beberapa kloter. Antara lain, LOP (Lombok) 10 dan SOC (Solo) 94.
Hotel mereka berada di sektor 5, Mahbas Jin. Namun, sopir bus malah menurunkan paksa penumpang di sektor 7, Aziziah. Padahal, jarak antara Mahbas Jin dan Aziziah masih sekitar 3 kilometer lagi.
Melihat ulah sopir bus, beberapa petugas kloter mencoba berdebat. Namun, kendala bahasa menyulitkan komunikasi. Beberapa petugas kloter tampak marah karena beberapa jamaah haji yang sakit juga diminta turun dari bus. “Kalau tidak sedang ibadah, saya bunuh dia,” ujar seorang jamaah yang marah.
Yang membuat jamaah haji makin kesal, sebelum bus berangkat, sopir dan kernet bus meminta tambahan tip dari jamaah haji. Masing-masing akhirnya menyumbang 1 hingga 5 riyal. “Udah dimintain duit, eh ternyata malah diturunin di pinggir jalan begitu saja,” katanya.
Saat itu, kebetulan ada petugas haji yang melintas. Melihat ada petugas berseragam, petugas kloter dan jamaah haji datang meminta bantuan. “Tolong Pak. Kami diturunin di pinggir jalan. Ada jamaah kami yang pingsan dan kesakitan,” katanya. Petugas haji tersebut akhirnya mendatangkan mobil operasional milik Media Center Haji (MCH) dari Daker Madinah.
Jamaah yang sakit dan pingsan digotong ke dalam mobil dan diantar ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Jamaah lain diminta berteduh dulu di hotel-hotel di sepanjang jalan yang ditempati jamaah haji Indonesia. Jamaah lain yang lansia diajak ke kantor daker Al-Mabrur untuk beristirahat.
Di kantor Daker Al-Mabrur, jamaah haji diterima langsung oleh Direktur Bina Haji Kementerian Agama (Kemenag) Khoirizi H. Dasir. Dia menenangkan jamaah yang masih terlihat marah itu. Dia juga menyuguhkan makanan kepada mereka. “Bapak-ibu tenang saja dulu di sini. Nanti kami antar ke hotel,” katanya.
Kasi Transportasi Daker Madinah Sri Darfathihati yang menerima laporan kasus tersebut langsung bergerak. Dia meminta agar jamaah haji yang keleleran berteduh dulu di hotel-hotel lain yang ditempati jamaah haji Indonesia. “Nanti setelah Salat Jumat dan lalu lintas lancar, kami akan jemput jamaah itu dan mengantar ke hotel masing-masing,” ujar Sri.
(pur)