Imam Besar Masjid New York: Idul Adha Sarat Makna dan Nilai Kehidupan
A
A
A
SEMARANG - Belasan ribu umat muslim di Kota Semarang dan sekitarnya melaksanakan ibadah Salat Idul Adha dengan khusuk dan khitmad di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Semarang, Rabu (22/8/2018). Bertindak sebagai Imam Salat Id adalah Imam Besar MAJT, KH Zainuri Ahmad Al Hafidz. Sedangkan Imam Besar Masjid New York Amerika Serikat, H Syamsi Ali menjadi khatib.
Dalam khutbah bertemakan Ketauladan Ibrahim AS dalam Pengabdian dan Kepemimpinan, Syamsi Ali menyampaikan bahwa perayaan Idul Adha yang dilaksanakan hari ini sarat dengan makna dan nilai-nilai kehidupan yang sangat luar biasa. Dia menyebutkan, ada makna hidup dan ujian, makna ketaatan dan pengorbanan, makna soliditas mental dan kekokohan iman, sekaligus mengajarkan nilai-nilai kehidupan kolektif dan kepemimpinan.
“Yang teristimewa dari semua itu adalah kenyataan bahwa semua ini sangat erat dengan sejarah hidup nabi Ibrahim AS sekelurga. Maka sangat wajar, jika perayaan Idul Adha ini adalah bentuk kenangan sekaligus ketauladanan kita kepada nabi Allah Ibrahim AS dalam kehidupan,” ujar Syamsi Ali.
Dia menuturkan, Idul Adha juga sangat erat dengan pelaksanaan ibadah haji. Bahkan perayaan ini sendiri dianggap sebagai bentuk solidaritas umat Islam kepada saudara-saudara seiman yang sedang menjalankan ibadah haji.
“Maka sudah pasti nilai-nilai haji juga menjadi bagian dari perayaan Idul Adha kali ini,” katanya.
Menurutnya, sangat banyak nilai dan hikmah dari kehidupan Ibrahim AS dan haji, karena memang Ibrahim menjadi simbol kesempurnaan dalam pengabdian dan kemuliaan akhlak. Sementara haji adalah ibadah yang menjadi miniatur kehidupan manusia.
Dalam khutbah bertemakan Ketauladan Ibrahim AS dalam Pengabdian dan Kepemimpinan, Syamsi Ali menyampaikan bahwa perayaan Idul Adha yang dilaksanakan hari ini sarat dengan makna dan nilai-nilai kehidupan yang sangat luar biasa. Dia menyebutkan, ada makna hidup dan ujian, makna ketaatan dan pengorbanan, makna soliditas mental dan kekokohan iman, sekaligus mengajarkan nilai-nilai kehidupan kolektif dan kepemimpinan.
“Yang teristimewa dari semua itu adalah kenyataan bahwa semua ini sangat erat dengan sejarah hidup nabi Ibrahim AS sekelurga. Maka sangat wajar, jika perayaan Idul Adha ini adalah bentuk kenangan sekaligus ketauladanan kita kepada nabi Allah Ibrahim AS dalam kehidupan,” ujar Syamsi Ali.
Dia menuturkan, Idul Adha juga sangat erat dengan pelaksanaan ibadah haji. Bahkan perayaan ini sendiri dianggap sebagai bentuk solidaritas umat Islam kepada saudara-saudara seiman yang sedang menjalankan ibadah haji.
“Maka sudah pasti nilai-nilai haji juga menjadi bagian dari perayaan Idul Adha kali ini,” katanya.
Menurutnya, sangat banyak nilai dan hikmah dari kehidupan Ibrahim AS dan haji, karena memang Ibrahim menjadi simbol kesempurnaan dalam pengabdian dan kemuliaan akhlak. Sementara haji adalah ibadah yang menjadi miniatur kehidupan manusia.
(kri)